Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Tangkal Perkembangan ISIS, TNI Perkokoh Nasionalisme

Posted: 12 Aug 2014 12:36 AM PDT

Komando Rayon Militer (Koramil) Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus beruapaya memperkokoh pemahaman nasionalisme untuk menangkal masuknya faham Islamic State of Irak-Syria (ISIS).

Tangkal Perkembangan ISIS, TNI Perkokoh Nasionalisme

"Indonesia dikenal sebagai bangsa yang plural, tergabung dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemahaman nasionalisme ini secara dinamis harus terus didengungkan untuk mencegah masuknya ideologi dan faham radikal, seperti ISIS," ungkap Komandan Koramil Penajam, Kapten Infanteri Laety, di hadapan para siswa Madrasah Aliyah Darul Ulum, Senin.

Sejumlah elemen bangsa lanjut Laety, terutama para siswa, kelompok-kelompok masyarakat, jika tidak diwaspadai berpotensi menjadi sasaran masuknya faham negatif yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila serta faham-faham keagamaan yang bisa memecah belah kesatuan bangsa dan umat.

"Di daerah-daerah tertentu, faham ini dikabarkan sudah mulai menyusup dan sebelum menyusup ke wilayah Penajam Paser Utara, perlu diantisipasi dan diwaspadai secara dini, melalui kegiatan sosialisasi di sekolah-sekolah. Jadi, sebelum terjadi harus waspada dan mencegah," katanya.

Selain itu, daerah-daerah pinggiran lainnya, seperti perbatasan-perbatasan wilayah Penajam Paser Utara lanjut dia, sangat perlu diwaspadai masuknya faham yang dinilai sangat bertentangan, baik dengan akidah agama manapun konsep Bhinneka Tunggal Ika.

"Keberadaan ISIS yang mengatasnamakan agama dan jihad ini, merupakan faham baru yang sangat berbahaya. Bahkan lebih berbahaya dari kelompok teroris Al-Qaida, yang tidak sepaham dengan kelompok ini, maka mereka tidak segan-segan membunuh, kelompok ini sangat radikal," ujar Laety.

Kelompok tersebut menurut Laety, berambisi mendirikan negara Islam Internasional dengan sistem khalifah yang di dalamnya terdapat doktrin jihad fisabilillah dan yang tidak sepaham dengan kelompok tersebut, halal ditumpahkan darahnya dan halal dirampas hartanya.

"Tugas kita saat ini, adalah melakukan pembinaan dan selalu menyosialisaikan, memberikan pemahaman mendalam, pentingnya terus menjaga semangat kebersamaan dan semangat cinta tanah air serta cinta perdamaian. Janganlah kita meniru keadaan Timur Tengah yang seakan-akan tidak ada hari tanpa perang dan konflik," ungkap Laety. 


Sumber : Antara

Antisipasi ISIS Brimob Maluku Utara Razia Kapal Pelni

Posted: 12 Aug 2014 12:31 AM PDT

Brimob Polda Maluku Utara (Malut), bersama jajaran TNI melakukan razia masuknya sejumlah kapal Pelni ke Ternate, sebagai upaya mendeteksi kemungkinan masuknya jaringan ISIS (Negara Islam Iraq dan Syria) di wilayah Malut

Antisipasi ISIS Brimob Maluku Utara Razia Kapal Pelni

"Tadi malam kami bersama dengan pihak Kesyahbandaraan dan Otoritas Kepelabuhanan (KOP) dan jajaran TNI-AL serta TNI-AD melakukan razia terhadap sejumlah penumpang di KM Lambelu yang diduga membawa atribut ISIS serta senjata tajam," kata Kasat Brimob Polda Malut, Kombes Pol Laksana di Ternate, Selasa.

Ia mengatakan, razia yang dilakukan tersebut bertujuan hanya mengamankan saja, karena Malut merupakan wilayah kepulauan, sehingga harus dibuat kegiatan seperti ini, guna mencegah masuknya jaringan ISIS.

"Kita tetap siap membantu, karena selama ini di Malut sering ditemukan peredaran senjata, bahkan senjata rakitan itu sisa konflik horizontal belasan tahun silam masih banyak ditemukan oleh petugas," katanya.

Sementara itu, Kapolda Malut Brigjen Pol Sobri Effendi Surya ketika dihubungi menyatakan, jaringan ISIS tidak boleh berkembang di provinsi Malut. Sejauh ini fenomena ISIS di Provinsi Malut sesuai dengan hasil pantauan Polri dan intelijen belum terindikasi baik orang maupun kelompok.

Untuk itu, langkah-langkah kedepan Polda melakukan deteksi dini di masyarakat. Kegiatan yang terindikasi masalah ISIS atau pun menggunakan lambang atau atribut tentang ISIS menjadi perhatian.

Selain itu, katanya, Polda akan melakukan pemantauan baik di dalam maupun dari luar Malut. Melalui intelijen kita akan mendeteksi serta kita mencoba melakukan pengawasan terhadap daerah-daerah di Malut yang mungkin bisa menjadi sasaran pengembangan ISIS.

"Ada beberapa daerah yang nantinya kita lakukan pemantauan khusus sesuai dengan laporan dari intelijen dan akan dilakukan penyuluhan. Diimbau kepada masyarakat agar mereka tahu bahwa ideologi ISIS itu tidak sesuai dengan Pancasila serta ajaran agama Islam. Ini perlu ditegaskan kepada masyarakat," katanya.  (Antara)

SBY Berterima Kasih Bantuan Modernisasi Kemiliteran Amerika Serikat

Posted: 11 Aug 2014 11:49 PM PDT

Presiden Susilo Yudhoyono mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat terkait bantuan modernisasi kemiliteran TNI, di antaranya arsenal militer dari negara itu. 

SBY Berterima Kasih Bantuan Modernisasi Kemiliteran Amerika Serikat


Sejak 1991, Kongres Amerika Serikat melarang Indonesia membeli dan meremajakan arsenal militer mengikuti dugaan pelanggaran berat HAM pada Peristiwa Santa Cruz, Provinsi Timor Timur.

Dalam kemiliteran, secara umum pengadaan atau peremajaan harus selalu dilakukan setelah kurun waktu tertentu.

Setelah lebih dari 20 tahun, akhirnya Amerika Serikat bersedia menjual arsenal-arsenal militernya --baru ataupun bekas pakai-- kepada Indonesia. Yang termutakhir adalah tiga dari 24 unit F-16 Fighting Falcon Block 52ID bekas pakai Angkatan Udara Cadangan Nasional Amerika Serikat.

Belakangan, TNI AD juga berniat membeli delapan helikopter serang AH-64D Apache dari pabriknya, Boeing Company. Jika hal ini jadi direalisasikan, maka Pusat Penerbangan TNI AD akan mengoperasikan dua merek dan tipe helikopter serang dari Rusia (Mil Mi-35P) dan Amerika Serikat (AH-64D Apache) sekaligus.

"Kami berterima kasih kepada Kongres Amerika Serikat, khususnya dalam kerja sama kemiliteran termasuk modernisasi persenjataan militer," kata Yudhoyono saat menerima kunjungan senator senior Amerika Serikat, John McCain, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.

Menurut Yudhoyono, sudah hampir dalam jangka waktu yang lama atau hampir sekitar 20 tahun persenjataan dalam kemiliteran masih belum benar-benar dimodernisasi dengan baik.

Dengan kerja sama di bidang pertahanan, ujar SBY, diharapkan kedua negara dapat bekerja sama secara bersama-sama untuk lebih memastikan kawasan Asia lebih stabil dan damai.

Dengan demikian, lanjutnya, berbagai negara termasuk Indonesia juga dapat mengembangkan ekonominya.

Yudhoyono menegaskan, Indonesia menentang penggunaan militer untuk memecahkan permasalahan di kawasan, tetapi lebih mengedepankan pendekatan politik dan diplomasi.

Sebelumnya, Indonesia melalui Kementerian Pertahanan menyatakan keinginan negara tentang kedamaian dan stabilitas keamanan Laut China Selatan, yang saat ini disengketakan sejumlah negara.

China secara agresif mengerahkan kekuatan militer dan paramiliternya untuk mengklaim sebagian besar Laut China Selatan. Secara sendiri-sendiri, empat negara ASEAN, yaitu Viet Nahm, Filipina, Brunei Darussalam, dan Malaysia, menentang itu.

"Indonesia tak terlibat sengketa, namun sebagai bagian dari kerja sama multilateral ingin daerah itu menjadi daerah stabil, zona damai, dan daerah bebas berlayar," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Kamis (24/7).

Dia katakan itu usai menerima kunjungan Wakil Komisi Pusat Militer Tiongkok, Jenderal Fan Changlong, di Jakarta, Kamis (24/7).

Dalam pertemuan dengan Fan itu sempat dibahas perihal eskalasi konflik di Laut China Selatan dan di Laut China Timur. (Antara)

No comments