Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Kasal Respons Positif Kemenko Kemaritiman Kabinet Kerja Jokowi-JK

Posted: 27 Oct 2014 09:18 PM PDT

Kementerian Koordinator Kemaritiman (Kemenko Kemaritiman) dalam kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK yang dipimpin Indroyono Soesilo mendapat respons positif dari Kasal, Laksamana TNI Marsetio.

Kasal Respons Positif Kemenko Kemaritiman Kabinet Kerja Jokowi-JK
Kasal Laksamana (TNI) Marsetio. (Foto: Dispenal)


Ditemui sehabis upacara peringatan HUT ke-50 Rumah Sakit Gigi dan Mulut Ladokgi RE. Maartadinata, Bendungan Hilir, Senin (27/10/2014), Marsetio mengungkapkan adanya Kemenko merupakan upaya penguatan pembangunan kemaritiman di Indonesia.

"Baru diumumkan tadi malam adanya Kemenko Kemaritiman. Ini merupakan upaya penguatan-penguatan yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi untuk membangun Poros Maritim," ujar Marsetio.

Lebih lanjut, Kasal menambahkan, ke depan, rencana-rencana strategis yang akan dilakukan oleh Kemenko ini harus mendapat dukungan dari semua pihak.


"Kemenko Kemaritiman ini nantinya akan mengkoordinasikan semuanya yang berkaitan dengan maritim. Dalam jajaran TNI AL sendiri juga akan diselaraskan program-program penguatan dalam membangun maritim," tambahnya.

Kasal mangapresiasi purnawirawan perwira tinggi AL yang berkiprah dalam kabinet kerja Jokowi-JK, seperti Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno yang saat ini menjabat Menkopolhukam. Menurutnya, itu merupakan perwira terbaik yang pernah dimiliki TNI AL dan berguna bagi kemajuan bangsa dan negara. (JMOL)

Allan Nairn Sebut Hendropriyono Mengaku Terlibat Pembunuhan Munir

Posted: 27 Oct 2014 09:03 PM PDT

Mantan Penasehat Tim Transisi Joko Widodo - Jusuf Kalla, Hendropriyono disebut sudah mengakui jika dirinya terlibat dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Pengakuan Hendro itu terucap dalam wawancara dengan Jurnalis Investigasi asal Amerika Serikat Allan Nairn.

Allan Nairn Sebut Hendropriyono Mengaku Terlibat Pembunuhan Munir
Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono

Dalam sebuah tulisan di website pribadi Allan, www.allannairn.org, dia menuliskan jika dirinya wawancara Hendro atas undangan, 16 Oktober kemarin. Allan menjelaskan jika kasus pembunuhan Munir terungkap, maka itu akan memberikan masalah ke CIA, TNI dan Presiden Jokowi.

"Hendropriyono, salah satu tokoh yang paling kuat di Indonesia, mengakui 'tanggung jawab komando' dalam pembunuhan aktivis hak asasi terkemuka di negara itu. Dalam dua wawancara malam hari di rumah Hendro di Jakarta pada 16 Oktober, Hendropriyono membuat pernyataan yang muncul untuk membuka dia untuk penuntutan dan dapat menciptakan masalah bagi CIA, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan untuk Joko Widodo, presiden baru Indonesia," begitu petikan tulisan.


Dalam tulisan itu, Allan menyebutkan jika Hendropriyono adalah penasihat kunci Jokowi. Dalam wawancara itu Hendro juga menyatakan siap diadili untuk 3 kasus yang diduga melibatkan dirinya. Di antaranya pembunuhan Munir, operasi Timor Timur dan pembantaian 1.989 orang di Talangsatu.

"Pada saat itu lebih dari dia telah meninggalkan beberapa dan pertahanan berdiri terpanjang TNI. Dan telah setuju untuk diadili atas 3 kekejaman utama. Pembunuhan Munir, kampanye 1999 teror yang menghancurkan diduduki Timor Timur, dan 1.989 Talangsari pembantaian yang diterima julukan "Jagal dari Lampung," begitu tulis Allan lagi.

Dalam tulisan tertanggal 27 Oktober 2014 itu Allan juga menyebutkan jika Hendro bersedia membuka dokumen rahasia milik pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat terkait 3 kasus itu.

"Pertemuan dengan Hendropriyono tak terduga dan kadang-kadang aneh. Sesi pertama dimulai dengan dia mencoba untuk menyanjung saya, dan berakhir dengan saya mengatakan kepadanya bahwa saya berharap pembunuh Munir akan dipenjara seumur hidup," kata Allan.


Sumber : Jaring News

Paskhas Latihan Anti-Teror di Tiongkok

Posted: 27 Oct 2014 08:47 PM PDT

Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara menggelar latihan bersama dengan mitranya dari Angkatan Udara Tiongkok, untuk mempererat hubungan dan kerja sama kedua pihak, selain meningkatkan kemampuan serta ketrampilan tempur.

Paskhas Latihan Anti-Teror di Tiongkok

Dalam latihan bersama yang digelar di Pusat Latihan Terpadu Divisi 43 Airbone Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (Peoples Liberation Army/PLA), itu pasukan baret jingga TNI AU mengerahkan sekitar 80 personelnya, disambut Asisten Atase Pertahanan RI Mayor Sus Adi Triady.

Dalam latihan bersama bersandikan "Sharp Knife Airbone" 2014 itu kontingen Tiongkok menurunkan sekitar 80 personelnya, berikut senjata dan sistem pendukungnya.

Direktur Latihan Kontingen Indonesia Kolonel Psk Bambang Hariyono mengatakan materi yang dilatihkan adalah menembak senjata dasar, menembak senjata khusus, bela diri militer, pembebasan sandera dan operasi antiteror.


"Kami juga nanti akan berlatih bersama tentang halang rintang, mendaki dan rappeling, dan simulasi fastrooping dan taktik penanggulangan teror beregu," kata Bambang yang sehari-hari bertugas sebagai Asisten Intelijen Korps Pasukan Khas TNI AU.

Sejak Kesepakatan Kerja Sama Pertahanan Indonesia dan Tiongkok ditandatangani pada 7 November 2007, militer kedua negara telah menjalin kerja sama latihan bersama diawali latihan bersama Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan mitranya dari Tiongkok pada Juni 2011 di Pusdik Kopassus di Batujajar, Jawa Barat.

Latihan antiteror antara Kopassus dan Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat Tiongkok kembali digelar pada Juli 2012 di Jinan, Provinsi Shandong, Tiongkok.

Kegiatan serupa dikembangkan pula pada matra udara antara Korps Pasukan Khas TNI AU dan mitranya dari Tiongkok pada November 2013 di Bumi Margahayu, Jawa Barat.

Militer Indonesia dan Tiongkok berencana menggelar latihan bersama antara pasukan khusus angkatan laut kedua negara yang akan diselenggarakan secara bergantian di Indonesia dan Tiongkok. (Antara)

Insiden Kebakaran KRI Teluk Bintuni

Posted: 27 Oct 2014 08:40 PM PDT

PT Daya Radar Utama (DRU) Lampung masih tertutup soal insiden kebakaran pada KRI Teluk Bintuni yang terjadi tadi malam. Pantauan langsung Saibumi.com di lokasi PT DRU Lampung di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara KM 12 Srengsem, Panjang, Bandar Lampung, Senin 27 Oktober 2014.

Insiden Kebakaran KRI Teluk Bintuni

"Maaf, tidak boleh masuk yah. Soalnya para pimpinan lagi keluar," langsung kata salah satu security begitu Saibumi.com parkir di depan pintu pagar utama. Waktu ditanya siapa saja para pimpinan PT DRU yang keluar, pemuda bertubuh gemuk itu terdiam sambil menghubungi seseorang via HT. "Maaf tetap nggak bisa masuk. Soalnya para pimpinannya lagi meeting!," katanya kembali memberi alasan berbeda.

Masih di areal depan pagar pintu masuk PT DRU, kembali Saibumi.com menghubungi para petinggi PT DRU lewat ponsel. Tapi hasil masih nihil. "Aduh, belum bisa omong apa-apa yah. Soalnya masih dalam investigasi secara internal dan eksternal. Jadi, tidak ada yang bisa diberi tahu. Tapi tadi perwira tinggi dari Kemenhan (Kementerian Pertahanan) sudah datang kok," kata Kepala Bagian Umum PT DRU Lampung Yahya singkat saat kebetulan bertemu di areal parkir PT DRU.


Langkahnya bergegas memasuki pintu pagar yang langsung tertutup rapat begitu kakinya menginjak halaman dalam PT DRU Lampung. Terlihat dari sisi pintu pagar, halaman depan dipenuhi oleh beragam kendaraan termasuk kendaraan Pomal.

"Bang, ijin ambil foto tampak depan yah," tanya Saibumi.com. "Aduh, jangan. Tidak boleh ambil foto yah, nanti kami yang kena marah," kata security itu lagi sambil tersenyum terpaksa.

Sebelumnya terjadi insiden kebakaran di KRI Teluk Bintuni. Informasi terbaru dari salah satu petugas pemadam disebutkan bahwa kebakaran tersebut diduga dipicu korsleting listrik. "Katanya ada instalasi listrik yang bermasalah di kapal. Lagi dibenerin. Eh, korslet jadilah kebakaran. Lokasinya diruang atas yang banyak tombol dan ada kursi besarnya. Ada empat damkar yang diturunkan. Dua mobil dari BPBP pos pusat, satu mobil dari Bumi Waras dan satu mobil lagi dari Tanjung Karang Timur. Sampai sekitar jam 9-an asap masih tebal yah," papar petugas tersebut rinci. (Saibumi)

Pesawat Asing Beechcraft BE55 VH-RLS Melanjutkan Perjalanan

Posted: 27 Oct 2014 02:03 AM PDT

Pilot dan co pilot pesawat asing Beechcraft Type BE55 Nomor VH-RLS yang di paksa landing di bandara Sam Ratulangi Manado akhirnya dibebaskan dan diizinkan kembali melanjutkan penerbangan mereka, Sabtu (25/10) pagi. Kedua warga Australia tersebut, yakni pilot Graeme Jacklyn dan kopilot Richard MacLean, telah membayar denda berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor Kep/195/IX/2008 tanggal 10 September 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Persetujuan Terbang (Flight Approval) pasal 6 sebesar Rp 60 juta rupiah dan kepada pihak PT. Angkasa Pura I menyerahkan uang sebesar 110,08 USD guna pembayaran jasa pendaratan/penempatan dan penyimpanan pesawat serta melengkapi persyaratan semua dokumen lainnya.

Pesawat Asing Beechcraft BE55 VH-RLS Melanjutkan Perjalanan

Setelah mendapatkan pengecekan kesehatan dari tim rumah sakit Lanud Sam Ratulangi, kemudian keduanya melakukan loading dan pengecekan pesawat dengan pengawalan dari anggota satpom Lanud Sam Ratulangi.

Komandan Lanud Sam Ratulangi Kolonel Pnb Hesly Paat mengatakan, semua dokumen yang diperlukan, seperti Security Cleareance, Diplomat Clearance, dan Flight Approved, telah terpenuhi, jadi sudah tidak ada masalah dan mereka bisa melanjutkan perjalanan. Mereka semua dalam kondisi baik dan sehat.


Setelah mengisi Flight Plan dan menyerahkan uang sebesar Rp. 110,5 USD ke PT. Air Nav Bandara Sam Ratulangi guna pembayaran jasa pelayanan navigasi penerbangan.

 


Pada pukul 09.23 Wita, pesawat asing Beechcraft Type BE55 Nomor VH-RLS, Captain Pillot, Mr. Jacklin Graeme Paul dan Mr. Maclean Richard Wayne (Co. Pillot), take off dari Bandara Sam Ratulangi dengan route : Manado-CEBU (Philipina). (TNI AU)

Connnie: TNI AL Negara Poros Maritim Harus Outward Looking dan Tingkatkan Diplomasi

Posted: 27 Oct 2014 01:29 AM PDT

Pemerintahan Joko Widodo yang telah diumumkan dituntut memiliki angkatan laut yang lebih outward looking dan meningkatkan peran diplomasi. Hal itu diungkapkan pengamat Pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie.

Connnie: TNI AL Negara Poros Maritim Harus Outward Looking dan Tingkatkan Diplomasi

"(Terjadi) Perubahan paradigma Presiden Jokowi dengan Ocean Leadership-nya. Dengan paradigma Poros Maritim Dunia, TNI yang tadinya lebih inward looking, otomatis akan menjadi TNI yang lebih outward looking," ujar Connie.

Maksud dari outward looking ialah TNI secara sederhana memiliki postur, deployment, dan kesiapan Alutsista serta personel TNI yang tidak lagi akan terkonsentrasi semata dari 200 NM zona ekonomi eksklusif ke perairan dalam, tetapi melampaui jauh ke luar zona tersebut. Hal itu ditambah dengan adanya ASEAN Political Security Community 2015 nanti.


"Sekarang, di hadapan mata kita ada ASEAN Political Security Community 2015, di mana jika program ini berjalan maka TNI AL segera harus bergabung di ASEAN Navy untuk ikut mewujudkan keamanan kawasan," ucapnya.

Selain itu, menurutnya, hal tersebut terkait dengan tugas TNI AL berdasarkan asas Trinitas, yaitu peran militer, peran polisionil, dan peran diplomasi.

"Peran militernya dalam rangka menjaga kedaulatan wilayah NKRI, khususnya pulau-pulau terluar yang hilang secara kepemilikan dan secara pengawasan. Dalam pelaksanaanya, menggerakkan unsur-unsur KRI, KAL, Pesawat Udara, dan sarana pangkalan-pangkalan TNI AL secara terus-menerus selama 270 hari dengan membentuk operasi siaga tempur laut," jelasnya.

Dalam peran polisionil AL, sambungnya, terkait penegakan hukum di laut, tugas TNI AL adalah melindungi sumberdaya dan memelihara ketertiban di laut yang dilakukan baik dengan patroli keamanan di laut.

Connie menambahkannya dengan meningkatkan intensitas kehadiran KRI dalam kegiatan patroli rutin serta pameran bendera (Show of Flag) untuk mendekati masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terluar, sekaligus menggugah semangat kebanggaan dan cinta Tanah Air.

Dalam hal diplomasi, Wakil Ketua ILUNI UI tersebut menuturkan, perlu menggandeng ASEAN Navy saat Indonesia kesulitan menjaga stabilitas kawasan.

"Peran ini sangat penting di mana TNI AL melakukan kegiatannya dalam bentuk kerja sama karena wilayah perbatasan yang jauh dari pengawasan sering dimanfaatkan pihak-pihak tertentu sebagai gerbang kegiatan ilegal, di antaranya perompakan, penyelundupan, penggeseran patok-patok perbatasan, illegal fishing dan illegal logging serta pelintas batas," ungkap Connie.

TNI AL, lanjut Connie, harus melaksanakan strategy partner dengan negara-negara tetangga.

"Dan ke sinilah saya kira bentuk ASEAN Navy akan mengarah dan anggaran pertahanan kita pasti harus mengikuti arah tren ini," tutupnya. (JMOL)

Menko Kemaritiman, Harapan Baru Benahi Kemaritiman Indonesia

Posted: 27 Oct 2014 01:10 AM PDT

Adanya Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Kemaritiman) membuka harapan bagi dunia kemaritiman Indonesia. Demikian disampaikan pengamat kemaritiman, Laksda (Purn) Budiman Djoko Said, beberapa saat setelah kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK diumumkan.

Menko Kemaritiman, Harapan Baru Benahi Kemaritiman Indonesia
Presiden Joko Widodo melantik dan mengambil sumpah 34 menteri Kabinet Kerja masa bakti 2014-2019, Senin (27/10/2014) siang, di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Setkab)

"Diangkatnya Bapak Indroyono Soesilo sebagai Menko Kemaritiman telah mendongkrak harapan baru tentang diberdayakannya aset bangsa yang terlupakan selama ini," ucap Budiman.

Menurutnya, naluri presiden Jokowi sangat tepat dengan menempatkan maritim sebagai poros. Hal itu sama saja dengan menjadikan maritim sebagai instrumen kekuatan nasional berkategori survival.


"Menempatkan maritim yang dikomandoi seorang Menko menunjukkan bahwa Maritim tidaklah cukup dikendalikan dengan hanya satu strategi, mengingat luasnya dimensi atau wilayah domainnya," tutur Wakil Ketua Forum Kajian Pertahanan dan Maritim itu.

Lebih lanjut, mantan Danseskoal tahun 2000 itu menambahkan, domain maritim meliputi semua area atau benda, baik dari, di atas, di bawah, di dalam, berkaitan, berdekatan, atau berbatasan dengan laut, kelautan, samudera, teluk, pantai, sungai, delta, estuari, litoral, atau semua wilayah yang bisa dilayari, termasuk semua infrastruktur dan aktivitas yang berkaitan dengan manusianya, kargo, dan semua kendaraan yang bisa berjalan di atas air, dan udara di atasnya.

"Bayangkan, dalam elemen domain maritim tersebut, ini pekerjaan yang mahaberat. Bukan sekadar mengkoordinasikan, namun manajemen srategis modern menuntut kepada kontrol kualitas produk per masing-masing komoditas dari semua elemen domain maritim itu," tandasnya.

Selain itu, Budiman berharap Menko Kemaritiman dapat bekerja secara maksimal dalam mengendalikan setiap elemen domain maritim.

"Selamat untuk Pak Indroyono. Bapak secara tidak langsung adalah pengendali kualitas semua produk elemen domain maritim, dan semua elemen domain maritim dipersyaratkan hadirnya strategi maritim yang jantungnya adalah angkatan laut dan strategi nasional untuk keamanan maritim dengan jantungnya adalah coast guard," tuturnya.

Dalam penutupnya, Budiman menerangkan, dengan dilaksanakannya tugas itu semua maka maritim akan benar-benar membawa kemakmuran bagi bangsa Indonesia.

"Sekali lagi, selamat dan semoga maritim sebagai instrumen kekuatan nasional mampu diberdayakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat untuk waktu mendatang," tutup Budiman. (JMOL)

No comments