Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Bertemu Perdana Menteri Jepang, Jokowi Bahas Kerja Sama Maritim

Posted: 10 Nov 2014 06:21 AM PST

Presiden Joko Widodo pada Senin, 10 November 2014 telah menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe di sela KTT APEC di Beijing, Tiongkok.

Dalam pembicaraan tersebut, kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama yang lebih erat, produktif dan saling menguntungkan di berbagai bidang.
 
Bertemu Perdana Menteri Jepang, Jokowi Bahas Kerja Sama Maritim
Presiden Joko Widodo bertemu Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe di sela KTT APEC di Beijing
 
Demikian isi siaran pers yang diterima VIVAnews oleh Kementerian Luar Negeri hari ini. 

"Secara khusus, Presiden Jokowi dan PM Abe membahas potensi kerja sama maritim dan membangun infrastruktur untuk membantu konektivitas di Indonesia guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tulis Kemenlu. 

Selain itu, kedua kepala negara berkomitmen untuk mempromosikan kerja sama antar warga, salah satunya dengan peningkatan kunjungan wisatawan. 

Sementara itu, PM Abe mengucapkan selamat kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu, karena telah terpilih sebagai orang nomor satu di Indonesia. Abe pun berjanji akan terus meningkatkan nilai investasinya di Tanah Air, khususnya di bidang industri dan sumber daya manusia. (VivaNews)

Malaysia Doyan Terobos Ambalat, TNI Siapkan F16 dan Sukhoi

Posted: 10 Nov 2014 06:16 AM PST

Kapal perang Malaysia kembali melanggar batas wilayah di Perairan Ambalat. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, Malaysia sudah melanggar tiga kali.

TNI tidak tinggal diam. Pesawat tempur jenis F16 dan Sukhoi segera disiagakan di Lanud Tarakan, Kalimantan Utara.


Malaysia Doyan Terobos Ambalat, TNI Siapkan F16 dan Sukhoi
Asistel Kosekhanudnas Letkol Bambang Juniar
"Karena seringnya pelanggaran di Ambalat, Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosehanudnas) II Pangkalan Udara Hasanuddin Makassar akan menggelar Sukhoi dan F16 di Lanud Tarakan dalam waktu dekat," ujar Asisten Intelijen Kosekhanudnas II, Letkol Bambang (PNB) Juniar, saat dikonfirmasi Senin 10 November 2014.

Mantan Komandan Lanud Tarakan ini juga menambahkan, pengiriman Sukhoi dan F16 ke Tarakan akan dilakukan paling lambat 1-2 minggu ini.


"Nanti dua pesawat ini akan di force down ke Tarakan. Kita mendapati sekarang ini, kalau kita patroli ke sana (Ambalat), mereka keluar. Tetapi begitu kita kembali dari patroli, mereka kembali masuk lagi," ungkap dia.

Berdasarkan pantauan Kosekhanudnas II, Malaysia benar-benar menganalisa kondisi di Indonesia. "Contoh, kalau kita ada konsentrasi di pengamanan pemilihan presiden, mereka masuk. Lalu semua pesawat kita lagi konsentrasi fly pass di Surabaya, mereka nongol lagi," kata dia.

Provokatif

Sementara, dikonfirmasi terpisah, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Tarakan, Letkol Laut (P) Aries Cahyono juga membenarkan adanya pelanggaran batas wilayah dari Malaysia beberapa bulan ini. Terakhir, kata dia, Kapa Diraja Pari milik Malaysia masuk ke Ambalat, Seninn 3 November 2014 lalu.

"KD Pari milik Malaysia ini memang kapal perang, jadi mereka seperti memprovokasi. Tetapi pada prinsipnya, misalnya ada pelanggaran atau ada kontak voice operator di lapangan, langsung melaporkan. Kita melaksanakannya sesuai prosedur, yakni melaporkan, menghalau dan jika sudah sangat berat pelanggarannya kita langsung laporkan ke Mendagri untuk sampaikan nota diplomatik," tegasnya.

Danlanal mengatakan, semua pengamatan di Ambalat merupakan tugas lapangan. Malaysia, kata dia, memang jarang menghadirkan kapal besar. Namun, apabila sewaktu-waktu Malaysia mengirimkan kapal besar, maka Angkatan Laut siap mengirimkan kapal berukuran besar yang memiliki kemampuan lebih.

Laporan dari dua KRI yang ada di Ambalat, yakni Diponegoro dan Tedung Selar, KD Pari dipergoki saat sudah masuk hampir 4 mill ke daerah perbatasan Malaysia. Bahkan sudah mendekati Karang Unarang.

"Kalau ada upaya mencuri masuk seperti itu, jika ketahuan ya kita menghalau," ucapnya.

Meski demikian Danlanal menegaskan, RI tidak akan terpancing dengan aksi provokatif Malaysia dan akan tetap bersikap sesuai prosedur. (VivaNews)

Menko Kemaritiman : RI-Tiongkok kembali perkuat jalur sutra

Posted: 10 Nov 2014 06:27 AM PST

Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Soesilo, mengatakan Indonesia dan Tiongkok akan memperkuat kembali Jalur Sutra. Jalur itu adalah jalur perdagangan melalui Asia, dengan menghubungkan Timur dan Barat.

Menurut Indroyono, Jalur Sutra adalah jalur yang pernah dijelajahi Laksamana Cheng Ho dari Tiangkok pada satu abad yang lalu.


Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping
Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping | foto : Reuters

"Kita akan kerja sama dengan Tiongkok. Indonesia akan tampil memperkuat kembali Jalur Sutra. Kita sudah sama-sama dengan Tiongkok seabad lalu hingga Cheng Ho sampai ke sini," kata Indroyono di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin 13 November 2014.

Menurut Indoroyono, sejak zaman dahulu, hubungan kedua negara telah terjalin. Karena alasan itu pula, Indonesia dan Tiongkok ingin kembali bersama-sama meraih kemajuan. Kata dia, kerja sama itu salah satunya adalah dengan memberikan kemudahan pada Tiongkok untuk masuk ke Indonesia.


"Kesempatan Indonesia jadi mitra sangat bagus, karena mereka (Tiongkok) sudah kuat. Masalah perizinan akan kita permudah, masalah penyediaan lahan juga dipermudah," ujarnya.

Seperti diketahui, Jalur Sutra dibagi menjadi jalur utara dan selatan, kemudian meluas dari pusat perdagangan China Utara dan China Selatan. Rute utara melewati Bulgar-Kipchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea, dan dari sana menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezia.

Lalu, rute selatan melewati Turkestan-Khorasan menuju Mesopotamia dan Anatolia, dan kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau melalui Levant ke Mesir dan Afrika Utara. (VivaNews)

Bertemu Jokowi Putin berharap hubungan RI-Rusia Semakin Erat

Posted: 10 Nov 2014 05:56 AM PST

Pemimpin negara selanjutnya yang ditemui Presiden Joko Widodo di sela KTT APEC, Beijing, yakni Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan untuk kali perdana, usai mantan Gubernur DKI Jakarta itu dilantik berlangsung begitu hangat. 
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di sela KTT APEC, Beijing | foto : Situs resmi Presiden Rusia
Dikutip dari situs kepresidenan Rusia hari ini, Senin 10 November 2014, Putin mengucapkan selamat kepada pria yang akrab disapa Jokowi itu, karena telah terpilih sebagai orang nomor satu di Indonesia. Dia menyampaikan hubungan bilateral antara Rusia dengan Indonesia selama ini berjalan baik.

"Hubungan kami didasari atas persahabatan yang telah terjalin sekian lama dan sejarah yang begitu kaya. Kami memiliki dialog politik yang baik dan perekonomian yang tengah berkembang," ujar mantan Kepala Badan Intelijen KGB itu.


Putin turut menyebut, di tahun ini, memang ada permasalahan di dunia global. Namun, ia sepakat untuk mengubah situasi tersebut dan memperbaikinya.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan penghargaannya kepada Putin, karena saat upacara pelantikan yang digelar pada 20 Oktober lalu, dia mengirimkan utusan khusus, yakni Menteri Perdagangan dan Industri, Denis Manturov. Jokowi kemudian mengajak Rusia untuk turut berinvestasi di Indonesia.

"Kami mengundang Rusia untuk berinvestasi di Indonesia di berbagai bidang, antara lain energi, stasiun pembangkit tenaga listrik, infrastruktur, jalur kereta api, bendungan, irigasi, dan masih banyak lainnya," ujar dia.

Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk RI, Mikhail Y. Galuzin pernah menyampaikan harapannya di era kepemimpinan Jokowi hubungan kedua negara bisa tetap terjalin erat. Sebab, di saat dipimpin mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hubungan kedua negara begitu mesra.

Di KTT APEC tahun lalu yang berlangsung di Bali, SBY bahkan rela mendendangkan lagu sambil memetik gitar di hadapan para pemimpin negara APEC sebagai bentuk ucapan selamat ulang tahun bagi Putin. (VivaNews)

No comments