Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Dubes Rusia Puji Pendekatan Politik Damai Indonesia Dalam Tangani Masalah

Posted: 26 Aug 2014 09:45 PM PDT

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menyatakan bahwa pendekatan secara damai dalam menangani masalah politik dalam negeri Indonesia sangat baik.

"Pendekatan pemerintah Indonesia dalam menangani masalah dalam negerinya secara damai adalah sebuah contoh yang baik dalam menghadapi masalah domestik," ujar Duta Besar Mikhail Galuzin di kediamannya di Jakarta, Selasa.


Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin

Menurut Dubes Galuzin, pendekatan tersebut hendaknya dapat menjadi sebuah contoh bagaimana sebuah negara menghadapi masalah dalam negerinya.

"Indonesia sudah mengambil langkah yang benar, agar tidak terjadi pergolakan di dalam negerinya," tambah Galuzin.


Galuzin juga menambahkan bahwa seharusnya pendekatan seperti itu dapat diterapkan di negara yang sedang mengalami konflik seperti Ukraina.

Pendekatan politis secara damai tersebut menurut Galuzin tetap berfokus pada pertumbuhan ekonomi tidak justru menyeret ekonomi dalam negeri.

"Tidak seperti yang terjadi di Ukraina, dimana pemerintah Kiev justru mengirimkan kekuatan militer kepada warganya, khususnya warganya yang berbahasa Rusia," tambah Galuzin.

Menurut Galuzin, apa yang dilakukan pemerintah Ukraina justru kontraproduktif terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut yang justru memberikan masalah lain bagi perkembangan negara tersebut.

Dalam konflik senjata yang terjadi di Ukraina Timur, Badan PBB urusan Pengungsi (UNHCR) mencatat sejumlah 230.000 orang meninggalkan rumah mereka, sehingga jumlah pengungsi yang ada di Russia tercatat sebanyak 110.000 orang.

Mereka yang melarikan diri yang masih di Ukraina termasuk setidaknya 12.000 warga Tatar yang Muslim dari semenanjung Krimea di selatan.

Maka, menurut Galuzin, Indonesia sebagai sebuah negara yang peranannya di dunia semakin dipertimbangkan telah melakukan pendekatan yang sangat baik terhadap masalah yang menerpa Negara tersebut. (AntaraNews)

Jenderal Fan : Hubungan Indonesia-Tiongkok Meningkat

Posted: 26 Aug 2014 09:37 PM PDT

Wakil Ketua Komisi Pusat Militer Tiongkok Jenderal Fan Chang Long yakin hubungan Indonesia dan Tiongkok semakin meningkat di masa pemerintah Indonesia yang baru di bawah kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Jenderal Fan : Hubungan Indonesia-Tiongkok Meningkat

"Hubungan Indonesia dan Tiongkok selama ini telah berjalan baik, dan semakin meningkat di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," katanya, saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin di Beijing, Selasa petang.

Ia menuturkan hubungan baik Indonesia dan Tiongkok telah memiliki pondasi yang kuat, selain hubungan tradisional yang telah berjalan cukup lama, di kawasan Indonesia dan Tiongkok adalah dua negara besar yang saling membutuhkan dan mendukung.


"Terlebih, Indonesia adalah negara besar dan merupakan pemimpin dari negara-negara ASEAN. Tiongkok pun negara besar di kawasannya, Indonesia sangat strategis bagi Tiongkok, karena itu saya tetap yakin hubungan kedua negara akan semakin meningkat dan luas di era pemerintahan baru Indonesia," kata Fan Chang Long.

Sementara itu Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan, saat ini Indonesia sedang pada masa transisi dari pemerintahan lama kepada pemerintah baru.

"Termasuk di sektor pertahanan, tentang kerja sama pertahanan apa saja yang sudah dilakukan termasuk dengan Tiongkok. Saya kerap menekan bahwa hubungan yang dijalin dengan Tiongkok, lebih dari sekadar sebagai negara sahabat. Hubungan dan kerja sama yang dijalin antara Indonesia dan Tiongkok termasuk di bidang pertahanan, lebih didasarkan pada hubungan persaudaraan," tutur Sjafrie.

Karena itu, selama delapan tahun meski diikat oleh etika dan aturan militer yang kuat, hubungan serta kerja sama pertahanan Indonesia dan Tiongkok juga lebih dilakukan berdasarkan hubungan dua negara yang bersahabat, katanya menegaskan.

Kerja sama pertahanan diresmikan kedua negara pada 2007 dalam kerangkan Forum Konsultasi Bilateral Bidang Pertahanan Indonesia-Tiongkok, sebagai bagian dari Kemitraan Strategis yang disepakati pimpinan kedua negara pada 25 April 2005.

Berdasar kesepakatan tersebut, kerja sama pertahanan Indonesia dan Tiongkok semakin meningkat bertahap mulai dari saling kunjung pejabat tinggi militer dan kementerian pertahanan kedua negara hingga latihan bersama antara Tentara Nasional Indonesia dan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.

Ke depan baik Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin maupun Jenderal Fan Chang Long sepakat untuk terus meningkatkan, dan memperkuas cakupan kerja sama pertahanan Indonesia dan Tiongkok. (Antara)

Calon Awak Tank MBT Leopard 2 Terus Berlatih di Yonkav 8/ Tank Divif 2 Kostrad

Posted: 26 Aug 2014 08:24 PM PDT

Selain di Jerman, upaya mengawaki MBT Leopard 2 juga tengah berlangsung di Tanah Air. Buktinya sebanyak 30 personel Yonkav 8/ Tank Divif 2 Kostrad saat ini sedang mengikuti pelatihan mengemudi Tank Leopard yang dilaksanakan di Pusdikkav Pussenkav. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama 2 minggu ini dibuka secara resmi oleh Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Mulyanto pada tanggal 18 Agustus 2014 bertempat di Gedung Serba Guna Susilo Sudarman, Pusdikkav Padalarang Jawa Barat.


Calon Awak Tank MBT Leopard 2 Terus Berlatih di Yonkav 8/ Tank Divif 2 Kostrad


Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program pengadaan 103 unit Tank Leopard yang dilaksanakan TNI AD, guna menyiapkan prajurit Kavaleri yang akan mengawaki Alutsista baru tersebut. Di samping sebagai langkah penyiapan dalam rangka penerimaan 24 unit Tank Leopard 2A4 dan 28 unit Tank Marder yang akan tiba di Indonesia padaawal bulan September 2014. Tank kebanggan TNI-AD tersebut seluruhnya akan digelar pada upacara memperingati Hari TNI  5 Oktober 2014 yang akan diselenggarakan terpusat di Dermaga Ujung Koarmatim TNI AL, Surabaya.

Dalam pelatihan tersebut prajurit Narasinga Wiratama yang bermarkas di Pasuruan, JawaTimur itu diberikan pengenalan dasar tentang otomotif serta teknik mengemudi dasar Tank Leopard di medan datar. Dalam pengarahannya pada saat peninjauan pelaksanaan kegiatan pelatihan, Danyonkav 8/2 Kostrad Mayor Kav. Valian Wicaksono berpesan agar setiap petatar dapat menimba ilmu yang diberikan selama pelatihan. Sehingga diharapkan mampu secara optimal mengawaki Alutsista baru tersebut, khususnya pada pelaksaan Upacara Hari TNI ke-69 Tahun 2014 ini. (ARC)






LEN Tandatangani Kontrak Kontrak Ekspor Perangkat Lunak Kapal Perang

Posted: 26 Aug 2014 07:55 PM PDT

Kementerian pertahanan RI melalui Program Kredit Ekspor melakukan pengadaan kapal kombatan jenis PKR (Perusak Kawal Rudal) sebanyak 2 (dua) kapal. Pengadaan kapal PKR dimaksudkan untuk lebih memperkuat armada kapal kombatan TNI AL, guna menjaga dan mengamankan kedaulatan wilayah perairan Indonesia yang sangat luas. 

LEN Tandatangani Kontrak Kontrak Ekspor Perangkat Lunak Kapal Perang

Pemenang tender PKR adalah shipyard dari Belanda, yaitu Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), berpartner dengan sebuah perusahaan elektronika pertahanan terkenal dari Belanda, yaitu Thales Nederland (TNL) sebagai Lead Integrator SEWACO (Sensor, Weapon, and Command). Untuk mematuhi regulasi pemerintah, sesuai UU No. 16/2012 tentang Industri Pertahanan, yang mengharuskan adanya local content dan offset dalam setiap pengadaan alutsista dari luar negeri, maka Thales Nederland menjalin kerja sama dengan PT Len Industri (Persero) dalam pekerjaan pembuatan Combat Management System kapal PKR ini.

Len berhasil mendapatkan kontrak pengembangan dan produksi software kapal perang untuk pasar ekspor Belanda


Len berhasil mendapatkan kontrak ekspor software kapal perang dari Thales Nederland untuk pertama kalinya pada bulan Oktober 2013. Kontrak pertama berupa Development, Production, Testing and Supply of Software untuk CMS kapal perang PKR telah berhasil diselesaikan tepat waktu oleh Len pada bulan April 2014. Pada kontrak pertama tersebut, Len telah merampungkan kegiatan TOKAT (Transfer of Knowledge and Technology), dan pekerjaan Pengembangan, Produksi dan Testing Integration software IFF (Identification Friend and Foe).

Dengan keberhasilan Len pada kontrak pertama, maka Len kembali mendapat kontrak dari Thales Nederland pada bulan Mei 2014. Kontrak kedua ini akan diselesaikan dalam jangka waktu 8 (delapan) bulan, yang mencakup: pengembangan, produksi dan testing integration software untuk EO Tracker, Decoy Launcher dan SAM.

Kontrak kerja Len dangan Thales Nederland tersebut telah memberikan warna baru dan era baru bagi Len, terutama dalam kiprahnya di sektor pertahanan. Dengan kontrak kerja tersebut, berarti Len telah dipercaya oleh industri pertahanan kelas dunia, seperti Thales Nederland. Dengan kontrak tersebut berarti Len juga mulai memasuki arena pasar global, melalui kerjasama dengan industri pertahanan multi nasional. Software yang dikembangkan dan diproduksi oleh Len dalam kontrak tersebut, bukan saja digunakan untuk kapal PKR pesanan pemerintah Indonesia, melainkan juga untuk memenuhi pesanan dari negara lain. Keberhasilan Len dalam kontrak pengembangan dan produksi software kapal perang tersebut, akan membuka berbagai peluang baru, baik di pasar domestik maupun pasar global, khususnya bidang Naval Combat Management System (CMS) dan Naval Combat System Integration (CSI).
Pembaharuan MOU untuk Peningkatan Kerjasama Len dan Thales Nederland (TNL)

Untuk lebih meningkatkan dan memperluas kerjasama strategis antara PT Len Industri dan Thales Nederland, maka pada tanggal 26 Agustus 2014 bertempat di PT Len Industri, telah dilakukan penandatanganan MoU antara PT Len Industri (Persero) dan Thales Nederland yang dilakukan oleh Direktur Utama Len, Abraham Mose dan CEO Thales Nederland, Gerben Edelijn. MOU yang ditandatangani tersebut merupakan pembaruan dan pengembangan atas MOU sebelumnya. Dengan penandatanganan MoU ini, diharapkan, dapat lebih memperkuat kerjasama antara PT Len Industri dan Thales Nederland, di bidang Naval Combat Management Systems dan Naval Combat System Integration di masa depan, khususnya Program pembangunan PKR dan Program modernisasi Sewaco kapal-kapal yang dibangun oleh Thales Nederland, yang populasinya cukup banyak.

Adanya MoU dan Kontrak Kerja antara PT. Len Industri dengan Thales Nederland tersebut, membuktikan bahwa PT Len Industri telah dipercaya oleh Perusahaan Kelas Dunia yang bersifat Multinasional, khususnya di bidang Industri Pertahanan, melengkapi kepercayaan perusahaan Multinasional lain yang sebelumnya telah mempercayai PT Len Industri untuk bidang Industri ICT, dan Industri Railway Signaling System.

Hingga saat ini, PT Len Industri merupakan satu-satunya industri pertahanan di Indonesia yang telah berhasil mengembangkan, memproduksi dan menggelar CMS (Combat Management System) Dalam Negeri, yang telah digunakan secara operasional oleh TNI AL, KRI Kelas Ahmad Yani, yaitu KRI YOS, KRI OWA, dan KRI AHP. Saat ini, Len juga mendapat kepercayaan dari Kemhan dan TNI AL untuk melaksanakan kontrak Pengadaan CMS Dalam Negeri sebanyak 2 (dua) kapal jenis Kapal Cepat Rudal (KCR), yaitu: KRI Rencong dan KRI Mandau, serta 2 (dua) kapal jenis Kapal Cepat Torpedo (KCT) yaitu KRI Ajak dan KRI Singa.

Keberhasilan Len dalam menyelesaikan kontrak pengembangan dan produksi software integrasi CMS Tacticos dari Thales Nederland, serta kemampuan Len mengintegrasikan CMS Dalam Negeri dengan peralatan sensor dan senjata eksisting, merupakan pondasi terpenting bagi Len dalam mengembangkan kemampuan dan penguasaan teknologi naval combat system integration. Kemampuan Len dalam combat system integration tersebut, sedang dan akan terus ditingkatkan melalui litbang internal/nasional dan kerjasama strategis dengan industri SEWACO kelas dunia, seperti dengan Thales Nederland.  (ARC)

Jelang Konferensi UNAOC Koarmatim Siaga 5 Kapal Perang di Perairan Bali

Posted: 26 Aug 2014 07:48 PM PDT

Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menyiagakan lima Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di perairan Bali, guna mengamankan Konferensi Global Forum United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC) ke-6 tahun 2014.

Jelang Konferensi UNAOC Koarmatim Siaga 5 Kapal Perang di Perairan Bali

Kelima kapal perang yang disiagakan itu, yaitu KRI Ahmad Yani-351, KRI Makasar-590, KRI Pulau Rimau-724, KRI Weling-822, dan KRI Soputan-923, yang saat ini telah berada di perairan Bali, Selasa (26/08)

Unsur kapal perang tersebut tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Laut (Satgasla) dibawah kendali Operasi Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim. Tugas khusus yang diemban oleh unsur kapal perang tersebut antara lain, mengamankan wilayah perairan melalui penyekatan, mengamankan seluruh wilayah pantai dan sekitar perairan tempat konferensi tersebut berlangsung. Unsur kapal perang juga disiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti evakuasi terhadap tamu penting Very Very Important Person (VVIP), melalui aspek laut.


Selain mengerahkan lima kapal perang Koarmatim juga menyiagakan pasukan dengan kekuatan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar. Pasukan tersebut tergabung dalam Subsatgas Pengamanan Pelabuhan dengan Posko berada di Dermaga Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali.
Kesiapan unsur KRI dan pangkalan tersebut, ditinjau langsung oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim didampingi Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (S) Julius Widjojonobeserta.

Pada kesempatan tersebut, Pangarmatim mengatakan agar seluruh pelaksana tugas pengamanan berupaya semaksimal mungkin untuk mengantisipasi segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu kelancaran penyelenggaraan dan rangkaian konferensi yang akan digelar. "Operasional KRI maupun pasukan dikendalikan secara terintegrasi sehingga dapat melakukan aksi penanggulangan terhadap segala bentuk ancaman secara cepat dan tepat", tegas Pangarmatim.

Sebelumnya Pangarmatim telah meninjau kondisi perumahan anggota Lanal Denpasar serta meninjau situasi gedung Mako Lanal Denpasar dan melanjutkan inspeksi ke Posko Subsatgas Pam Pelabuhan yang berada di area pelabuhan Benoa Bali.

Pelaksanaan konferensi UNAOC akan berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 29 dan 30 Agustus 2014. Konferensi ke-6 UNAOC keanggotaannya tidak tersekat oleh batas-batas negara atau politik.

Tema yang diambil dalam Global Forum UNAOC tahun 2014 yakni "Unity in Diversity" yang bermakna "Bhinneka Tunggal Ika" berarti yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Tema tersebut persis dengan semboyan negara Republik Indonesia..

Hal itu sangat cocok dijadikan sebagai sarana untuk berbagai pengalaman mengenai pluralisme dan berbagai negara. Pluralisme tidak menjadikan sebuah perbedaan, melainkan sebaliknya sebagai sarana mewujudkan perdamaian.

PenyelenggaranKonferensi UNAOC (United Nations Alliance of Civilizations) yang ke-6 akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan direncanakan dihadiri oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Pengamanan KTT UNAOC melibat sekitar 5000 personel gabungan TNI/Polri dan Pengamanan Swakarsa dari masyarakat Bali yaitu para Pecalang, yang tergabung dalam SatuanTugas Pengamanan VVIP.

Bertindak selaku Panglima Komando Pengamanan VVIP Konferensi UNAOC 2014 Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu BawaTenaya. Seluruh kekuatan personel pengamanan telah melaksanakan Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP di Lapangan Lagoon Nusa Dua Bali, Senin (25/08/2014). (PosKota)

Arsip Pembrontakan G30S/PKI Belum Boleh Dibuka untuk Umum

Posted: 26 Aug 2014 07:42 PM PDT

Arsip tentang gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 1965 belum boleh dipublikan kepada publik. Dengan berbagai pertimbangan, arsip gerakan menggulingkan Negara kesatuan RI tersebut masih tersimpan sebagai arsip statis.

Arsip Pembrontakan G30S/PKI Belum Boleh Dibuka untuk Umum

Usianya memang sudah lebih dari 25 tahun. Tetapi Negara memiliki pertimbangan khusus untuk tidak membuka arsip tentang pembrontakan PKI kepada public," jelas Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan usai menyerahkan penghargaan kepada Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden) dan menerima arsip tentang nasehat dan pertimbangan Wantimpres, Senin (25/8).

Diakui sebuah arsip statis sebenarnya bisa dibuka untuk public jika usianya sudah 25 tahun. Arsip tersebut bisa diakses oleh public sesuai fakta yang sebenarnya.


Tetapi khusus untuk arsip pembrontakan G30S/PKI, dikatakan Mustari, Negara memiliki pertimbangan khusus. Diantaranya adalah adanya larangan organisasi PKI tumbuh dan hidup di Indonesia.

"Selain itu kita juga mempertimbangkan bahwa keluarga pelaku maupun korban gerakan G30 S PKI masih hidup. Jadi kita masih mempertimbangkan keberadaan mereka," lanjut Mustari.
Sesuai TAP MPR nomor 25 tahun l966, ajaran dan paham komunisme tidak boleh hidup di Indonesia. Larangan tersebut masih berlaku hingga kini.

Mustari mengatakan belum tahu persis kapan arsip tentang gerakan G30S/PKI akan dibuka untuk umum. Tetapi pihaknya sudah berulangkali melakukan uji public terkait kemungkinan dibukanya arsip gerakan PKI di Indonesia.

"Satu-satunya gerakan PKI yang sudah boleh dibuka arsipnya adalah pembrontakan di Madiun pada 1948. Itu sudah boleh dikonsumsi publik," tukas Mustari.

Terkait penyerahan arsip tentang nasehat dan pertimbangan Wantimpres, menurut Mustari ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan amanat UU No 43 tahun 2009 tenang kearsipan.

Arsip yang diserahkan kepada ANRI ini nantinya menjadi identitas dan jati diri bangsa serta sebagai memori, acuan dan bahan pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Arsip statis tentang nasehat dan pertimbangan Watimpres merupakan rekaman kegiatan dan peristiwa yang akan menjadi bukti sejarah perjalanan bangda dan merupakan asset nasional yang menggambarkan identitas serta jati diri bangsa. (PosKOta)

'Samurai Jepang' Shigeru Ono bangga berjuang demi kemerdekaan RI

Posted: 26 Aug 2014 07:29 PM PDT

Veteran perang kemerdekaan RI, Rahmat Shigeru Ono meninggal dunia di Batu, Malang. Pria berusia 95 tahun ini adalah mantan tentara Jepang yang kemudian ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan Belanda.

'Samurai Jepang' Shigeru Ono bangga berjuang demi kemerdekaan RI

Komandan Kodim 0818 Kabupaten Malang dan Kota Batu, Letkol Inf Ahmad Solihin, punya kenangan khusus dengan Shigeru Ono.

Kalau yang saya tangkap dari cerita beliau. Beliau itu semangat sekali kalau cerita soal perjuangan Indonesia. Tapi kalau saya tanya waktu dia jadi tentara Jepang, nggak mau komentar. Kalau cerita bertempur dengan pejuang-pejuang diceritakan semangat sekali," kata Letkol Ahmad Solihin saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (26/8).


Menurut Ahmad, Ono sempat mengelilingi Indonesia untuk membantu perjuangan Indonesia. Kalimantan, Papua, dan pulau-pulau lain. Akhirnya Ono pergi ke Batu, Malang dan menikah.

Dia kemudian tinggal di sana hingga akhir hayatnya. Ono tak sendiri, ada beberapa rekannya mantan tentara Jepang yang ikut berjuang untuk Indonesia.

"Di Malang beliau jadi petani apel," kata Ahmad.

Rahmat Shigeru Ono adalah mantan tentara Jepang yang dikirim ke Indonesia saat perang dunia II. Dia tak tahan melihat kekejaman militer Jepang pada rakyat Indonesia. Shigeru pun menolak kembali ke negerinya saat Jepang dikalahkan sekutu tahun 1945. Dia berjuang bersama gerilyawan Indonesia.

Jepang pernah memberikan janji akan memberikan kemerdekaan untuk Indonesia. Bagi Ono seorang samurai harus menepati janjinya.

Ono lahir pada 26 September 1918 di Prefektur Hokkaido. Dia meninggal pada usia 95 tahun. Jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Batu, Malang. TNI memberikan penghormatan dengan upacara militer lengkap.

Pemerintah Indonesia menghargai jasa-jasa sang samurai dengan menganugerahinya dengan bintang gerilya. Tanda kehormatan untuk mereka yang berjuang demi mempertahankan kemerdekaan RI. (Merdeka)

No comments