Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Pejabat tinggi militer Tiongkok kunjungi Indonesia

Posted: 24 Jul 2014 12:56 AM PDT

Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Tiongkok Jenderal Fan Changlong mengunjungi Indonesia untuk mempererat dan meningkatkan hubungan baik dan kerja sama pertahanan kedua negara.

ilustrasi - tentara Tiongkok dalam suatu upacara (arsip/REUTERS/Jason Lee)

Sumber resmi di Kementerian Pertahanan RI menyatakan Jenderal Fan Changlong tiba di Jakarta pada Rabu siang dan akan melakukan kunjungan kehormatan ke beberapa pejabat tinggi negara Indonesia pada Kamis (24/7) dan Jumat (25/7).

Rangkaiannya diawali dengan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara kedua delegasi membahas berbagai perkembangan kerja sama pertahanan Indonesia dan Tiongkok.


Usai melaksanakan pertemuan bilateral antara delegasi kedua negara, Jenderal Fan Changlong dijadwalkan diterima Wakil Presiden Boediono dan melanjutkan kunjungan kehormatan kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Markas Besar TNI di Cilangkap.

Jenderal Fan Changlong juga dijadwalkan mengunjungi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) di Sentul pada Jumat (25/7) sebelum kembali ke Beijing pada hari yang sama.

Kerja sama pertahanan Indonesia dan Tiongkok ditandai dengan penandatangan kesepakatan kerja sama bidang pertahanan antara kedua negara pada 7 November 2007.

Sejak itu kedua negara telah mengembangkan kerja sama pertahanan mulai dari saling kunjung pejabat tinggi kementerian pertahanan, pejabat tinggi Angkatan Bersenjata, pertukaran perwira, dan latihan bersama antarpasukan khusus TNI dan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.

Indonesia dan Tiongkok telah menjalin kerja sama untuk industri pertahanan, antara lain produksi bersama peluru kendali C-705 yang akan digunakan pada kapal cepat rudal TNI Angkatan Laut.

Komisi Militer Pusat merupakan salah satu badan penting dalam organisasi Partai Komunis Tiongkok, yang langsung dipimpin Ketua Partai Komunis yang juga Presiden Tiongkok kini Xi Jinping, sebagai panglima tertinggi.

Komisi Militer Pusat membawahkan Kementerian Pertahanan dan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.  (Antara)

KRI Jajaran Koarmabar Pasang Meriam & Alat Sensor

Posted: 24 Jul 2014 12:11 AM PDT

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Thaha Syaifuddin (STS-376) salah satu KRI jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Barat (Satkor Koarmabar) secara resmi mulai melaksanakan pengerjaan pemasangan (Retrofit) meriam 30 mm 7 barrels berikut peralatan Sensor Weapon Command (Sewaco) baru dari Cina, di PT PAL, Surabaya.

KRI Jajaran Koarmabar Pasang Meriam & Alat Sensor
KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376

Guna kelancaran pengerjaan pemasangan Meriam 30 MM 7 barrels, Komandan KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376, Letkol Laut (P) Ario Sasongko, S.E., M.P.M., melaksanakan acara berbuka puasa bersama sekaligus pengajian dan pemotongan tumpeng, di Lounge Room Bintara KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376.

Sementara itu, saat acara potong tumpeng, Komandan KRI STS-376 secara simbolis menyerahkan potongan tumpeng kepada Tamtama termuda. Turut hadir dalam acara tersebut, Pjs Komandan KRI STS, Mayor Laut (P) Toni Soemarno, S.E., KKM Mayor Laut (T) M. Irwan Ridhwan, Palaksa Kapten Laut (P) Denny Firdian, beserta seluruh Perwira, Bintara dan Tamtama KRI STS-376.


Dalam kesempatan tersebut, Komandan KRI STS-376 yang merupakan alumnus Armed Forces of Philippines Command and General Staff College ini memberikan penekanan, di antaranya yaitu untuk selalu memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT di dalam setiap langkah dan tindakan, serta tetap meningkatkan kewaspadaan dan purba jaga di dalam pelaksanaan pemasangan meriam baru ini, memahami dan melaksanakan tugas secara profesional, proporsional dan penuh tanggung jawab, jangan sampai lengah serta senantiasa melaksanakan pengecekan ulang terhadap seluruh ruangan-ruangan guna mengantisipasi bahaya kebakaran maupun kebocoran.

Berkaitan dengan hal tersebut, diharapkan seluruh rangkaian kegiatan pemasangan meriam baru ini dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, seluruh ilmu pengetahuan yang telah diperoleh personel KRI STS-376 selama menjalani training di China baru-baru ini dapat diaplikasikan di dalam mengoperasikan maupun merawat semua alutsista yang dipasang meriam dan peralatan sensor jenis tersebut.

Selanjutnya, Komandan KRI STS-376 menambahkan bahwa dengan adanya pemasangan meriam dan peralatan sensor yang baru ini, akan meningkatkan kemampuan tempur KRI STS-376 sebagai salah satu unsur KRI di jajaran Satkor Koarmabar. (PosKota)

Di Debat Terbuka PBB, Indonesia Lantang Kutuk Israel

Posted: 24 Jul 2014 12:00 AM PDT

Dalam debat terbuka di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat pada Selasa (22/7) mengenai situasi di Timur Tengah termasuk Palestina, Indonesia lantang mengutuk Israel.

Di Debat Terbuka PBB, Indonesia Lantang Kutuk Israel

Duta Besar Desra Percaya, selaku Wakil Tetap RI (Watapri) untuk PBB di New York, mengutuk keras serangan tidak berperikemanusiaan Israel di Jalur Gaza.

"Jika Dewan Keamanan tidak dapat mengambil tindakan nyata, itu bukan saja merupakan kegagalan PBB tetapi juga merupakan kekalahan terhadap perjuangan perdamaian dan kemanusiaan," tegas Desra Percaya.


Wakil Tetap RI di PBB itu menegaskan, Israel telah berkali-kali melanggar hukum internasional. Karena itu, Indonesia meminta Dewan Keamanan yang memiliki tanggung jawab bagi pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional harus mengambil tindakan sesegera mungkin.

"Hentikan agresi Israel, pastikan mengalirnya bantuan kemanusiaan terhadap para korban serta dorong Palestina dan Israel kembali ke meja perundingan," seru Dubes Desra.

Desra juga menyampaikan, Indonesia juga sangat menyesalkan di bulan Ramadhan, bulan yang sesungguhnya penuh dengan berkah telah dicederai dengan aksi kekerasan Israel.

Dubes Desra juga mengatakan, serangan militer Israel yang tidak berperikemanusiaan, khususnya yang baru saja terjadi terhadap wilayah Shuja'iya dan Khan Younis, sangat menyakitkan bangsa Indonesia.

Menurutnya, kekerasan antara Palestina dan Israel hanya akan menyulitkan upaya mencapai perdamaian. Apalagi, akar kekerasan itu sesungguhnya adalah pendudukan Israel di Palestina.

Selama pendudukan masih terjadi, lanjut Dubes Desra, kekerasan akan terus berlangsung.

"Atas dasar itulah, Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam membentuk negara yang merdeka dan berdaulat, dengan Jerusalem Timur sebagai ibukotanya," tegas Desra (ROL)

No comments