Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


TNI dan GPOI USA Gelar Latihan Bersama

Posted: 15 Aug 2014 02:51 AM PDT

Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Global Peace Operation Initiative (GPOI) USA akan menggelar latihan bersama Senior Training Seminar (STS), Staff Training Event (STE) dan Field Training Event (FTE).


Komandan PMPP TNI Brigjen TNI AM Putranto, selaku Direktur Latihan GPOI Capstone Exercise Garuda Canti Dharma 2014 mengatakan, latihan akan digelar mulai tanggal 17 Agustus sampai dengan 1 September 2014 di PMPP TNI Sentul Bogor, melibatkan 486 peserta dari 35 negara dan dibagi dalam tiga tahap.

"Pertama, tanggal 19 sampai 21 Agustus 2014 Senior Training Seminar (STS), melibatkan 28 peserta dari 17 negara yaitu : Bangladesh, Filipina, Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman, Jordania,  Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Perancis, Srilanka, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat," kata Putranto saat memberikan pengarahan kepada personil jajaran TNI yang tergabung dalam kepanitian GPOI 2014, bertempat di Auditorium Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor, Rabu (13/8/2014).
 


Dirinya menjelaskan, latihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang aspek-aspek multidimensi dari kemungkinan operasi perdamaian yang kompleks, membahas tantangan-tantangan utama dalam misi-misi perdamaian guna meningkatkan kemampuan kontingen dalam setiap misi, dan memberikan saran serta tindakan nyata untuk mengatasi kendala-kendala dalam latihan guna meningkatkan kemampuan kontingen dalam kesiapan operasional.

Kedua, tanggal 17 Agustus sampai 1 September 2014 Staff Training Event (STE), melibatkan 96 peserta dari 30 negara yaitu: Australia, Afrika Selatan, Bangladesh, Brazil, Brunei Darussalam, Equador, Filipina, Guatemala/Peru, India, Indonesia, Jepang, Jordania, Kamboja, Korea Selatan, Malaysia, Malawi, Mongolia, Nepal, Pakistan, Perancis, Rwanda, Senegal, Singapura, Spanyol, Srilanka, Tanzania, Thailand, Uganda, Ukraina, dan Vietnam.

"Tujuannya untuk melatih para perwira staf yang disiapkan untuk penugasan pada misi pemeliharaan perdamaian PBB, meningkatkan intensitas latihan pratugas bagi personel yang diarahkan dalam penugasan sebagai perwira staf di markas misi PBB," lanjutnya.

Selain itu juga untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan personel dalam melaksanakan koordinasi pada operasi perdamaian multidimensi di  markas-markas PBB, dan mengembangkan kemampuan staf markas.

Ketiga, tanggal 19 Agustus s.d. 1 September 2014 Field Training Event (FTE), melibatkan 360 peserta dari 9 negara yaitu : Amerika Serikat, Bangladesh, Filipina, Indonesia, Jepang, Kamboja, Mongolia, Nepal, dan Tanzania.

Latihan ini untuk membina hubungan yang baik antara TNI dan USPACOM, meningkatnya kemampuan capacity building PMPP TNI untuk menjalankan peranan sebagai Regional PKO, meningkatnya kemampuan dan kesiapan personel TNI dan negara-negara lain yang terlibat dalam latihan untuk melaksanakan  tugas sebagai Troop Contributing Countries (TCC) dalam suatu misi PBB, dan meningkatnya interoperability personel TNI dan USPACOM dalam pelaksanaan tugas pokok Operasi Pemelihara Perdamaian (OPP).

Latihan bersama akan di buka oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko bersama dengan General Vincent K. Brooks selaku Commanding General of USARPAC (United States Army Pacific), pada tanggal 19 Agustus 2014 bertempat di PMPP TNI Sentul Bogor.  (Tribun)

Pesawat R-80 Dalam RITECH Expo

Posted: 15 Aug 2014 02:46 AM PDT

Gelaran tahunan hasil riset nasional kembali digelar dalam acara RITECH Expo. Acara yang termasuk dalam rangkaian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2014 ini menampilkan 78 stan hasil riset dalam negeri. Namun demikian, pada pelaksanaan RITECH Expo kali ini, tidak terlalu tampak hasil riset baru terutama riset Alutsista. Mungkin hal ini disesuaikan dengan tema Hakteknas 2014 yaitu "Inovasi Pangan, Energi, dan Air untuk Daya Saing Bangsa".

Pesawat R-80 Dalam RITECH Expo

Namun bagi para pemerhati kedirgantaraan, salah satu yang menarik perhatian adalah munculnya PT. Regio Aviasi Industri (PT. RAI). Perusahaan aviasi ini juga menampilkan Model pesawat R-80, yang bisa dibilang sekelas dengan N-250-100 atau ATR-72. Namun demikian, PT. RAI mengklaim R-80 memiliki sejumlah keunggulan. Diantaranya pesawat kommuter ini nantinya akan lebih hemat BBM dibanding pesaingnya. Konon kabarnya, R-80 saat ini sudah memasuki tahap preliminary design. Dan rencananya pesawat ini akan terbang perdana pada tahun 2016. (ARC)
















No comments