Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia |
Pesawat Arab Saudi coba bohongi ATC Makassar saat langgar wilayah Posted: 04 Nov 2014 04:23 PM PST Pesawat jet Gulfstream IV berregistrasi di Arab Saudi yang pelanggar kedaulatan udara nasional di Kupang, Senin kemarin (3/11), ternyata sempat membohongi petugas ATC Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai upaya pengelabuhan agar bisa tetap melintas keluar dari wilayah udara Indonesia. "Saat ATC Makassar menanyai flight clearence, sang pilot menyebutkan dia sudah memiliki ijin penerbangan dengan nomor ijin 5042+AUNBLN+DAU3010+2014. Setelah diperiksa ulang, itu nomor ijin melintas bagi pesawat pengangkut jemaah haji jenis Boeing B-747-400," kata Kepala Dinas Penerbangan TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, di Jakarta, Selasa. Senin kemarin, Thunder flight berkekuatan dua Sukhoi Su-30MKI Flankers Skuadron Udara 11 TNI AU diterbangkan secara scramble untuk mengejar dan memaksa turun Gulfstream IV yang diketahui bisa berkecepatan maksimal sedikit di atas 1 Mach (kecepatan suara). Gulfstream IV --pesawat terbang bisnis jet-- itu bisa didaratkan secara paksa di Pangkalan Udara TNI AU Eltari, Kupang, NTT. Diketahui rute yang semula ditempuh adalah Singapura-Darwin, dengan tujuan akhir Brisbane, Australia. Ihwal-mula penyergapan Thunder flight itu, kata Tjahjanto, Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I Halim Perdanakusuma, Jakarta, telah memonitor gerak-gerik Gulfstream IV bernomor registrasi HZ-103 itu sejak melintasi wilayah udara Kepulauan Riau dan memasuki Kalimantan. Rute penerbangan berdasarkan enroute chart (peta udara internasional) adalah M-774 menuju Australia. Di atas Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tanggung jawab pengawasan diserahkan pada Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II di Makasar untuk menindak lanjuti dengan penyergapan. Di Makassar ini pulalah terdapat Skuadron Udara 11 TNI AU di mana armada Sukhoi Su-27/30MKI Flankers yang telah lengkap semua sistem kesenjataannya itu berpangkalan. Kedua Flankers Thunder flight itu menenteng peluru kendali udara-ke-udara jarak dekat Vympel R-73 Archer di semua pylon-nya. "Komando Pertahanan Udara Nasional menangkap pesawat asing itu, yang terbukti menggunakan identitas palsu. Makin mencurigakan setelah ditanya berulang-ulang mengenai perijinan, dia menambah kecepatan, yang semula 0,75 Mach menjadi 0,85 Mach," kata Tjahjanto. Perwira pengendali operasi pertahanan udara di Popunas Jakarta dan Posek II Makasar menilai pesawat itu berniat kabur secepatnya keluar dari wilayah udara Indonesia menuju Australia," kata dia. Setelah mendarat paksa pada Senin siang (3/11), diketahui penerbang Gulfstream IV itu, Waleed Abdulaziz M, dengan awak pesawat secara keseluruhan enam orang dan tujuh pengikut. Abdulaziz dan keenam awak pesawat terbangnya dibawa ke satu ruangan di Pangkalan Udara TNI AU Eltari, Kupang, sementara semua pengikutnya dilarang keluar pesawat terbang dan dikawal dinas intelijen dan Polisi Militer TNI AU setempat. Sampai kini semuanya masih ditahan dan diperiksa di sana. (Antara) | ||
Kedaulatan Wilayah Laut Indonesia Belum Selesai Seutuhnya Posted: 04 Nov 2014 04:03 PM PST Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan persoalan kedaulatan wilayah laut Indonesia belum selesai seutuhnya. "Salah satu program kedaulatan di laut ialah penyelesaian soal batas-batas laut wilayah Indonesia yang beberapa belum selesai. Ini harus dikawal," kata Indroyono di komplek Seskoal, Cipulir Jakarta Selatan, Selasa. Menurut dia, penegakan kedaulatan wilayah kelautan Indonesia menjadi program kerja yang diutamakan. Indroyono menyebutkan sesuai dengan hasil Konvensi PBB tentang hukum laut atau UNCLOS tahun 1982, wilayah laut Indonesia ialah 12 mil laut teritorial dan 200 mil Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Namun, hasil UNCLOS tersebut belum diratifikasi oleh berbagai negara sehingga banyak negara yang melanggar batas wilayah laut Indonesia. Ke depan dirinya akan sosialisasikan dan mendorong negara-negara lain untuk meratifikasi kesepakatan konferensi kelautan tahun 1982 tersebut. "Ini juga harus diratifikasi dan dipromosikan ke luar negeri, UNCLOS tahun 1982 belum banyak diratifikasi," katanya. Berikan Pembekalan Kepada Perwira Siswa Seskoal Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo memberikan pembekalan kepada perwira siswa Sekolah Komando dan Staf Angkatan Laut (Seskoal), di Gedung Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa. Menko Kemaritiman, mengatakan, pendidikan bagi perwira angkatan laut sangat penting untuk mewujudkan kedaulatan wilayah kelautan Indonesia. Oleh karena itu, dirinya merasa perlu memberi materi dalam pendidikan Seskoal untuk menerangkan program-program kerjanya ke depan.
"Materinya antara lain posisi Indonesia sebagai salah satu poros maritim dunia, pembangunan tol laut dan meneguhkan kedaulatan NKRI di laut," katanya. Selain memberikan pembekalan, Indroyono juga melakukan peninjauan fasilitas pendidikan Angkatan Laut sebagai penjaga kedaulatan laut Indonesia. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan pihaknya secara sengaja mengundang Indroyono untuk memberi materi dalam pendidikan Seskoal sekaligus untuk meninjau Pusat Kajian Maritim (Pusjianmar). "Seskoal merupakan lembaga pendidikan tertinggi di TNI AL untuk mendidik perwira AL yang bervisi maritim di mana di sesi yang terakhir ini kami mengundang bapak menteri koordinator kemaritiman untuk memberikan materi," katanya. (Antara) |
You are subscribed to email updates from Strategi Militer Indonesia - Informasi Pertahanan dan Keamanan NKRI To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments