Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Anoa Buatan Pindad Dengan Kemampuan Amfibi

Posted: 20 Oct 2014 11:43 PM PDT

Memperoleh pesanan ratusan unit, tidak membuat PT.Pindad berhenti mengembangkan evolusi Ranpur Anoa. Setelah berhasil memadukan pelindung keramik tambahan, kini Pindad beranjak ke evolusi selanjutnya. Yaitu menjadikan Anoa spesies Amfibi. Dan inilah dia prototipe pertama Anoa Amfibi.

Anoa Buatan Pindad Dengan Kemampuan Amfibi

Prototipe pertama yang belum memiliki nama resmi ini, secara terbatas telah dipamerkan di sebuah acara di Sespim Polri Bandung beberapa waktu lalu. ARC pun berupaya mencari lebih tahu spesifikasi teknis ke kru Pindad. Menurut informasi terbatas yang diperoleh, Pindad melakukan upaya Re-enginering untuk membuat Anoa amfibi ini. Selain tentunya memasang perangkat yang dibutuhkan seperti Propeler di bagian belakang serta penahan ombak di bagian depan. Dari foto yang terlihat, Propeler yang terpasang memang cukup besar, namun bisa dilipat.








ARC juga diberi kesempatan melihat video uji coba yang dilakukan di Danau di Jatiluhur, Jawa Barat. Tampak sang Anoa melaju dari daratan menuju danau lalu mengapung. Sejurus kemudian Anoa itu melaju dan membuat beberapa manuver di air. Menurut Pindad, kecepatan mengarungs saat uji coba mencapai 4,5 knot. Namun sayangnya, video itu belum bisa dipublikasikan. (ARC)

Bangkai Kapal AS "Hantu Pesisir Jawa" Ditemukan di Selat Sunda

Posted: 20 Oct 2014 11:46 PM PDT

 Bangkai Kapal UUS Houston milik Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat yang ditenggelamkan Jepang saat Perang Dunia II ditemukan di dasar Laut Jawa. Kapal Houston, berjuluk "Hantu Pesisir Jawa" tenggelam dalam Pertempuran Selat Sunda pada 28 Februari 1942.

Pernyataan yang dikeluarkan AL AS menyebutkan, reruntuhan kapal itu tenggelam bersama sekitar 700 pelaut dan marinir awaknya.





Sejak 11 Juni lalu para perwira AS meletakkan karangan bunga di lokasi untuk mengenang tenggelamnya kapal itu, namun baru hari Senin (20/10/2014) kermarin Komando Sejarah dan Warisan Angkatan Laut AS mengukuhkan bahwa reruntuhan itu cocok dengan kapal perang USS Houston.

Para penyelam Amerika dan Indonesia menemukan bahwa puing-puing lambung kapal dan senjata yang tak meledak telah tak ada.


Kawasan itu merupakan lokasi menyelam yang populer, dan petugas berwenang sedang mengkoordinasikan pelestariannya.

"Dalam diskusi dengan mitra kami di Angkatan Laut Indonesia, mereka memahami kewajiban kami untuk melindungi lokasi ini dan yang sejenisnya," kata Laksamana Harry Harris, panglima Armada Pasifik AS.

Bangkai Kapal AS "Hantu Pesisir Jawa" Ditemukan di Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda


Perwira komandannya, Kapten Albert Rooks, secara anumerta mendapat Medali Kehormatan, yang merupakan bintang kehormatan tertinggi dalam kemiliteran AS, untuk kepahlawanan yang luar biasa dalam pertempuran itu. Mulanya seluruh 1.068 pelaut dan marinir kapal itu dinyatakan tewas.

Namun tatkala perang berakhir pada tahun 1945, diketahui bahwa ternyata ada 291 orang yang selamat dan ditahan di kamp tawanan perang Jepang selama tiga tahun, dan lalu dikirim pulang ke Amerika.
(GFI)

TNI AL Pernah Ditakuti Belanda

Posted: 20 Oct 2014 11:09 PM PDT

Laksamana (Purn) Tedjo Eddy bercerita banyak bagaimana sulitnya menjaga wilayah Indonesia yang cukup luas baik daratan maupun lautan.
Salah satu ingatannya adalah bagaimana Belanda di zaman penjajahan takut dengan kekuatan TNI Angkatan Laut (AL) dekade 1960-an.


TNI AL Pernah Ditakuti Belanda
Laksamana (Purn) Tedjo Eddy

"Tahun 1960, kita ini punya kekuatan TNI AL, dan saat itu bersanding dengan Angkatan Udara terkuat di ASEAN," kata Eddy di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Karena kuatnya, TNI AL dan AU Indonesia, Belanda saat itu meminta rekomendasi dari Amerika Serikat bagaimana caranya mendapatkan wilayah Papua. Namun AS saat itu merekomendasikan Belanda lebih baik menyerah dan menyerahkan Papua ke Indonesia daripada kalah di medan perang.


"Kita konfrontasi dengan Belanda lalu Belanda minta masukan AS dan AS bilang hati-hati. Lalu setelah itu tercapai kesepakatan Papua masuk ke Indonesia," kata pria yang disebut-sebut jadi calon Menko Maritim pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) ini.

Berbeda dengan kondisi sekarang, wilayah kelautan RI kerap dimasuki perahu-perahu asing yang masuk dan mencuri ikan di laut Indonesia secara ilegal.

Seiring makin majunya teknologi peralatan kapal, Eddy menyarankan pemerintah mendatang tak tanggung-tanggung mengawasi seluruh wilayah laut Indonesia. Konsekuensinya, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai seluruh kegiatan operasional pengawasan kelautan.

"Pemerintah dan DPR harus menganggarkan dana yang cukup besar untuk mengawasi wilayah laut Indonesia yang cukup luas," tambah Ketua Umum DPP Ormas Nasional Demokrat ini.

Eddy beralasan tingginya biaya operasional pengawasan laut Indonesia karena berkaitan dengan pembelian infrastruktur penunjang seperti kapal patroli dan kapal perang. Belum lagi dana operasional untuk menambah petugas keamanan laut yang saat ini jumlahnya kurang ideal.

"Membangun kapal patroli butuh berapa, lalu untuk infrastruktur coast guard berapa, belum lagi sumber daya manusianya berapa, nanti kita hitung berapa kebutuhannya," jelasnya.
(Detik)

Tumpang tindih wilayah Natuna

Posted: 20 Oct 2014 11:03 PM PDT

Presiden Indonesia yang baru Joko Widodo akan dilantik di Jakarta hari ini dengan kemegahan dan iringan arak-arakan. Di Antara tamu yang akan hadir adalah Menteri Luar Negeri AS John Kerry.


Secara historis AS dan Indonesia mempunyai ikatan yang kuat, tapi dalam beberapa tahun terakhir AS tertarik untuk memposisikan Indonesia sebagai kekuatan baru di Asia Tenggara guna menghadapi China - terutama dalam konteks potensi bentrokan di Laut Cina Selatan.


Indonesia tidak mengklaim wilayah mana pun di perairan yang disengketakan tersebut, namun zona ekonomi eksklusif Indonesia yang berada di lepas pantai Kepulauan Natuna, tumpang tindih dengan klaim Cina.

Dari Kepulauan Natuna Editor BBC Karishma Vaswani melaporkan. (BBC)

Laboratorium Induk Senjata (Labinsen) lakukan uji penembakan Rudal AL-1M (Strella)

Posted: 20 Oct 2014 11:00 PM PDT

Bertempat di Puslatpur Marinir Karang Tekok Situbondo, tanggal 15-17 Oktober 2014, Laboratorium Induk Senjata (Labinsen) mengadakan uji penembakan Rudal AL-1M (Strella) dalam rangka uji litbang Modifikasi Rudal AL-1M. Uji litbang ini merupakan realisasi dari program kerja Labinsen tahun 2014 yang merupakan karya nyata dari Tim Litbang dari Labinsen. Sedangkan tujuannya untuk mengetahui sampai sejauh mana sistem penembakan lama dengan hasil modifikasi yang telah dihasilkan.

Laboratorium Induk Senjata (Labinsen) lakukan uji penembakan Rudal AL-1M (Strella)

Modifikasi yang dilakukan oleh Labinsen meliputi Inovasi pembuatan mounting yang tadinya harus ditembakan dengan cara dipanggul oleh penembak (man pad), sekarang dimodifikasi menggunakan mounting dengan 2 (dua) launcher. Mounting ini dapat bekerja sesuai dengan baringan dan elevasi yang diinginkan oleh penembak. Sedangkan cara penembakannya dilakukan dengan System Penembakan Remote Firing.


Pada Rudal itu sendiri telah dimodifikasi dengan menambahkan Proximity Fuse sehingga pada jarak tertentu, Rudal dapat meledak sendiri tanpa harus mengenai sasaran. Kelebihan system ini adalah untuk penghancuran sasaran udara yang sangat sulit apabila harus tepat mengenai sasaran (impact).

Setelah melalui uji laboratorium yang cukup panjang, akhirnya uji penembakan bisa dilaksanakan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan dalam pengujian. Penembakan dilakukan terhadap beberapa rudal AL1-M yg belum di modifikasi dan yang sudah dimodifikasi, kemudian dilakukan analisa terhadap hasil penembakan.

Uji litbang tersebut dipimpin langsung oleh Kalabinsen Kolonel Laut (E) Endarto Pantja I., S.T., M.T., turut hadir Kepala Arsenal Kolonel Laut (E) Kawahab, S.T. dan Komandan Puslatpur Letkol Marinir Hadi Santoso. (TNI AL)

PT PAL Berupaya Merampungkan Dua Kapal Perang

Posted: 20 Oct 2014 10:47 PM PDT

PT PAL Indonesia terus mengejar target bisnis di sisa 2014 ini. Pebisnis industri galangan kapal ini rupanya tengah berupaya merampungkan dua pesanan kapal dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (RI).

PT PAL Berupaya Merampungkan Dua Kapal Perang

Jenisnya adalah kapal perang. "Kami sedang fokus menyiapkan kapal selam dan menyelesaikan kapal perusak kawal rudal (PKR)," kata Firmansyah Arifin, Direktur Utama PT PAL beberapa waktu lalu kepada KONTAN.

Langkah ini sejalan dengan adanya suntikan dana segar dari pemerintah. Asal tahu saja, PT PAL belum lama ini mendapat penyertaan modal negara (PNM) senilai Rp 1,5 triliun. Limpahan dana yang sudah mendapat lampu hijau dari wakil rakyat ini sudah dialokasikan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014.


Rencananya PT PAL akan menggunakan dana tersebut untuk mengerjakan infrastruktur kapal selam mulai tahun depan. Selang satu tahun berikutnya, masuk ke tahap pembuatan.

Sedangkan untuk menyelesaikan pekerjaan kapal perusak kawal rudal (PKR), PT PAL tengah menanti sekitar 70 karyawan PT PAL yang tengah menimba ilmu pembuatan kapal ini di Belanda.
Rencananya, PT PAL akan membut kapal perusak pesanan TNI AL tahun depan. Bila tidak ada halangan, pengerjaan kapal perang ini akan butuh waktu selama 48 bulan atau bisa selesai pada akhir Desember 2016 nanti.

Selain menyelesaikan pesanan kapal perang di tanah air, PT PAL rupanya sudah mulai menebarkan jangkar ke luar negeri. Salah satu produk andalan PT PAL  yakni kapal perang bersenjata atau kombatan, mulai dilirik negara tetangga. "Filipina sudah mulai pesan ke kami, artinya kami sudah mulai mengekspor kapal," imbuhnya tanpa merinci jumlah kapal pesanan berikut nilai pesanan dari Filipina.

PT PAL Indonesia menargetkan bisa mengantongi pendapatan dari industri galangan kapal sebesar Rp 1,7 triliun. Sedangkan untuk laba bersih, perusahaan ini membidik target Rp 300 miliar. Manajemen PAL pun optimistis target tersebut bisa tercapai. (Tribun)

Kodim Ngawi amankan senpi terduga teroris Suyitno

Posted: 20 Oct 2014 10:21 PM PDT

Komando Distrik Militer 0805 Ngawi, Jawa Timur, mengamankan sebuah senjata api milik terduga teroris Suyitno alias Guntur Pamungkas yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri pada Agustus 2014 lalu.

Kodim Ngawi amankan senpi terduga teroris Suyitno

"Senjata tersebut adalah air soft gun laras panjang jenis senapan serbu (SS) 1 dengan nomor seri Howa SS 2700 psi cal 177," ujar Komandan Kodim 0805 Ngawi Letkol Inf Sugiyono, kepada wartawan, di Ngawi, Senin.

Menurut dia, pengamanan senpi tersebut terjadi setelah pihaknya mendapat laporan tentang kepemilikan senpi dari Suyati (43) warga Desa Gendingan Kidul, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, yang merupakan tetangga Guntur.


Dalam laporan tersebut, Suyati mengatakan sekitar Juli 2014, ia menerima titipan dari Suyitno alias Guntur Pamungkas berupa barang yang dibungkus karung plastik.

Suyati menduga bungkusan titipan Guntur itu berisi senjata, karena sangat berat.

Apalagi setelah itu, Guntur akhirya ditangkap karena dugaan keterlibatan teroris pada Agustus lalu.

Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Suyati akhirnya memberikan bungkusan titipan Guntur ke istrinya, Sutiyah alias Sutiyem.

Tidak hanya itu, Suyati juga melapor ke Koramil Widodaren tentang kepemilikan senjata api tersebut.

Mendapati laporan tersebut, Kodim 0805 Ngawi langsung melakukan penyelidikan dan pemantauan.

Setelah melakukan pendekatan ke istri terduga teroris, senjata api tersebut akhirnya diserahkan ke pihak berwajib untuk diamankan.

Setelah dibuka, ternyata benar isi dari bungkusan titipan itu adalah senjata api yang telah dimodifikasi.

Barang atau senjata api itu akhirnya oleh tim Komando Distrik Militer 0805 dibawa ke markas komando untuk penanganan lebih lanjut.

Seperti diketahui, tim Densus 88 Antiteror, pada Agustus lalu berhasil menangkap dua orang warga Kabupaten Ngawi karena diduga terlibat dalam jaringan teroris.

Keduanya adalah, Suyitno alias Guntur Pamungkas dan Kardi warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Ngawi. Keduanya diduga merupakan anggota jaringan Teroris Santoso CS yang beroperasi di Poso, Sulawesi Tengah.  (Antara)

PM Australia undang Jokowi hadiri pertemuan G20

Posted: 20 Oct 2014 06:53 AM PDT

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengundang Presiden Joko Widodo untuk menghadiri pertemuan G-20 yang diselenggarakan di Brisbane, Australia, November 2014.

"Yang utama itu, mengundang untuk hadir di G20," kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam seusai mengantarkan PM Abbot.


PM Australia undang Jokowi hadiri pertemuan G20
Perdana Menteri Australia Tony Abbott menghadiri upacara pembukaan Presiden Indonesia yang baru Joko Widodo di Gedung Nusantara Kompleks Parlemen Senayan

Presiden menerima kunjungan kehormatan PM Abbott pada Senin malam sekitar pukul 19.00 WIB. Keduanya melakukan pembicaraan sekitar 30 menit.

Dalam pertemuan tersebut, PM Australia juga menyinggung sejumlah isu ekonomi. Diantaranya terkait subsidi BBM, listrik, investasi, reformasi birokrasi termasuk aturan-aturan yang menyulitkan dalam investasi dan infrastruktur.


"Karena keluhannya memang itu," katanya.

Ini merupakan pertemuan pertama Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Abbott yang juga turut hadir dalam pelantikan Jokowi-JK pada Senin pagi.

Baik Presiden Jokowi maupun PM Abbott juga membicarakan makin banyaknya pelajar Indonesia yang kini berada di Australia.

Jokowi dalam kesempatan itu mengatakan, tidak bisa berbicara banyak mengingat saat ini dirinya belum memiliki kabinet.

"Kita belum punya kabinet, jadi saya belum siap bicara," katanya.

Saat ditanya wartawan kapan akan mengumumkan kabinetnya, Presiden Jokowi masih merahasiakan. "Secepatnya," kata Presiden. (Antaranews)

Aneka Produk Alutsista Bikinan Pindad di Era SBY

Posted: 20 Oct 2014 06:36 AM PDT

PT Pindad (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis yang memproduksi berbagai varian senjata hingga amunisi.

Senjata varian terbaru Pindad kini dipakai oleh pasukan elite TNI. Senapan unggulan tersebut seperti SS-2 hingga senjata untuk penembak jitu (sniper) tipe SPR-2 dan SPR-3.


Aneka Produk Alutsista Bikinan Pindad di Era SBY

Per tahun, Pindad mampu memproduksi sekitar 40.000 senjata berbagai tipe. Produk senjata hingga amunisi yang dibuat di Bandung dan Malang ini ternyata juga telah dieskpor ke beberapa negara.

Tidak hanya menjual senapan dan amunisi, Pindad berhasil menghasilkan produk kendaraan tempur seperti Panser ANOA hingga si Humvee "KOMODO". Varian panser ANOA merupakan produk laris Pindad dan telah diproduksi mencapai ratusan unit.


Panser ANOA juga dipakai oleh TNI untuk misi perdamaian di Libanon. Untuk varian Humvee made in Indonesia, kesatuan Brimob dan Kopassus menjadi konsumen pertamanya. Nama KOMODO berasal dari pemberian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Perkembangan terbaru, Pindad berhasil mengembangkan purwarupa (Prototye) tank bernama SBS. Tank ini mengadopsi desain dari Panser ANOA yang telah lebih dahulu diproduksi. Pindad juga bekerjasama dengan Turki mengembangkan medium tank. Selain itu, perseroan memperoleh order Kemenhan untuk merombak total dan meningkatkan teknologi tank lawas, AMX13. (Detik)

"Pak Jokowi, Kalau Bisa Mampir ke PTDI"

Posted: 20 Oct 2014 06:33 AM PDT

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen pesawat terbang, PT Dirgantara Indonesia (Persero) memiliki harapan besar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

PTDI yang punya program pengembangan pesawat komersial dan militer ini berharap presiden baru RI tersebut bisa mampir untuk menengok fasilitas pengembangan dan pembuatan pesawat di Bandung, Jawa Barat.


Pak Jokowi, Kalau Bisa Mampir ke PTDI

"Belum pernah ketemu Pak Jokowi. Pak Jokowi kalau bisa mampir melihat PTDI," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI Andi Alisjahbana di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (20/10/2014).

Proyek terdekat yang dikembangkan PTDI adalah pesawat penumpang berbadan kecil, N219. Pesawat ini rencananya diluncurkan ke publik (roll out) mulai tahun depan.


"Kita akan aplikasi sertifikasi. Dilakukan di Kemenhub mulai awal tahun hingga tahun 2017. Sertifikasi perlu 3 tahun setelah itu langsung produksi," jelasnya.

Proses penjualan pesawat tentunya membutuhkan dukungan pemerintah seperti skema pembiayaan dari perbankan lokal layaknya diterima oleh produsen pesawat dunia.

"Kita belum mampu beri financing tapi kalau Lion beli pesawat dari Boeing, dia ada financing dari pemerintah AS," paparnya.

Andi mengaku pesawat N219 saat ini telah dilirik oleh beberapa maskapai dan pemerintah daerah. PTDI mengantongi niat pembelian (letter of intent) sebanyak 150 unit.

Burung besi N219 dipatok US$ 4 juta sampai US$ 5 juta per unit. Saat ini komponen lokal baru sekitar 40%.

"Yang letter of intent ada 150. Kemarin dapat order dari Pemda, Lion Group dan PT NBA (Nusantara Buana Air)," jelasnya. (Detik)

Presiden Joko Widodo Serukan Jalesveva Jayamahe Untuk Maritim Indonesia

Posted: 20 Oct 2014 06:25 AM PDT

"Kita telah terlalu lama memunggungi samudera, memunggungi laut, memunggungi teluk, memunggungi selat. Kita kembalikan kejayaan kita sebagai negara maritim. Jalesveva Jayamahe, di lautlah kita jaya," kata Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo Serukan Jalesveva Jayamahe Untuk Maritim Indonesia
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato usai pelantikannya bersama Wapres Jusuf Kalla di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/10). Joko Widodo - Jusuf Kalla resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2014 - 2019. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Itulah salah satu penggalan pidato perdana Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sidang Paripurna MPR, Jakarta, Senin.

"Kita kembangkan jiwa pelaut kita, pelaut pemberani yang berani mengarungi laut dan samudera. Kita kembangkan layar. Saya berdiri di bawah kehendak rakyat dan konstitusi," kata Presiden RI ketujuh itu.


Dalam pidato dengan teks yang disiapkan sekira tujuh menit itu, Joko Widodo yakin Indonesia dapat menjadi bangsa besar kreatif yang bisa menyumbang keluhuran kepada dunia.

"Yakin kita semakin kuat dan berwibawa. Saya akan memastikan setiap rakyat di pelosok merasakan pembangunan. Semua instansi agar melakanakan tugasnya," kata Presiden.

Jokowi juga mengutip sesanti Proklamator bangsa, Soekarno, yang menjunjung tiga sila penting Trisakti, yakni  "berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam budaya." (AntaraNews)

Presiden Rusia Ingin Bertemu Jokowi

Posted: 20 Oct 2014 06:15 AM PDT

Salah satu utusan negara sahabat yang menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla datang dari Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin secara khusus mengirimkan Menteri Perdagangannya Denis Manturov untuk menghadiri pelantikan Jokowi-JK di gedung MPR/DPR, Senin (20/10/2014) hari ini.


Kepada wartawan Manturov mengaku sungguh mendapat penghormatan yang luar biasa bisa menghadiri pelantikan Jokowi-JK. Sebagai utusan resmi, Manturov mengaku membawa pesan dari Presiden Rusia untuk Presiden Jokowi. Melalui Manturov, Putin berjanji akan segera berkunjung ke Indonesia menemui Presiden Jokowi.


"Dalam waktu dekat presiden Rusia akan bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo," kata Manturov kepada wartawan usai pelantikan Jokowi-JK di gedung MPR/DPR. Manturov berharap dalam waktu dekat akan diadakan pertemuan antara Presiden Indonesia Joko Widodo dengan Presiden Rusia vladimir Putin.

Dia yakin dalam pertemuan kedua pemimpin negara itu akan ada kesempatan untuk membahas berbagai isu kerjasama bilateral di berbagai bidang. Seperti perdagangan maupun politik.

"Kita punya semua peluang untuk meningkatkan volume perdagangan, kami juga berminat meningkatkan kerja sama seperti metalurgi. Kami melihat ada potensi kerja sama peningkatan teknologi di bidang metalurgi," kata Manturov.  (Detik)

No comments