Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia |
- Aksi Mail Bag Transfer KRI Frans Kaisiepo-368 di Laut Mediterania
- Ketua MPR RI Tinjau Pembangunan KRC 60 Buatan PT. PAL
- RIMPAC 2014 : Prajurit Korps Marinir TNI AL Serbu Hawaii
- Calon Awak Kapal Pregate Bungtomo Class Dapatkan Pembekalan Teknik
- Indonesia Menerima Tiga Pesawat F-16 C/D 52ID dari Amerika Serikat
- PT AIU Pasok Komponen Meriam Oerlikon Skyshield untuk Rheinmetall Defence
- Pemerintahan Indonesia yang Baru dan Tantangannya
- Bill Clinton ke Indonesia Berpotensi Intervensi Hasil Pilpres
- Kodam VII/Wirabuana pegang data C1 pilpres
- Vympel R-77 (AA-12 Adder) : Rudal Andalan untuk Perang Udara
Aksi Mail Bag Transfer KRI Frans Kaisiepo-368 di Laut Mediterania Posted: 15 Jul 2014 09:40 PM PDT Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-F/UNIFIL 2014 KRI Frans Kaisiepo (FKO)-368 sebagai salah satu unsur Maritime Task Force (MTF) dalam misi perdamaian dunia di Lebanon kembali melaksanakan tugasnya di Area of Maritime Operations (AMO).
Memasuki on-task ke-13, KRI FKO-368 untuk ke sekian kali mendapatkan tugas sebagai Officer Conducting Serial (OCS) dalam latihan Replenishment at Sea/Mail Bag Transfer dengan HS. Kristallidis di Laut Mediterania, Lebanon, yang sebelumnya melaksanakan port visit di Mersin, Turki Sabtu, (12/07) selama dua hari. Dilansir Dispenal, kapal patroli dengan dimensi panjang kapal 61,9 meter dan lebar 9,5 meter, Hellenic Ship (HS) Kristallidis bernomor lambung P69 merupakan salah satu kapal perang jenis Patrol Boats-Roussen Class milik Angkatan Laut Yunani, dilengkapi armament canggih. Kapal berkategorikan kapal patroli tersebut terpasang Peluru Kendali Exocet MM40 B2 (surface to surface guided missile)sebanyak 8 unit, 1 GLMS RAM anti-missile system (CIWS) dengan 21 rudal, 1 meriam utama di haluan 76mm/62 rapido cannon Otobreda, dan 2 buah meriam 30mm cannons Otobreda. Sedangkan KRI FKO-368 Korvet kelas sigma yang dimiliki Indonesia memang benar berkategori Kapal Perang, memiliki persenjataan 2x4 rudal anti peswat MBDA Mistral TETRAL serta 4 rudal Permukaan MBDA Exocet MM40 block 276 mm oto-Melara Kanon Utama,2x20 vektor G12 Kanon Ringan, 2 seluncur torpedo B515 Tipe 3A 224S Mode II/MU 90. Dalam Latihan tersebut, KRI-FKO 368 dan HS. Kristallidis bertemu di titik rendezvous (RV) sesuai table order di zone 1 center. Tahapan demi tahapan sesuai prosedur pelaksanaan Replenishment at Sea (RAS) dilaksanakan kedua kapal. KRI FKO-368 bertindak sebagai kapal pemberi dalam latihan ini mempertahankan haluan dan kecepatan RAS, sedangkan HS Kristallidis berperan sebagai kapal penerima melaksanakan pendekatan dari buritan lambung kanan. Setelah tepat berada di stasiun pembekalan lambung kanan KRI FKO-368, HS. Kristallidis menyatakan siap untuk menerima tali-tali yang diawali pengiriman tali pendahuluan oleh KRI FKO-368 dengan menggunakan gun line. Sampai penarikan kembali tali-tali, proses simulasi serah terima barang di laut dengan metode light jack stay dapat terlaksana dengan aman dan lancar. Latihan berlangsung kurang lebih satu jam, dan diakhiri dengan penghormatan antarkapal. Selanjutnya kedua kapal kembali melanjutkan tugasnya masing-masing. HS. Kristallidis menuju sektor patrolinya dan KRI FKO-368 bergerak menuju Jounieh Naval Base dalam rangka disembarkasi Kadet LAF-NAVY yang saat itu sedang mengikuti latihan praktik di KRI FKO-368. (JMOL) | ||
Ketua MPR RI Tinjau Pembangunan KRC 60 Buatan PT. PAL Posted: 15 Jul 2014 09:36 PM PDT Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., mendampingi Ketua MPR RI Drs. Sidarto Danusubroto, S.H., meninjau Kapal Cepat Rudal (KCR) buatan industri stategis PT. PAL Ujung, Suarabaya, Selasa (15/07). Turut dalam rombongan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letnan Jenderal TNI Syafri Samsudin serta beberapa anggota DPR RI dari Komisi I, Komisi VI, Komisi IX serta pejabat dilingkungan kementrian terkait. Pembangunan KCR ini, merupakan langkah awal untuk kemandirian alutsista khususnya bagi TNI AL. KCR-60 meter memiliki fungsi sebagai kapal patroli dengan kemampuan melumpuhkan sasaran di atas permukaan laut maupun udara. Selain itu memiliki kemampuan dalam pengintaian, tugas-tugas SAR, amphibious raid, dan lawan infiltrasi. Kapal tersebut dirancang untuk bisa dipasangi senjata meriam hingga kaliber 57 mm di bagian depan kapal, dan pelucur rudal di bagian belakang kapal. "PT. PAL Surabaya merupakan salah satu industri strategis bidang maritim yang berada di wilayah Komplek Koarmatim", kata Kasarmatim. Dalam mengembangkan industri perkapalan dalam negeri PT. PAL menyandang peringkat Pemandu Utama (Lead Integrator). Kapal berkapasitas 55 orang tersebut diproduksi untuk memenuhi kebutuhan persenjataan yang ada sesuai dengan Undang-Undang No.16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
"Kunjungan kerja ini dalam rangka mewujudkan industri strategis untuk meningkatkan kualitas dan standar terbaiknya untuk menghasilkan karya yang membanggakan", kata Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto. Pada bulan Mei 2014 yang lalu, Koarmatim telah menerima penyerahan Kapal Cepat Rudal (KCR)- 60 M ke-1, yaitu KRI Sampari-628 yang berlangsung di Dermaga Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia Ujung Surabaya. Rabu (28/5). Kapal perang tersebut akan memperkuat Alutsista jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim, dengan komandan kapal Letkol Laut (P) Hreesang Wisanggeni. TNI AL bekerja sama dengan PT. PAL untuk membangun tiga unit kapal KCR-60 M, satu di antaranya adalah KRI Sampari-628 yang telah selesai dikerjakan. Langkah tersebut merupakan upaya guna membangun kemandirian pemenuhan alutsista sesuai dengan Undang-Undang nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Kapal jenis KCR-60 M disesain memiliki kemampuan olah gerak yang tinggi, lincah dalam menempati posisi tembak, dan mampu melaksanakan penghindaran dari pukulan balasan lawan. Selain itu, kapal jenis ini juga memiliki ketahanan bernavigasi dalam segala cuaca. KCR-60 M memiliki panjang 60 meter, lebar 8.10 meter, berat muatan penuh 460 ton, kecepatan berlayar 15 knot, kecepatan jelajah 20 knot max 28 knot. Kapal ini dipersenjatai meriam dan peluncur rudal, dengan jumlah awak kapal 55 orang. (Dispenarmatim) | ||
RIMPAC 2014 : Prajurit Korps Marinir TNI AL Serbu Hawaii Posted: 15 Jul 2014 09:03 PM PDT Satu peleton Korps Marinir dipimpin Lettu Marinir William David Halley, Minggu (13/7) melakukan serbuan dengan kendaraan tempur (ranpur) amfibi LVT (Landing Vehicle Traked)-7 di MCTAB (Marine Corps Training Area Bellow), Bellow Beach, Hawaii. Serbuan mekanis dalam bentuk Kerjasama Infanteri Tank (KSIT) gabungan infanteri dan ranpur Korps Marinir tersebut merupakan bagian dari skenario latihan Satgas Latma Rim of the Pasific (RIMPAC) 2014 dibawah kendali Komandan Kompi Kapten Marinir Helmy Hamsyir yang dilaksanakan di Hawaii. Kegiatan ini dalam rangka menyelesaikan perintah operasi di sasaran CLT objektif 4 (mount site 2) guna pengamanan objek vital air, dan mengamankan AO (area of operation) PLT 2 CLT 2. Selain itu juga dilaksanakan patroli sektor guna pengamanan jalur logistik dari satuan atas selama dua hari kedepan. Sebelumnya pada Jumat (11/7) prajurit Korps Marinir TNI AL melaksanakan latihan pendaratan di pantai Bellow, Oahu, Hawaii. Pendaratan yang juga diikuti personel gabungan dari Amerika, Australia, dan Tonga ini melibatkan dua ranpur amfibi Landing Vehicle Traked (LVT)-7 dan 13 unit Assault Amphibious Vehicle (AVV) yang diluncurkan dari kapal perang Amerika USS Rusmore LSD-47. Pendaratan dua buah LVT-7 milik Korps Marinir TNI AL yang dipimpin Lettu Marinir Remon Dabuke, berhasil mendarat di pantai setelah menempuh jarak kurang lebih 8255 meter dalam waktu 1 jam 20 menit. Usai mendarat dilanjutkan dengan melaksanakan pertahanan/ harbouring di Marines Corps Training Area Bellow (MCTAB). Pada waktu yang sama, di tempat berbeda, satu peleton Marinir yang dikomandani Kapten Agus Muttaqim melaksanakan HELO (Helly Operation) yang on board di kapal perang USS Peliliu LHA-5. Latihan ini dilaksanakan sebagai kerjasama infanteri dan ranpur saat operasi darat untuk menguji kecepatan dan kekompakkan dalam penyerangan dan pertahanan secara cepat dan aman. (Dispen Kormar) | ||
Calon Awak Kapal Pregate Bungtomo Class Dapatkan Pembekalan Teknik Posted: 15 Jul 2014 08:49 PM PDT Prajurit Koarmatim yang menjadi awak kapal perang fregate buatan Inggris menerima pembekalan teknis dari kru ahli bidang senjata, radar, mesin di Galangan Kapal di Barrow in Furness, Inggris, Selasa (15/07). Para prajurit tersebut tergabung dalam Satuan Tugas Multi Role Light Fregatte (MLRF). Sebelumnya, para prajurit pengawak kapal perang jenis MRLF ini telah melaksanakan berbagai pelatihan dan pembekalan tentang fungsi, peran, prosedur, pengoperasian peralatan, baik secara individu maupun terintegrasi bagi para calon pengawak kapal perang ini di Kolatarmatim. Satgas MLRF dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan. Selama di Inggris parajurit TNI AL yang menjadi awak kapal perang itu mendapatkan berbagai macam pembekalan tentang senjata, radar, mesin dan pengetahuan struktur bangunan dan operasional kapal tersebut. "Dengan demikian diharapkan prajurit dapat mengawaki peralatan yang berada di kapal perang itu sesuai tugasnya", Kata Dansatgas MLRF. Ketiga kapal MLRF tersebut rencanaya akan diserahkan oleh Pemerintah Inggris ke Pemerintah RI dalam waktu dekat sekaligus penamaan kapal perang tersebut menjadi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Nama ketiga kapal perang tersebut yaitu KRI Bung Tomo-357, KRI Jhon Lie-358 dan KRI Usman Harun-359. Ketiga kapal ini akan diseberangkan secara bertahap menuju tanah air . Tahap pertama Adalah KRI Bung Tomo 357 dan KRI Usman Harun-359 sedangkan tahap kedua adalah KRI Jhon Lie-358. (Dispenarmatim, TNI AL) | ||
Indonesia Menerima Tiga Pesawat F-16 C/D 52ID dari Amerika Serikat Posted: 16 Jul 2014 01:04 AM PDT Tiga buah pesawat tempur dari total 24 pesawat F-16 C/D 52ID telah diserahkan oleh pemerintah Amerika Serikat kepada pemerintah Indonesia pada hari Senin (14/7) pukul 12.56 siang waktu setempat bertempat di hangar Flight Test Facility Hill AFB. Pihak Amerika serikat diwakili oleh Dr Chalon Keller yg sehari-hari menjabat sebagai acting chief F-16 International Branch telah menyerahkan tiga pesawat F-16 C/D 52ID kepada pihak Indonesia yg dalam hal ini diwakili oleh Atase Udara RI Kol Pnb Beni Koessetianto. Pengadaan 24 pesawat F16 C/D-52ID dalam Proyek "Peace Bima Sena II" ini merupakan kerjasama antara Pemerintah AS dan Indonesia berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tanggal 17 Januri 2012.
Ketiga pesawat terdiri dari dua pesawat F-16 D (kursi ganda) dengan nomor ekor TS-1620 dan TS-1623, serta sebuah pesawat F-16 C (kursi tunggal) dengan nomer ekor TS-1625. Turut hadir pula dalam acara penyerahan ini Maj. Gen Brent Baker selaku Komandan Hill AFB, perwakilan dari 309 AMXG, perwakilan dari Kellstrom Industry, BAE system, Northrop Grumman, Indonesian F-16 program office Mayor Tek Subagyo serta Komandan Skadron Udara 3 Letkol.Pnb.Firman "Foxhound" Dwi Cahyono beserta dua orang penerbang yaitu Mayor.Pnb.Anjar "Beagle" Legowo dan Mayor Pnb.Bambang "Bramble" Apriyanto . Acara berlangsung dengan khidmad dan ditandai demgan penandatanganan berita acara penyerahan yang dilanjutkan dg konferensi pers dengan media setempat. Dalam kesempatan ini pula untuk pertama kalinya para penerbang Skadron Udara 3 melihat sosok luar dan cockpit F-16 C/D block 52 ID yang nampak baru dengan hampir semua peralatan dan layar penunjuk baru. Para penerbang mendapat penjelasan saat diberi kesempatan melihat pengerjaan pesawat-pesawat lain yang sedang di regenerasi setelah acara serah terima bahwa dibutuhkan kurang lebih 17.500 man-hour untuk mengerjakan pesawat pertama karena baru sekarang ini Depo Regenerasi dan Lockheed Martin melakukan upgrade mengganti system avionik pesawat blok 25 dengan blok 52. Untuk pengerjaan pesawat ke dua dan selanjutnya hanya dibutuhkan 15.000 man hour atau mungkin kurang setelah pabrikan mendapatkan road map pengerjaan pesawat. Acara kemudian ditutup dengan refreshment dan berakhir pukul 15.00 waktu setempat. Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI I.B Putu Dunia didampingi Atase Udara RI di Washington DC, Kol Pnb Benedictus B Koessetianto dan Technical Liaison Officer Mayor Tek. Subagyo telah melaksanakan kunjungan kerja selama 2 hari di Depo Regenerasi Hill AFB, Utah pada tanggal 4-5 April 2014. Dalam kesempatan tersebut Kasau melaksanakan inspeksi ke hangar tempat regenerasi pesawat dilaksanakan. Kasau juga melihat langsung pesawat pertama (TS 1625) yang telah selesai melaksanakan upgrade dan modifikasi. Menjelang penyerahan enam orang penerbang menjalani ground training di Tucson ANG Base Arizona. Selama menjalani kegiatan ground training baik di kelas maupun di simulator mereka mendapatkan bahwa metode yg diterapkan sangat efektif. Pelajaran di kelas dan pelatihan di simulator ditekankan kepada pendalaman avionik apa saja yg diupgrade serta penggunaannya dalam penerbangan. Simulator di sini ada dua macam, yaitu simulator utk block 25 dan simulator utk block 42. Pelatihan para penerbang TNI AU menggunakan simulator block 42 yg dinilai lebih mendekati pada kemampuan pesawat blok 52ID kita. Kegiatan di simulator terdiri atas familiarisasi cockpit dan avionik, prosedur normal dan prosedur emergency, Air To Ground (Serangan darat) dan Air To Air (Pertempuran Udara) yang meliputi Basic Intercept, Air Combat Tactic 2 v 2 dan 2 v 4. Tujuannya utk memperlancar penggunaan sistem avionik dan HOTAS (Hand On Throttle And Stick) sehingga penerbang mahir menggunakan pesawat dalam pertempuran tanpa memindahkan tangan dari kemudi. Selanjutnya pada tanggal 15 Juli dua orang penerbang TNI AU akan ikut dalam penerbangan "Ferry" jarak jauh tiga pesawat pertama yang akan dikirim ke Indonesia. Rencananya dua pesawat F-16 D dengan nomer ekor TS-1620 diawaki oleh Col.Howard Purcell (Komandan 162 Fighter Wing) / Letkol.Firman Dwi Cahyono dan TS- 1623 diawaki Ltc. Erik Houston / Mayor. Anjar Legowo serta sebuah pesawat F-16 C dengan nomer ekor TS 1625 diawaki oleh Maj. Collin Coatney. Selama perjalanan ketiga pesawat akan terbang. melintasi Samudera Pasifik dengan mengikuti pesawat tanker KC-135 milik USAF sebagai pesawat untuk "air refueling" atau pengisian bahan bakar di udara. Rencananya penerbangan dimulai tanggal 15 juli 2014 dengan take off dari Hill AFB, Utah pada pukul 11.00 menuju Eilsen AFB Alaska (4 jam 23 menit), selanjutnya tgl 17 Juli Dari Eilsen AFB Alaska menuju Andersen AFB Guam (9 jam 40 menit) dan leg terakhir tanggal 20 Juli dari Guam langsung menuju Lanud Iswahyudi Madiun ( 5 jam 16 menit). Ketiga pesawat direncanakan akan mendarat di Madiun pukul 11.16 pada hari Minggu tanggal 20 Juli 2014. Keenam instruktur penerbang selanjutnya mulai bulan Agustus akan melanjutkan latihan terbang konversi F-16 C/D nya di Lanud Iswahyudi Madiun dibawah supervisi para instruktur penerbang dari US Air Force (Mobile Training Team). Saat ini konfigurasi awal pesawat F16C/D-52ID tidak dilengkapi dengan drag chute (rem payung) sehingga untuk menyesuaikan dengan kondisi Indonesia maka pesawat-pesawat ini direncanakan akan menjalani modifikasi pemasangan peralatan drag chute yang dilakukan tehnisi TNI AU dibantu personil Lockheed Martin pada kuartal pertama 2015. Kemampuan operasi dan tehnologi pesawat ini untuk saat ini dirasa sudah memadai untuk meningkatkan secara signifikan kemampuan jajaran tempur TNI AU dalam manajemen perang udara modern. Harapan kita pada saat pesawat tempur masa depan IFX sudah bisa dioperasikan maka kita bisa menerapkan berbagai prosedur, taktik, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang didapat dari pengoperasian pesawat F-16 C/D 52ID ini sehingga kita bisa menyamai dan bahkan mengungguli kekuatan udara calon lawan dan pesaing negara kita. Pengalaman dan pemahaman dari aplikasi penggunaan tehnologi perang udara modern yang didapat dalam pengoperasian F-16 CD 52ID akan membantu kita untuk memperbaiki perencanaan, pengadaan, pelatihan serta doktrin dan taktik perang udara TNI AU sehingga mampu menjadi tulang punggung kekuatan dirgantara nasional kita. (TNI AU) | ||
PT AIU Pasok Komponen Meriam Oerlikon Skyshield untuk Rheinmetall Defence Posted: 15 Jul 2014 08:17 PM PDT
PT Alam Indomesin Utama mendapatkan kepercayaan dari Rheinmetall Defence untuk memasok sebagian komponen/peralatan meriam pertahanan udara Oerlikon Skyshield 35mm untuk memenuhi order dari Kementerian Pertahanan Indonesia. Skyshield merupakan meriam reaksi cepat yang dapat melindungi area dari ancaman serangan artileri, roket, dan mortir. Indonesia berencana menggunakan Skyshield untuk melindungi pangkalan udara utama TNI AU. Pengoperasian sistem ini akan ditangani oleh Korps Pasukan Khas TNI AU. Indonesia membuat pesanan atas enam beterai Skyshield senilai EUR113 juta pada pertengahan tahun 2013, dengan waktu pengiriman pada akhir tahun 2014 atau selambat-lambatnya awal tahun 2015. Sebanyak 8 set komponen meriam pertahanan udara Oerlikon SkyShield 35mm akan dikirimkan PT. AIU pada akhir Agustus 2014. Pekerjaan ini telah dilakukan sejak bulan April lalu, untuk tahapan selanjutnya akan diselesaikan sebelum akhir tahun 2014. Berdasarkan UU No. 16/2012 tentang Industri Pertahanan maka untuk pengadaan alat utama sistem senjata diwajibkan untuk menggunakan konten lokal dan melakukan transfer of technology agar dapat mendukung industri pertahanan Indonesia. Untuk kontrak ini konten lokal yang diharakan mencapai 35%. Teknologi pertahanan udara meriam Skyshield 35 mm tidak terbatas untuk peran statis, dalam beberapa pameran pertahanan Rheinmetall Defence menampilkan pula versi truck mounted, pada versi ini meriam dan radar dipasangkan pada truk beroda 8 atau 10. Platform truk yang pernah dipakai adalah MAN dan Tata. Versi mobile ini terlihat lebih optimum karena sistem pertahanan udara dapat dipindahkan dalam waktu singkat untuk melindungi daerah lain secara cepat dan maksimum. Ternyata sistem Oerlikon Skyshield yang dipilih untuk melindungi pangkalan udara TNI AU adalah jenis truck mounted. Basis truk yang diambil adalah HINO Ranger, kendaraan ini dipilih untuk mendapatkan sebanyak mungkin konten lokal. Truk HINO ini telah banyak kandungan lokalnya hingga mencapai 60-90% tergantung pada modelnya. (AIU-Defense Studies) | ||
Pemerintahan Indonesia yang Baru dan Tantangannya Posted: 15 Jul 2014 07:55 PM PDT Penulis : Satya Dewangga *) Seluruh rakyat Indonesia menantikan hasil penghitungan suara oleh suara KPU pada 22 Juli mendatang. Siapa pun yang terpilih, setiap unsur masyarakat wajib menghormati dan mengakui hasil dari pemilihan presiden yang telah dilaksanakan pada 9 juli lalu. Sesungguhnya masyarakat telah menantikan suatu pemerintahan baru yang diharapkan akan membuat suatu perubahan yang lebih baik. Terlepas dari siapa yang akan menjadi presiden, namun pemerintahan yang akan memimpin Indonesia lima tahun mendatang harus menangung beban atau tanggungjawab yang amat berat. Berbagai kasus hukum yang masih mengambang harus diselesaikan. Belum lagi tuntutan untuk renegosiasi kontrak karya migas dan pertambangan. Tantangan lainnya adalah mengegakkan supremasi hukum di Indonesia. Vox Vovuli Vox Dei Suara rakyat adalah suara Tuhan atau Vox Vovuli Vox Dei adalah jiwa dari demokrasi. Melalui suatu pemilihan, rakyatlah yang memiliki kedaulatan untuk memilih pemimpin mereka. Kepemimpinan tidak diraih dengan tangan besi maupun faktor keturunan, namun diraih dengan mendapatkan dukungan rakyat. Dengan demikian, menghianati atau memanipulasi suara rakyat merupakan suatu kesalahan yang tiada terampuni. Usaha untuk melakukan kecurangan dalam penghitungan suara sesungguhnya telah menistakan demokrasi itu sendiri, karena dengan demikian jiwa dari demokrasi itu sendiri telah pudar. Oleh karena itu, KPU harus bekerja secara benar. Tidak boleh ada satu suara pun yang hilang atau bertambah di salah satu kandidat. Para pihak yang berkompetisi pun harus tenang dan menghormati jalannya perhitungan. Terkait dengan semakin majunya canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi, ,maka hasil perhitungan pemilu dapat dideteksi dengan metode hitung cepat. Metode ini menggunakan kaidah statistik yang mengambil sampel di lapangan dengan batas kesalahan yang amat minim. Dengan demikian, diharapkan hasil rekapitulasi KPU tidak berbeda jauh dengan hasil hitung cepat. Namun dengan adanya hasil kontras antara beberapa lembaga pemilu yang memenangkan salah satu pasangan calon, maka sesungguhnya kaidah-kaidah statistik tersebut telah dimanipulasi untuk suatu kebohongan politik demi mendapatkan legitimasi sesaat. Pada saat inilah lembaga survey yang melakukan kebohongan hitung cepat telah melakukan panistaan pada proses demokrasi di Indonesia. Pemerintah dan lembaga penyelenggara pemilu harus bertindak keras akan hal ini. Kembali pada Vox Vovuli Vox Dei, maka jangan ada siapa pun yang berani macam-macam dengan suara rakyat. Penyelesaian Kasus-Kasus Hukum Pemerintahan yang baru nanti sesungguhnya akan menanggung tanggung jawab yang tidak ringan. Pada dua periode pemerintahan SBY, kasus-kasus korupsi marak muncul. Banyak dari kasus-kasus tersebut yang hingga kini belum selesai penyelidikannya, ataupun dinilai belum menyentuh aktor utama maupun aktor intelektualnya. Kasus Bank Century merupakan kasus perbankan terbesar yang harus dituntaskan. Badan Pengawas Keuangan menyatakan telah terjadi kerugian negara dalam pengucuran dana pada Bank Century, namun hingga saat ini penyelesaian kasus tersebut masih mangambang. Penyelesaian dua kasus di Kementerian Olahraga juga belum memuaskan. Kasus Wisma Atlet dan Kasus Hambangang merupakan korupsi mega proyek yang sesungguhnya telah dipersiapkan dengan matang. Namun hingga kini hanya segelintir orang saja yang baru terjamah hukum. Pemerintahan yang baru harus berani membuka siapa dalang dan yang mendapatkan keuntungan atas kasus tersebut. Kasus korupsi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga sepertinya sudah menjadi cerita klasik. Tertangkapnya mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini, sesungguhnya hanya merupakan fenomena gunung es dari kementerian yang dipimpin Jero Wacik tersebut. Sudah menjadi cibiran umum di masyarakat bahwa maraknya praktek mafia dalam usaha migas dan pertambangan di Indonesia. Namun, pemerintahan yang ada seakan membiarkan hal tersebut. Entah apakah mereka turut mendapat keuntungan, namun yang terpenting pemerintahan mendatang harus berani mengusut kebobrokan ini. Kasus di Kementerian Agama merupakan kasus terakhir yang dibuka sebelum pemilu presiden. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, maka menteri yang terkait langsung mengudurkan diri. Sangat menarik dan dinantikan oleh masyarakat, bagaimana kelanjutan dari kasus korupsi ini ke depan. Renegosiasi Kontrak Karya Pemerintah mendatang juga diharapkan akan merenegosiasi konrak-kontrak minyak serta pertambangan yang ada di Indonesia. Perhatian utama masyarakat adalah pada pertambangan Freeport. Pemerintah Indonesia hanya mendapatkan pembagian keuntungan sebesar 1 persen dari total keuntungan Freeport. Kontrak pertambangan di Papua tersebut harus direvisi, sehingga Pemerintah mendapatkan pembagian keuntungan yang proporsional. Apabila proses renegosiasi tidak berhail, maka pemerintah yang baru harus berani mencabut kontrak karya dengan perusahaan tersebut. Menyoroti perusahaan penghasil minyak di dalam negeri, Pertamina belum menjadi produsen nomor satu. Penghasil utama adalah Total, BP Petrolium, Shell, Conoco Philip dan Chevron. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia bahkan tidak berdaulat secara energi di negerinya sendiri. Pemerintah mendatang harus mengupayakan agar Pertamina menjadi penghasil minyak terbesar di Indonesia. Terkait gas bumi, pemerintah mendatang juga harus merenegosiasi harga gas alam cair yang diekpor. Harga ekpor yang dijual oleh Indonesia hanya pada kisaran 30 - 40 persen dari harga yang berlaku di pasar internasional saat ini. Seperti diketahui gas Blok Tangguh, Papua, masih dijual sangat murah. Hanya US$ 3,5/MMBTU, padahal harga di pasaran US$ 11-13/ MMBTU. Tentu saja hal ini sangat merugikan rakyat Indonesia, dimana seharusnya keuntungan harga gas tersebut dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti di sektor pendidikan dan kesehatan. Penegakkan Supremasi Hukum Tantangan terberat bagi pemerintah mendatang adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat atas penegakkan hukum. Supremasi hukum masih jauh daripada yang diharapkan. Kehadiran KPK Misalnya, ternyata tidak juga menurunkan niat para koruptor untuk menyelewengkan uang negara. Banyak oknum baik kepolisian, kejaksaaan, serta hakim yang justru terbukti terlibat dalam kasus korupsi. Pemerintah mendatang harus melakukan perubahan mendasar bagi seluruh lembaga pengeak hukum, yakni kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman. Suatu merit sistem yang baru harus diwujudkan. Harus ada sistem yang memberikan penghargaan yang tinggi bagi aparat yang berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik. Namun, hukuman yang berat juga tersedia bagi mereka yang turut melanggar hukum. Tanpa adanya penegakkan supremasi hukum, maka pembangunan yang berkeadilan tidak akan tercapai. Oleh karena itu, dengan dukungan dari seluruh rakyat, maka pemerintah mendatang diharapkan tidak ragu-ragu dalam membuat keputusan. Dengan demikian, negara Indonesia tidak dapat disepelekan lagi di mata internasional karena penegakkan hukumnya yang masih tebang pilih atau tergolong buruk. (GFI) *) Penulis adalah pemerhati masalah Polkam. Tinggal di Jakarta Timur. | ||
Bill Clinton ke Indonesia Berpotensi Intervensi Hasil Pilpres Posted: 15 Jul 2014 02:45 AM PDT Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Bill Clinton, berencana melakukan kunjungan ke beberapa negara pada 16-23 Juli 2014. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat aktivitas sosial yang dilaksanakan oleh Yayasan Clinton. Negara-negara yang akan dikunjunginya adalah India, Vietnam, Indonesia, Papua Nugini, dan Australia. Pengamat politik internasional dari Lembaga Studi Politik Asia-Pasific (LS-PAP), Johan Hendrik Setiawan, mencurigai kedatangan Clinton ke Indonesia ada kaitannya dengan situsi hasil pemilihan presiden (pilpres) yang sedang menunggu hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Kita perlu mewaspadai agenda terselubung di balik kunjungan Clinton di saat rakyat Indonesia sedang menunggu hasil pemilu presiden,'' kata Johan, dalam rilisnya, Selasa (15/7/2014). Menurut Johan, kecurigaan Clinton akan intervensi hasil pilpres karena mantan Presiden AS itu memiliki hubungan baik dengan konglomerat Indonesia, James Riady. James merupakan bagian dari kubu capres Jokowi-JK. "Kita harus ingat James Riady pernah dilarang masuk AS karena melakukan kontribusi ilegal untuk kampanye mantan Presiden AS Bill Clinton dan James banyak disinyalir penyokong dana kampanye Jokowi," tutur Johan. "Kita patut waspada dan marah kalau Clinton intervensi hasil pemilu untuk memenangkan salah satu calon presiden yang diinginkan AS dan sekutunya, itu berarti menodai kedaulatan politik rakyat Indonesia atas pemilu yang diharapkan jurdil," tuturnya. Sebelumnya, penegasan hubungan Jokowi, James Riady, dan Bill Clinton diutarakan juga oleh aktivis perempuan Ratna Sarumpaet. Menurutnya, semua biaya blusukan dan kampanye calon presiden Jokowi dipengaruhi oleh konglomerat Indonesia yang pernah dekat dengan mantan Presiden AS Bill Clinton, James Riady (Okezone) | ||
Kodam VII/Wirabuana pegang data C1 pilpres Posted: 15 Jul 2014 02:34 AM PDT Pangdam VII/Wirabuana Mayor Jenderal TNI Bachtiar menyatakan bahwa anak buahnya yang bertugas mengawal tempat pemungutan suara (TPS) juga memegang data C1. "Yang pastinya kita di TNI itu harus netral dan itu harga mati bagi kita sebagai prajurit. Netralnya TNI itu kehendak rakyat dan kehendak negeri ini, jadi tidak ada alasan untuk tidak netral," katanya di Makassar, Senin. Ia mengatakan, adanya prajurit TNI yang memegang data C1, itu hanyalah salinan dan gambar hasil jepretan kamera karena data-data C1 itu diambil sebagai dokumen pribadi. Dia mengaku jika dokumen berupa gambar maupun salinan C1 itu tidak untuk dijadikan pembanding atau bukan untuk kebutuhan pihak-pihak lain selain dari Kodam VII/Wirabuna. Karena itu, pihaknya berjanji tidak akan menyebarkan salinan C1 itu kepada siapa pun kecuali jika dokumen itu dibutuhkan oleh negara sebagai alat bukti dan pembanding. "Itu hanya dokumen untuk kita pegang dan bukan untuk siapa pun. Kita berharap semuanya berjalan lancar sampai ada penetapan dari KPU tetapi kalau suatu saat nanti dibutuhkan, maka kita siap," katanya. Selain itu, Pangdam juga memerintahkan kepada seluruh prajuritnya untuk mengawal penghitungan hasil pemungutan suara demi mencegah adanya kecurangan, maupun sabotase dalam proses pelaksanaan Pemilihan Presiden 2014. "Kita tidak ingin ada sesuatu terjadi yang dapat mengganggu hasil penghitungan suara, makanya saya memberikan penekanan kepada semua prajurit untuk mengawal dengan ketat kotak-kotak suara itu," ujarnya. Ia menyatakan, meski pelaksanaan pemungutan suara di Sulsel pada 9 Juli telah berjalan dengan kondusif, ia mengatakan proses pengamanan tidak boleh lengah. Karena itu, dirinya tidak ingin ada sesuatu yang dapat mengganggu jalannya hasil penghitungan, makanya proses penghitungan dari tingkat PPS hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten, kota dan provinsi akan dijaga ketat. "Sampai tanggal 18-19 Juli nanti penghitungan di KPU Sulsel diharapkan selesai dan prosesnya tinggal ke KPU pusat. Baru saat itu saya bisa bernafas lega," katanya. Demi terciptanya suasana aman dan tertib dalam proses pemilihan presiden itu, dirinya mengaku terus memantau perkembangan hasil penghitungan mulai dari tingkat TPS hingga KPU. Bachtiar juga memerintahkan semua perwira pengendalinya untuk melaporkan perkembangan itu kepada dirinya hasil yang didapatkan di lapangan yang dikawal oleh prajuritnya. "Anak buah saya secara rutin terus melaporkan kondisi perhitungan suara manual. Setengah jam sekali perwira-perwira saya melaporkannya kepadaku," tuturnya. (MH/KWR | Antara) | ||
Vympel R-77 (AA-12 Adder) : Rudal Andalan untuk Perang Udara Posted: 15 Jul 2014 02:28 AM PDT Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal udara ke udara jarak menengah/jauh ini?. Paling tidak ada sepuluh varian induk yang dibuat Vymvel Design Bureau untuk rudal udara ke udara jarak menengah R-77 yang dalam istilah NATO diberi kode AA-12 Adder. Mulai dari varian standar hingga varian terbaru untuk penempur generasi kelima Rusia, T-50 PAK FA, yakni K-77M yang dilengkapi radar AESA. Indonesia melengkapi armada Su-27/30 dengan varian RVV-AE (Izdeliye 190), yang khusus dibuat Rusia untuk versi ekspor. Walaupun R-77 dasarnya adalah rudal udara ke udara, namun pihak pembuat juga telah mengembangkan R-77 menjadi rudal darat ke udara (R-77-SRK) dan juga rudal kapal ke udara (R-77-ZRK). R-77 jadi andalan para pengguna jet tempur Rusia dan kini sudah digunakan di sembilan negara: Rusia, Aljazair, Tiongkok, India, Malaysia, Venezuela, Vietnam, Peru, dan Indonesia. R-77 dibuat Vympel pada 1982. Rudal dengan panjang 3,6 meter, diameter 20 cm, dan bobot antara 175 kg (R-77) – 226 kg (R-77-PD) ini mampu mengejar sasarannya dengan kecepatan Mach 4,5. Kemampuan menjangkau sasaran berada dikisaran 40-160 km tergantung varian dan ketinggian terbangnya. Maka R-77 disebut pihak pembuatnya sebagai rudal udara ke udara jarak menengah dan jarak jauh. R-77 dapat diluncurkan pada ketinggian terbang pesawat antara 5 meter (16,5 kaki) hingga 25 km (82.000 kaki). Rudal ini ditenagai oleh roket berbahan bakar padat (R-77) atau sistem penghisap udara ramjet (R-77-PD). Hulu ledak rudal berkisar 22 kg, menggunakan fragmentasi high explosive serta sistem pemandu inersial baik aktif, pasif maupun infra merah. Salah satu ciri yang dapat dilihat dari R-77 selain bentuknya yang panjang dan runcing, adalah digunakannya grid fin di bagian ekor. Sirip tegak berlubang dengan pola kotak menyerupai waffle besi ini berfungsi untuk mengarahkan aliran udara di bagian ekor rudal pada kecepatan supersonik. Arahnya dapat diatur dengan poros engsel di bagian pangkalnya. Grid fin lazim digunakan pada rudal balistik buatan Soviet era 1970-an dan juga roket Lunar N1 serta kapsul Soyuz TM-22. Paling efektif Dengan kecepatan lajunya yang sangat tinggi, R-77 diklaim sebagai rudal udara ke udara paling efektif yang dapat digunakan untuk menghancurkan beragam sasaran di udara termasuk rudal Mach 4 AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium Range Air-to-Air Missile), AIM-54 Phoenix maupun rudal darat ke udara semacam Patriot. R-77 digunakan AU Rusia sejak 1994 dan telah diekspor pertama kali ke India tahun 2002. Di kawasan ASEAN, RVV-AE telah dimiliki oleh Malaysia dan Vietnam yang sama-sama menggunakan Su-27/30 sebagai kekuatan pemukul utama. Tiongkok yang getol membeli beragam persenjataan Rusia, tak ketinggalan melengkapi armada Su-27/30 dengan R-77. Tidak hanya itu saja, Tiongkok kemudian juga membuat secara lisensi seeker dan sistem pemandu pada R-77 dan menerapkannya pada rudal PL-12/SD-10 Sino-AMRAAM. Dibandingkan AIM-120 AMRAAM buatan Hughes/Raytheon yang telah diproduksi sejak 1991, dapat dikatakan R-77/RVV-AE memang masih kalah dalam pengoperasiannya di medan laga. Sehingga untuk mengukur seberapa hebat rudal ini rasanya masih butuh pembuktian. Sementara AIM-120 telah berhasil menembak jatuh MiG-25 Irak pada 27 Desember 1992 dimana saat itu AIM-120 diluncurkan dari F-16D AU AS. Catatan berikutnya, Januari 1993 MiG-23 Irak juga berhasil dijatuhkan F-16C AU AS menggunakan AIM-120 AMRAAM, dan setelah itu AIM-120 masih membukukan berbagai kill lainnya. Rusia dan negara-negara pengguna R-77 lainnya mungkin masih menunggu kesempatan untuk bisa menggunakan rudal BVR (Beyond Visual Range) R-77 dalam kesempatan yang pas. Secara teori di atas kertas, rudal ini lebih unggul dari para pesaingnya. Itu pula yang menyebabkan AS dan para sekutunya selalu waspada pada berbagai persenjataan buatan Rusia, termasuk R-77 atau AA-12 Adder ini. (Roni Sontani | Angkasa) |
You are subscribed to email updates from Strategi Militer Indonesia - Informasi Pertahanan dan Keamanan NKRI To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments