Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Protokol Ke-10 Kerjasama Teknik Militer dan Industri Pertahanan Perkuat Hubungan Indonesia - Rusia

Posted: 11 Nov 2014 06:46 PM PST

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meeting 2014, di Gedung Pothan Kemhan, Jakarta. Delegasi Republik Federasi Russia dipimpin oleh Deputy Director FSMTS Mikhail Petukhov. Pertemuan ini merupakan pertemuan tahunan yang membicarakan mengenai kerjasama teknik militer dan industri pertahanan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Federasi Rusia. Pada pertemuan hari ini ditandatangani protokol Sidang ke 10 Kerjasama teknik militer Indonesia – Rusia Tahun 2014 oleh Sekjen Kemhan Letjen TNI R Ediwan Prabowo dan Deputy Director FSMTS Mikhail Petukhov.


Protokol yang disusun oleh tim kerja kedua negara ini diharapkan menghasilkan kerjasama teknik militer yang lebih erat antara kedua negara, yang nantinya dapat bermanfaat bagi peningkatan kemampuan dan saling menguntungkan bagi industri pertahanan kedua negara.


Pada hari sebelumnya, Senin 10 November 2014, telah dilaksanakan pre-meeting yang membicarakan protokol hasil pertemuan ke-9 yang dilaksanakan di Moscow 11-13 Desember tahun 2013 lalu, pelaksanaan serta kelanjutan kegiatan kerjasama teknik militer kedua negara.

Pertemuan teknik militer ke-10 ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral khususnya dalam kerjasama teknik militer dan industri pertahanan seperti yang telah disepakati pada protokol yang ditandatangani pada tanggal 21 April 2003 yang lalu. Kerjasama teknik militer dan industri pertahanan antara kedua negara ini, telah mengalami pengembangan dan kemajuan yang sangat pesat. Dalam hal ini, sejak penandatanganan protokol, Indonesia telah mengoperasikan produk-produk industri pertahanan dari Rusia untuk memperkuat jajaran TNI di dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Kerjasama ini dimaksutkan agar dapat saling mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan dan dapat memperkuat industri pertahanan kedua negara, yang selanjutnya akan memberikan manfaat maksimal bagi kedua negara. Sekjen berharap dalam waktu dekat industri pertahanan Rep. Federasi Rusia akan mewujudkan bentuk nyata dan bekerjasama dengan industri pertahanan Indonesia untuk mencapai sasaran dan tujuan bersama yang ingin dicapai. (DMC)

Menhan : Kemajuan Industri Pertahanan RI Sudah Maju Pesat

Posted: 11 Nov 2014 06:28 PM PST

Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu menganganggap dalam periode ini Industri Pertahanan dalam negeri, seperti PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (PT.DI) sudah berkembang dan sangat maju pesat setelah sempat mengalami krisis berkepanjangan beberapa tahun yang lalu. Hal tersebut disampaikan saat mengunjungi kedua industri pertahanan, Senin (10/11) di Bandung.

Menhan : Kemajuan Industri Pertahanan RI Sudah Maju Pesat

Menhan mengatakan kunjungan kerja ke PT. Pindad kali ini untuk melihat perkembangan langsung industri yang salah satunya bergerak di bidang industri militer. Menhan mengakui bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sangat memperhatikan kemajuan PT Pindad. Menhanpun berharap anggaran untuk PT Pindad bisa lebih ditingkatkan lagi.


Untuk rencana selanjutnya Pemerintah menginginkan untuk meningkatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Ditambahkan Menhan bahwa strategi paling dekat adalah kelautan menjadi perhatian utama, walau tentu tidak mengabaikan yang lain, sesuai dengan amanat Presiden RI. Menurut Menhan udara dan darat juga harus dikawal,  semua bersinergi. Terkait peningkatan alutsista meski belum 100 persen mengalami kemajuan, Menhan optimis dalam jangka waktu 2-3 tahun perlahan-lahan bisa menuju angka 100 persen.

Disela-sela peninjauan di PT Pindad, Menhan juga menuturkan dalam mewujudkan kemandiran bidang pertahanan, terdapat 3 pilar yang penting. Yaitu, Pemerintah, User (Pengguna) dan industri pertahanan itu sendiri. Menhan juga berharap PT. Pindad terus bergerak maju dan menjadi motor dalam industri pertahanan.

Pada kesempatan kunjungan kerjanya di PT Pindad, Menhan yang didampingi KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Plt Dirut Pindad (Persero) Tri Hardjono, dan Pangdam Siliwangi III Mayjen TNI Dedi Kusnadi berkeliling melihat fasilitas produksi mulai dari proses pembuatan Panser Anoa, pengecetannya, hingga melihat kompleks Divisi Persenjataan. Selain itu Menhan juga menyaksikan contoh alat pertahanan mulai dari Panser Anoa, senjata baik pistol, senapan mesin, hingga senapan sniper, serta juga roket, dan bom. Pada saat kunjungannya PT Pindad juga mendemonstrasikan keunggulan dan kemampuan jelajah dari Panser Anoa 6x6. Dalam hal senapan, PT Pindad juga melakukan uji tembak dari produksi terbaru senapan laras panjang, laras pendek, serta senapan sniper yang dilaksanakan oleh penembak handal.

Usai kunjungan PT Pindad, Menhan dan rombongan beralih ke PT Dirgantara Indonesia yang berada dekat dengan Lapangan Terbang Husein Sastra Negara Bandung. Di PT DI. Pada kunjungannya di PT DI, Menhan meninjau beberapa workshop pengerjaan dari unit pesawat yang tengah diproduksi. Selain itu Menhan diperlihatkan juga contoh fisik dari produk Drone atau pesawat terbang tanpa awak (PTTA).  PPTA yang diberi nama Wulung KX-0001 merupakan hasil kerja sama dengan BPPT dan Balitbang. Untuk produksi tahap awal, pesawat terbang tanpa awak (PTTA) Wulung KX-0001 mampu mengangkut beban 120 kilogram. Ke depan, Unit PTTA akan dikembangkan untuk bisa membawa beban hingga 400 kg. Untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan nasional, PT. DI siap menyelesaikan 3 unit drone. Rencananya akhir tahun ini, PTDI akan mengirim drone tersebut untuk Kemhan RI.

Menhan, mengaku senang dan bangga melihat perkembangan PT DI. Ryamizard menyatakan, pihaknya berharap, PT DI dapat segera melakukan produksi drone secara massal. "Negara ini butuh drone seperti keinginan presiden. Ini adalah negara maritim. Jadi butuh perlengakapan yang mendukung sistem pengawasasn kelautan. Drone menjadi satu di antara perlengkapan tersebut. (DMC)

No comments