Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Pelaksanaan Haji 2014 Libatkan Bareskrim dan Kopassus

Posted: 10 Jul 2014 05:04 PM PDT

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin resmi membuka pembekalan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1435 Hijriah/2014. Kali ini Kemenag tidak hanya melibatkan petugas dari kementeriannya, Kementerian Kesehatan, dan instansi terkait saja, tapi juga aparat TNI/Polri, khususnya tim dari Bareskrim dan Kopassus.

Pelaksanaan Haji 2014 Libatkan Bareskrim dan Kopassus

Keterlibatan dua unsur di lingkungan TNI dan Polri ini dianggap penting untuk meningkatkan pelayanan, pengawasan, dan perlindungan jamaah haji Indonesia di tanah suci. "Mereka akan ditempatkan di Jeddah, Madinah, dan Makkah," kata Lukman, Kamis malam 11 Juli 2014.

Perlindungan terhadap jamaah haji dirasa penting mengingat jumlah jamaah yang mencapai 168.800 orang. Apalagi, tahun ini merupakan haji akbar, di mana 9 Dzulhijah diperkirakan jatuh pada 3 Oktober, tepat di hari Jumat.


Saat itu, diperkirakan jutaan umat muslim akan memenuhi kota Makkah. Sebab tidak hanya jamaah haji dari negara-negara di luar Arab Saudi saja yang akan menunaikan rukun Islam kelima itu, tapi juga warga Saudi.

Karena itu, Lukman berpesan agar para petugas PPIH ikhlas dan tulus melayani jamaah. Apalagi sebagian besar warga yang berangkat haji datang dari desa-desa yang kehidupan sosial budayanya berbeda, belum pernah berhaji dan pergi ke luar negeri. "Jadi dituntut kesabaran yang tinggi," ujarnya.

Lukman lalu mengenang masa 24 tahun silam, saat ia jadi petugas PPIH. Ia bercerita sering dimaki-maki, disuruh dan diperintah-perintah mengangkat koper. "Jadi saya berharap petugas senantiasa berkomitmen, ikhlas tanpa pamrih," kata dia.

Hendaknya petugas PPIH tidak membebani jamaah atau meminta imbalan dari pelayanan yang dilakukan. "Selalu sabar, tulus, rendah hati. Hendaknya bekerja dengan landasan cinta," kata dia. (VivaNews)

Kisah Sumbangsih Tentara Laut Jepang dalam Perang Kemerdekaan

Posted: 10 Jul 2014 04:15 PM PDT

Tentara laut Jepang yang tidak dapat kembali ke negerinya pasca-kekalahan Jepang dari Sekutu, banyak membantu perjuangan Indonesia dalam perang kemerdekaan. Kasubdis Sejarah Dinas Penerangan AL Kolonel Laut (P) Roni E Turangan menuturkan hal tersebut kepada JMOL saat ditemui di kantornya, Senin (7/7).

Kisah Sumbangsih Tentara Laut Jepang dalam Perang Kemerdekaan
Rahmat Shigeru Ono dalam liputan Stasiareport.com.

"Banyak tentara Jepang yang tidak dapat kembali, membantu perjuangan Indonesia melawan sekutu, baik dalam persenjataan, informasi, dan strategi bertempur," kata Roni.

Menurutnya, faktor ideologis menyebabkan puluhan tentara Jepang itu membantu Indonesia. Pasalnya, ketika meninggalkan negerinya, tentara Jepang hanya memiliki satu misi, yaitu melawan Sekutu. Jadi biar pun negaranya kalah dalam Perang Dunia II, mereka tetap berperang melawan Sekutu.


"Mereka yang membantu perjuangan Indonesia dikenakan desersi oleh pimpinannya. Tetapi bagi mereka tidak masalah terhadap hukuman tersebut. Mereka menganggap Indonesia sebagai negeri keduanya," tambahnya.

Kehadiran mereka menambah energi bagi pejuang Indonesia. Bukan hanya bantuan dalam teknik berperang, melainkan dalam mental dan kedisiplinan. Perapihan organisasi TNI AL juga mereka sumbangkan bagi perjuangan Indonesia.

Tentara Jepang yang membantu perjuangan Indonesia, setelah perang kemudian menjadi Warga Negara Indonoesia. Banyak dari mereka yang menikah dengan wanita Indonesia dan mengubah namanya menjadi nama Indonesia. Satu yang tersisa dari mereka, yang masih hidup, yaitu Rahmat Shigeru Ono.

"Karena kecintaannya terhadap Indonesia, ia menambahkan nama Indonesia di depan nama Jepangnya. Saat ini ia menjadi veteran pejuang yang terus mendapat perhatian pemerintah," ujar Roni.

Keberadaan veteran Jepang ternyata telah mempererat hubungan antara Indonesia dengan Jepang. Mereka selalu mendapat kunjungan dari Dubes Jepang, bahkan perwakilan pemerintahan langsung yang datang dari Jepang.

"Nilai-nilai perjuangan mereka selalu menjadi teladan bagi kita semua dan bagi hubungan kedua negara," tambahnya.  (JMOL)

No comments