Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Kemenristek kembangkan pesawat N-219 layani daerah terpencil

Posted: 03 Sep 2014 10:13 PM PDT

Kementerian Riset dan Teknologi sedang mengembangkan pesawat N-219 khusus melayani rute penerbangan ke daerah-daerah terpencil yang selama ini sukar dicapai melalui penerbangan domestik biasa.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta

"Ini jenis pesawat kecil yang tidak memerlukan landasan pacu yang panjang sehingga cocok untuk dioperasikan ke daerah-daerah terpencil," Kata Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta di Amuntai, Kalsel, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Hatta pada kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Rasyidiyah Halidiyah (Rakha) Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan, untuk memberikan bantuan dan mendorong pengembangan teknologi di salah satu pondok pesantren terbesar di Kalsel tersebut.


Menurut dia, pesawat N-219 sangat potensial untuk dikembangkan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan angkutan darat maupun laut.

Melalui moda transportasi udara, diharapkan beberapa daerah terpencil, akan lebih mudah berkembang, sehingga investasi juga akan lebih cepat masuk.

Kemudahan transportasi tersebut, secara otomatis juga akan mendukung percepatan pembangunan di berbagai sektor, baik itu pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya.

Menurut Hatta, prioritas yang dikerjakan kementerian ristek, yakni pengembangan teknologi untuk ketahanan pangan, menciptakan sumber energi alternatif yang bisa terbarukan, teknologi kendaraan berbahan bakar non BBM, teknologi untuk membantu kesehatan dan obat-obatan serta pengembangan elektronik Goverment (e-goverment).

Menurut Hatta, menciptakan teknologi sudah bisa dilakukan para ahli dan peneliti di sejumlah lembaga pengkajian teknologi, namun yang sulit dilakukan adalah merubah paradigma masyarakat terkait penggunaan teknologi.

"Seperti membuat bahan bakar terbarukan, kita bisa memproduksi bio gas, bio etanol untuk mengganti penggunaan BBM, namun paradigma yang sulit dirubah dan perlu waktu" jelasnya.

Para ahli di Indonesia, katanya, sudah mampu memproduksi kapal perang, salah satunya ada diberi nama KRI Banjarmasin.

Menristek meminta pemda dan masyarakat Kabupaten HSU untuk mampu melihat dan mempelajari potensi yang tersimpan dan yang belum tergali dari hamparan rawa yang mendonasi wilayah kabupaten HSU.

"Bisa jadi tersimpan gas metana di lahan rawa sehingga perlu diteliti," imbuhnya.

Sebelumnya, Bupati HSU Drs H Abdul Wahid berharap Kemenristek bisa menjadikan Kabupaten HSU sebagai lokasi penelitian teknologi untuk membantu pembangunan didaerahnya.

"Banyak potensi daerah kami yang belum dikembangkan secara maksimal," kata Wahid.


Sumber : AntaraNews

450 prajurit Korem Wirabraja diterjunkan ke Papua

Posted: 03 Sep 2014 09:22 PM PDT

Sebanyak 450 personel Korem 032 Wirabraja akan diterjunkan ke wilayah perbatasan RI dengan Papua New Guenea untuk melaksanakan tugas pengamanan.
"Semua personel tinggal menunggu keberangkatan pada akhir September 2014," kata Komandan Korem 032 Wirabraja, Brigjen TNI Widagno Hendro S, di Padang, Kamis.


450 prajurit Korem Wirabraja diterjunkan ke Papua

Ia mengatakan personel yang akan diterjunkan ke Papua tersebut telah melakukan latihan intensif dan siap untuk melaksanakan tugas. Latihan yang dilakukan untuk menjaga kesiapan prajurit Korem 032 Wirabraja yang akan diterjunkan itu digelar di Solok Selatan.

"Kita mencocokkan lokasi latihan dengan kontur alam di Papua. Untuk Sumatera Barat, alam Solok Selatan diyakini yang paling mendekati dengan kontur alam Papua," kata dia.


Menurut dia, latihan yang baru ditutup Sabtu lalu itu, diikuti oleh 450 personel dengan 150 orang pelatih.

"Kita mengintensifkan latihan untuk menaikkan level kesiapan prajurit agar nanti bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," kata Danrem.

Prajurit yang akan terjun melakukan PAM perbatasan tersebut akan bertugas selama delapan bulan. (Antara)

Kisah Haru dan Bangga Sambut Kedatangan Satgas RIMPAC 2014

Posted: 03 Sep 2014 08:53 PM PDT

Di pinggir Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (2/9), rasa cemas bercampur haru keluarga Satgas RIMPAC 2014 terlihat saat menunggu kedatangan KRI Banda Aceh-593 dari Hawaii, Amerika Serikat.

Satgas RIMPAC 2014 di atas KRI Banda Aceh-593 saat merapat di Dermaga Kolinlamil. (Foto: Firmanto Hanggoro)
Satgas RIMPAC 2014 di atas KRI Banda Aceh-593 saat merapat di Dermaga Kolinlamil | Foto: Firmanto Hanggoro

Kurang lebih selama tiga bulan di tinggal suami (ayah) bertugas menjadi kesan tersendiri bagi keluarga Satgas RIMPAC 2014. Seperti dialami Lily, istri Kopda (Mar) Irwan Nugroho, yang tidak luput dari rasa haru dan cemas.

"Ya kalau saya sudah tidak kaget kalau suami saya sering pergi dinas, karena dari awal kan juga sudah diberitahukan. Tapi kalau anak-anak kan beda. Dia nanya terus, ayah kapan pulang," kata Lily menirukan ucapan sang anak.


Menunggu kedatangan suami, Lily ditemani kedua anaknya yang masih kecil. Kedua anaknya tidak sabar berlari ke sana ke mari sambil melongok dari kejauhan menunggu sang ayah tiba.

Lily duduk bersama istri anggota Marinir lain menuturkan perasaannya yang campur aduk dan kebanggaannya kepada sang suami karena telah mengemban tugas mulia dari negara.

"Ya perasaannya campur aduk aja. Dan saya sangat bangga pada suami saya. Alhamdulillah selama ini terus kasih kabar. Pas waktu Bulan Puasa juga sering ingatkan sahur. Dan lebaran juga kasih ucapan selamat," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Keharuan pecah saat KRI Banda Aceh-593 terlihat dari Dermaga Kolinlamil. Suasana riuh menyelimuti tenda dermaga walau terik matahari membakar kulit. Terlebih saat para anggota Marinir menuruni anak tangga kapal menghampiri sanak familinya.

Rasa haru dan bangga turut menyelimuti para anggota Satgas saat menghampiri keluarga. Tidak ketinggalan Letkol Laut Tri langsung memeluk istrinya dan menggendong kedua anaknya. Pria yang menjabat Kepala Satuan Mesin KRI banda Aceh-593 tersebut menuturkan kesan-kesannya selama jauh dari keluarga.

"Namanya menjalankan tugas negara, apa pun kita lakukan. Kita juga terus komunikasi dengan keluarga, dan yang namanya keluarga harus didahulukan," ujarnya sambil menggendong sang anak.

Kedua anaknya diajak masuk ke KRI Banda Aceh-593 untuk memperlihatkan tempatnya bekerja dan bertugas membawa nama negara.


KRI Banda Aceh-593, Kapal Perang Indonesia Pertama Peserta RIMPAC

KRI Banda Aceh-593 menjadi pionir kapal Indonesia dalam perhelatan Latma Multilateral RIMPAC di Hawaii, Amerika Serikat. Untuk pertama kalinya Indonesia mengirim kapal perang selama Latma Multilateral RIMPAC diselenggarakan sejak 2008. Pada RIMPAC sebelumnya, Indonesia hanya mengirim Korps Marinir dan Kopaska. Itu pun dalam jumlah yang terbatas.

Kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yang diproduksi PT PAL tahun 2011 lalu ini dapat menjadi kebanggaan rakyat Indonesia, karena keikutsertaannya dalam latihan terbesar di Asia Pasifik itu.


KRI Banda Aceh-593 tiba di Jakarta, usai mengikuti RIMPAC 2014. (Foto: Firmanto Hanggoro)
KRI Banda Aceh-593 tiba di Jakarta, usai mengikuti RIMPAC 2014. (Foto: Firmanto Hanggoro)

Kapal ini memiliki ukuran panjang 125 meter, lebar 22,04 meter, berat 7.286 ton, kecepatan maksimum 15 knot, dengan daya angkut mampu membawa 344 personel, 5 helikopter jenis MI-2 atau Bell 412,2 unit LCVP, 3 unit meriam Howitzer, dan 21 buah tank.

Selain itu, kapal dipersenjatai senjata meriam kaliber 20 mm dan meriam laliber 40 mm.

KRI Banda Aceh-593 yang dikomandani Letkol (P) Arif Budiman tersebut berlatih bersama 49 kapal perang dari negara-negara peserta Latma Multilateral RIMPAC yang dipusatkan di US Naval Pearl Harbour, serta memiliki lokasi latihan di Pearl Harbour Training Area, serta Perairan Pulau Oahu dan Samudera Pasifik.

Porsi latihan yang diberikan US Pacific Command (USPACOM) meliputi Harbour Phase Photex, HADR (Human Assistance and Disaster Relief) Exercise, CFMCC ROC (Combine Force Maritime Componennt command Recconnaissance Operation Center), CMFP (Command Cooperative Maritime Force Pacific) Training, OPFOR (Opposing Force) Plan, Helo Operations Exercise, Hely Deck Party Exercise, Manuvra Exercise, Ship/Sail Maneuver, Tactical Manuver, Man Overboard Exercise, Screen Exercise, Interoperability with Coalition Forces, Communication Exercise, RASAP Exercise, Medical Helicopter Deck Landing, Engineering Drills, SWET (Shallow Water Equipment Training), Small Arm Shoot, Main Battery Shoot, Navcommex, Surface Serialized, Damage control Exercise, Air Defens Command Post Exercise, Photo Exercise dan Boardex.

KRI Banda Aceh-593 merupakan kapal yang sehari-hari berada di jajaran Kolinlamil serta di bawah binaan Satuan Lintas Laut Militer (Satinlamil) Jakarta.

Diharapkan pada pelatihan RIMPAC berikutnya kapal-kapal lain milik Indonesia turut berpartisipasi mendukung upaya TNI AL berkelas dunia dan mengharumkan nama bangsa.



Sumber (Adityo Nugroho : JMOL )

Panglima TNI Minta Pindad Kebut Produksi Amunisi Kaliber Besar

Posted: 03 Sep 2014 08:42 PM PDT

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meminta PT Pindad mempercepat pengerjaan produksi amunisi kaliber besar

Percepatan itu untuk memenuhi kebutuhan amunisi TNI. "Kebutuhan TNI ke depan sangat banyak," ujar Moeldoko saat menerima kunjungan Direktur Utama PT Pindad Sudirman Said di Mabes TNI Jakarta melalui keterangan pers, Rabu 3 September 2014.


Panglima TNI Minta Pindad Kebut Produksi Amunisi Kaliber Besar

Moeldoko menegaskan pemerintah memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).


Oleh karena itu, kata dia, TNI mengharapkan PT Pindad mengoptimalkan waktu dalam melakukan produksi,

Direktur Utama PT Pindad Sudirman Said mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pembenahan, baik terkait kualitas produksi maupun organisasi.

Dia menjelaskan, produk amunisi besar antara lain meriam 105 mm, senjata SS2 yang terbaru dan ke depan senapan 7.62 mm yang diharapkan diproduksi pada akhir tahun ini.

Saat ini andalan produk PT Pindad untuk jenis kendaraan adalah kendaraan taktis Anoa, Komodo, serta menyuplai secara rutin senjata dan amunisi kepada Kemhan, Mabes TNI dan mabes setiap angkatan.  (SindoNews)

PT. DI Akan Rilis Tiga Drone Buatan Indonesia di Akhir Tahun 2014

Posted: 03 Sep 2014 07:59 PM PDT

Tiga unit drone yang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kini tengah diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia. Rencananya, tiga unit drone itu akan dirilis akhir tahun ini.

Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Wulung dipamerkan pada acara unjuk terbang di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2012). PTTA hasil pengembangan Balitbang Kemhan dan BPPT tersebut dapat dipergunakan untuk kepentingan militer dalam hal pengamatan wilayah (survailence), penanganan kebakaran hutan, pembuatan hujan buatan, dan mampu menggantikan pesawat tempur yang disebut dengan Unnamed Combat Aerial Vehicle

Hal itu disampaikan Direktur Pusat Teknologi industri Pertahanan Keamanan BPPT, Joko Purwono, Rabu (3/9/2014). "Sekarang masih dalam proses produksi di PTDI, dan rencananya dalam waktu dekat sudah selesai," kata Joko di ujung telepon.

Ketiga Drone itu diberi nama Wulung PA 08, 09 dan PA 10. Ketiganya dipersiapkan untuk tujuan pengawasan daerah perbatasan. Dengan kemampuan beroperasi hingga enam jam, pesawat nir awak ini mampu terbang dengan ketinggian 10 hingga 12 ribu meter.


Hingga kini belum dipastikan lokasi pengoperasian tiga unit drone ini. Namun, diperkirakan Pontianak akan lebih dulu menggunakan ini mengingat pihak terkait dinilai lebih siap.

Joko mengatakan, produksi Wulung juga sekaligus menyatakan kesiapan lembaga penelitian untuk mendukung rencana presiden terpilih Jokowi dalam menggunaan drone guna pengawasan wilayah nusantara.

Kepala Program Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) itu optimistis, Wulung mumpuni. "Kita harus bisa buktikan bahwa Wulung bisa memberikan manfaat," tutur Joko. Bila dapat beroperasi dengan baik, rencananya dua unit drone akan diproduksi lagi.

Wulung telah mengalami beberapa pengembangan dari prototype-nya. Misalnya, Wulung sudah menggunakan noice reduction untuk mengatasi masalah kebisingan yang sebelumnya dikeluhkan.

Wulung sebelumnya telah diujicoba terbang pada 11 Oktober 2012. Pesawat terbang tanpa awak itu dinyatakan mampu terbang dengan jelajah maksimum 73,4 kilometer. Wulung bakal dilengkapi dengan kamera mumpuni seharga Rp 1 miliar. (Tribun)

Anggaran TNI 2015 Naik, Panglima Berharap Bisa Membuat Prajurit Tersenyum

Posted: 03 Sep 2014 07:55 PM PDT

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku senang dengan meningkatnya alokasi anggaran untuk TNI dalam struktur APBN 2015. TNI mendapat peningkatan anggaran sebesar Rp 3 triliun dibanding tahun sebelumnya.


"APBN yang sudah dialokasikan untuk jajaran TNI Rp 95 triliun peningkatan yang cukup baik dari Rp 92 triliun. Mudah-mudahan nanti tidak ada pengurangan," kata Moeldoko kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2014).


Menurutnya, dengan anggaran sebesar tersebut, masih sangat kecil jika dibelanjakan untuk alat sistem utama persenjataan (Alutsista). Namun, pihaknya tetap memanfaatkan alokasi lebih tersebut untuk peningkatan di berbagai sektor. Mulai pengembangan alutsista, pembangunan pangkalan, peningkatan SDM, dan kesejahteraan prajurit.‬

‪"Kalau ada peningkatan tetap pada minimum essential force. Saya mengusulkan remunerasi 37 persen saya dan prajurit akan tersenyum kalau sampai 60 persen," kata Moeldoko.

Lebih lanjut jika melihat beban subsidi yang masih cukup tinggi, Moeldoko tetap menerima jika ada anggaran TNI yang harus dipangkas.

‪"Kalau nanti beban subsidi kedepan tidak ada solusi pasti akan menerima," katanya. 


 Berharap Anggaran Rp 95 Triliun Tak Dikurangi
Panglima TNI Jenderal Moeldoko berharap anggaran untuk TNI dalam struktur Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015 sebesar Rp 95 triliun tak dikurangi.

"RAPBN yang sudah dialokasikan untuk jajaran TNI Rp 95 triliun. Peningkatannya cukup baik dari semula Rp 92 triliun. Mudah-mudahan nanti tak ada pengurangan," kata Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2014).


Panglima TNI Berharap Anggaran Rp 95 Triliun Tak Dikurangi

Panglima TNI Berharap Anggaran Rp 95 Triliun Tak Dikurangi

Moeldoko menambahkan, anggaran sebesar itu dapat memenuhi kebutuhan pertahanan negara. Terlebih, kebutuhan terkait dengan alat utama sistem persenjataan (alusista) sangat membutuhkan anggaran besar.

"Kami sektor pertahanan kelihatannya besar, tapi kalau sudah untuk kebutuhan alutsista sangat kecil," katanya.

Dikatakan Moeldoko, pihaknya akan tetap berpedomanan pada minimum essential force. Mereka akan fokus pada pengembangan alutsista, pembangunan pangkalan, dan peningkatan sumber daya manusia.

"Masih ada tersisa kesejahteraan prajurit. Saya mengusulkan remunerasi 37 persen. Saya dan prajurit akan tersenyum kalau sampai 60 persen," katanya.


(Tribun)

Rusia dan Indonesia Ternyata Jalin Kerjasama Anti-Teror

Posted: 03 Sep 2014 07:49 PM PDT

Indonesia dan Rusia ternyata menjalin kerjasama anti-teror selama beberapa tahun. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y Galuzin, di Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikail Y. Galuzin. Foto : Victor Maulana /Sindonews.com
Menurut Galuzin, Indonesia dan Rusia sudah cukup lama menjalin kerjasam kontra terorisme. Bahkan diplomat Rusia tersebut menyebut bahwa Rusia dan Indonesia sudah memiliki sebuah kelommpok kerja terakait hal ini.

"Kami (Indonesia dan Rusia) sudah memiliki kelompok kerja di bidang kontra terorisme, kelompok kerja ini melakukan pertemuan untuk pertama kalinya pada tahun 2012 lalu," ucap Galuzin saat ditemui Sindonews, di kediamannya.
 


Kerjasama kontra terorisme kini sedang jadi isu penting di Indonesia, terutama sejak munculnya ISIS dan para pendukungnya di berbagai negara. Sebelumnya, Indonesia juga sedang menggodok kerjasama anti-teror dengan Kazakhstan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indoensia, Marty Natalegawa, di Bali pekan lalu. "Sudah ada framework-nya, tinggal sekarang followup-nya. Sudah ada pertemuan kelompok kerja," ucap Marty. (Sindo)

No comments