Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


JK: Soal Penyelesaian Konflik, Indonesia Bisa Belajar dari Rwanda

Posted: 31 Oct 2014 01:14 AM PDT

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan Indonesia bisa belajar dari pengalaman Rwanda sebagai negeri yang pernah konflik. Sebagai negara yang terkenal karena konfliknya, Rwanda bisa menyelesaikan konflik dengan baik.

JK: Soal Penyelesaian Konflik, Indonesia Bisa Belajar dari Rwanda

"Rwanda itu terkenal karena konflik tapi dia bisa selesaikan dengan baik," kata Jusuf Kalla setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Rwanda, Paul Kagame di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Indonesia, menurut dia, juga bisa belajar dari Rwanda, bagaimana menyelesaikan sebuah konflik dan membuat kemajuan setelah konflik itu.


"Makanya kita buat hubungan tetangga lebih baik dari Afrika Timur," tutur Jusuf Kalla.

Namun JK tak menjelaskan lebih lanjut apakah pernyataannya merupakan sindiran terhadap konflik yang saat ini terjadi di parlemen.

Kemarin, JK sempat mengomentari konflik di parlemen yang berujung pembentukan DPR tandingan oleh Koalisi Indonesia Hebat. Menurutnya, konflik di parlemen harusnya diselesaikan dengan cara musyawarah.

"Saya kira itu hanya bersifat situasional. Ya tentu harus dimusyawarahkan penyelesaiannya," ungkapnya.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu yakin pihak DPR bisa menyelesaikan persoalan tersebut. "Kita minta diselesaikan lah secara musyawarah, pasti bisa," katanya. (Sindo)



Unknown Friday, October 31, 2014
Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


INdonesia - Turki Kerjasama Pengembangan Teknologi Militer

Posted: 30 Oct 2014 01:20 AM PDT

Pemerintah Turki menyatakan, kerjasama militer antara Indonesia dengan Turki tidak biasa. Kerjasama militer kedua negara ini bukan dalam bentuk jual beli senjata dan latihan perang.

INdonesia - Turki Kerjasama Pengembangan Teknologi Militer

Menurut Duta Besar Turki untuk Indonesia, Zekeriya Ekcam, Indonesia dan Turki sejak awal lebih fokus melakukan kerjasama militer dalam bidang pengembangkan teknologi.

"Bentuk kerjama militer antara Indonesia dan turki bukan berbentuk latihan (perang) bersama atau sejenisnya,  melainkan kerjasama dalam memproduksi barang-barang elektronik militer," ujar diplomat Turki itu, Kamis (30/10/2014).
 


Dia menambahkan, bahwa Turki hanya memproduksi alat-alat yang tidak bisa membunuh. Contohnya, radio komunikasi. "Kami hanya memproduksi sesuatu yang berfungsi untuk perdamaian, bukan memproduksi senjata," lanjut dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ekcam telah menegaskan bahwa bentuk kerjamasa Indonesia dan Turki lebih fokus kepada pengembangkan teknologi, seperti alat pembuatan komunikasi dan elektronik, bukan jual beli senjata perang.


Turki Ingin Bantu Kembangkan Teknologi Indonesia

Duta Besar Turki untuk Indonesia, Zekeriya Ekcam, mengatakan, Indonesia sudah jadi mitra Turki dalam waktu yang sangat lama. Namun, kerjasama yang diusung kedua negara bukan kerjasama seperti pada umumnya.

"Bentuk kerjasama kami dengan Indonesia, bukan berbentuk jual beli barang, tapi bentuk kerjasama yang kami lakukan adalah kerjasama di bidang teknologi," ucap Akcam.

Saat ditemui Sindonews.com dalam perayaan Hari Nasional Turki, di salah satu hotel di Jakarta pada Kamis (29/10/2014), Ekcam menyatakan, bahwa Turki bukan hanya ingin bekerjasama, tapi juga ingin membantu mengembangkan teknologi di Indonesia.

"Contohnya seperti mengembangkan teknologi militer, kami juga memiliki kerjasama dengan perusahaan elektronik, sehingga kami juga bisa turut mengembang industri di Indonesia," imbuh dia.

Dalam perayaan Hari Kemerdekaan ke-31 Turki itu, turut hadir oleh beberapa duta besar negara sahabat dan beberapa pejabat tinggi Indonesia. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti juga tampak hadir. (Sindo)

Presiden Jokowi Harus Segera Perkuat Perbatasan

Posted: 30 Oct 2014 01:02 AM PDT

Presiden Joko Widodo bersama Kabinet Kerja perlu segera menyusun strategi memperkuat wilayah perbatasan.

Hal ini dilakukan sebagai upaya awal meningkatan pertahan nasional, kata pakar hukum internasional Universitas Islam Indonesia, Jawahir Thontowi.


Presiden Jokowi Harus Segera Perkuat Perbatasan

"Karena sampai saat ini wilayah perbatasan masih rentan kejahatan lintas negara serta rasa nasionalisme warganya yang setiap hari bisa berkurang," kata Jawahir di Yogyakarta, belum lama ini.

Kejahatan lintas negara yang kerap terjadi, kata dia, antara lain illegal loging, perdagangan orang, penyelundupan narkotika, serta jual beli senjata ilegal. Fenomena tersebut, rentan terjadi di wilayah perbatasan seperti di Tarakan, Kalimantan Selatan, Entikong, Kalimantan Barat serta Nunukan, Kalimantan Utara.


"Jika pemerintah abai, artinya semakin hari akan menjadi ancaman strategis bagi geopolitik atau keamanan bangsa," kata dia.

Selain itu, jika hak-hak konstitusional masyarakat perbatasan telah dirasa gagal dipenuhi oleh negara, menurut dia tidak menutup kemungkinan mereka akan menyeberang ke negara lain yang berbatasan dengan Indonesia.

"Mereka akan mencari yang lebih menaungi kehidupan mereka," ujar Jawahir.

Adapun penguatan wilayah perbatasan itu, menurut dia, bukan hanya berhubungan dengan penempatan kekuatan militer, melainkan dapat dimulai dengan upaya pembangunan yang berparadigma pinggiran atau perbatasan. Misalnya dengan membangun sarana telekomunikasi, pelayanan publik, pembukaan akses transportasi dengan membangun infrastruktur jalan di wilayah perbatasan.

Sementara untuk pembukaan lahannya, ia menyarankan, akan jauh lebih mudah dan efisien dengan memanfaatkan kekuatan TNI yang diperbantukan di wilayah perbatasan.

"Tanpa melibatkan kekuatan TNI maka tidak mudah sehingga akan menjadi alasan tidak dapat meyentuh wilayah perbatasan," kata Jawahir.

Upaya itu, kata dia, diharapkan akan bermuara pada peningkatan taraf hidup masyarakat perbatasan yang mencakup pendidikan, kesehatan, dan perekonomian.

Hal tersebut, menurut dia, sesungguhnya juga telah sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi yang ingin menjadikan wilayah perbatasan menjadi halaman terdepan negara Indonesia dalam skema cita-cita negara maritim.

"Keberhasilan pembangunan perbatasan, dapat dilihat jika hak-hak konstitusional masyarakat perbatasan terpenuhi sederajat dan seimbang dengan masyarakat yang tinggal di wilayah lainnya," tutup Jawahir. (ROL)

Tertarik konsep kemaritiman RI, Rusia Tawarkan Kapal Kepada Indonesia

Posted: 30 Oct 2014 12:39 AM PDT

Rusia tertarik dengan konsep kemaritiman yang menjadi program andalan Presiden Joko Widodo. Dalam kunjungannya ke Jakarta, Kamis (29/10), Wakil Menteri Perkembangan Ekonomi Federasi Rusia Alexei Likhachev menawarkan kerjasama bidang maritim dengan Indonesia.

Kapal Perang Rusia
 

"Kami  menganggap program pemerintah baru RI di bidang kemaritiman sangat cocok dengan posisi Indonesia di tengah lautan. Rusia harus punya kebijakan khusus terhadap Indonesia di bidang kemaritiman," ujar Alexei.

Oleh sebab itu Rusia hendak membuka beberapa kerjasama dengan pemerintah Indonesia, misalnya untuk memperkuat sistem transportasi laut dengan menawarkan kapal laut pabrikan Rusia.

"Kami menawarkan pasokan berbagai jenis kapal laut. Bukan saja pasokan, tetapi juha pendirian pusat layanan dan mungkin produksi beberapa komponen untuk kapal itu," kata Alexei.


Untuk membicarakan proyek dan prospek kerjasama tersebut, Direktur Utama United Ship Building Corporation selaku perusahaan galangan kapal terbesar di Rusia akan datang pekan depan ke Jakarta untuk bertemu Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo.

"Ketua kami bersedia menawarkan peralatan model untuk pengawasan kawasan perairan dan pengawasan kapal laut dengan menggunakan sistem blonas dan sistem radar jarak jauh," ujarnya.

Rusia juga tertarik dengan produksi hasil laut yang berlimpah di Indonesia. Alexei mendorong produsen ikan di Indonesia untuk menggenjot ekspor ikan ke Rusia.

"Kami mengajak produsen ikan dan hasil perikanan, ikan beku atau ikan kaleng misalnya, untuk datang ke Rusia dan membawa produk mereka. Karena kebutuhan di sana sangat banyak dan pasar di Rusia tersedia untuk produk itu," kata Alexei.

Salah satu program ambisius Jokowi adalah membangun Indonesia menjadi poros maritim dunia. Untuk itu ia membentuk Menteri Koordinator Kemaritiman dalam nomenklatur Kabinet Kerja. Dalam pidato pertamanya sebagai presiden di hadapan sidang paripurna MPR, Jokowi juga mengajak rakyat bersama-sama mengembalikan kejayaan Indonesia di laut.  (CNN)

Kisah Kapten Kopassus ancam tempeleng voorijder arogan

Posted: 30 Oct 2014 12:29 AM PDT

Video mobil patwal polisi dikecam di media sosial. Mobil itu menjadi voorijder atau pembuka jalan bagi bus yang mengangkut siswa polisi negara di kawasan Cianjur, Jawa Barat.

Kisah Kapten Kopassus ancam tempeleng voorijder arogan

Sopir itu mengambil posisi di tengah-tengah jalan sehingga memaksa penumpang lain menyingkir ke sisi. Kadang dia menyetir melawan arus dan membuat kendaraan lainnya harus benar-benar menepi.

Tak hanya itu, di sebuah pertigaan saat ada mobil tak mau menepi, seorang polisi turun sambil mengeluarkan pistol.

Netizen yang menonton video ini di Youtube merasa kesal dan menilai polisi tersebut terlalu arogan dan membahayakan pengguna jalan lain.


Mabes Polri mengaku tengah mengusut kasus Patwal ini.

Kasus Patwal atau voorijder arogan seperti ini bukan pertama kali. Mereka seringkali bertindak sesuka hati tanpa mempedulikan keselamatan orang lain.

Ada kisah menarik yang diceritakan Jenderal (Purn) Agum Gumelar soal kelakuan voorijder ugal-ugalan. Hal ini dibeberkan Agum dalam biografinya yang berjudul Jenderal Bersenjata Nurani, diterbitkan Pustaka Sinar Harapan tahun 2004.

Ceritanya saat itu Agum masih berpangkat kapten. Sang perwira Kopassus sedang mengikuti kursus lanjutan perwira (Suslapa) di Pusat Pendidikan Infanteri Bandung.

Para siswa berangkat menuju medan latihan di Sumedang melalui Cadas Pangeran. Mereka dikawal voorijder yang merasa jalan itu miliknya.

Sang sopir merajai jalan dan menakut-nakuti pengguna jalan yang datang dari arah berlawanan. Padahal jalan di Cadas Pangeran berkelak-kelok dan menanjak dengan jurang di kiri-kanan.

Gara-gara ulah arogan si sopir, sebuah kendaraan umum nyaris masuk jurang.

"Saya dengar penumpang menjerit. Nggak tahan lagi saya," kata Agum.

Anggota korps baret merah ini menyuruh sopir kendaraannya berhenti. Dia melompat turun dan menghentikan mobil voorijder di depannya. Seluruh konvoi pun berhenti.

Agum memarahi si sopir voorijder. "Kamu tahu nggak rakyat bisa membenci kita karena perbuatanmu tadi," bentak Agum.

Seorang Letnan Kolonel membela voorijder tersebut. Dia membentak Agum dan menyuruhnya kembali ke mobil.

Agum tak kalah gertak. Walau pangkatnya lebih rendah, dia melawan sambil menyebutkan pangkat dan nomor siswa.

Sebelum kembali ke mobilnya, Agum sempat mengancam sopir voorijder tersebut. "Sekali lagi main pepet, saya tempeleng kamu!"

Agum sadar tindakannya bisa berbuah skorsing. Namun dia tidak peduli.

"Sejak jadi tentara, saya paling benci melihat tentara yang tidak simpatik pada rakyat," kata Agum.

Kabar ini rupanya sampai ke telinga Komandan Pusat Infanteri saat itu Kolonel Edy Sudrajat. Namun Agum tak diberi sanksi, dia hanya ditegur saja. (Merdeka)

Pangdam : Pecat prajurit jika terbukti jual amunisi

Posted: 30 Oct 2014 12:13 AM PDT

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan menyerukan jika ada prajurit yang terbukti menjual amunisi kepada kelompok separatis bersenjata di wilayah pegunungan Papua, pihaknya tidak segan-segan untuk memecatnya.

Pangdam : Pecat prajurit jika terbukti jual amunisi

"Tidak ada alasan bagi saya, saya selalu mengatakan bahwa visi saya itu yang ke dalam yaitu terutama pembinaan displin. Saya sudah mengatakan sistim metode amputasi, saya putus (pecat) dia," kata Fransen di Jayapura, Papua, Rabu.

Mantan Danrem Biak itu menegaskan bahwa lebih baik memecat prajurit yang merusak citra Kodam dan institusi TNI daripada melindungi dan membiarkan hal itu terjadi.


"Mau perwira, bintara maupun tamtama saya buang. Dan saya pun tegas pecat," katanya.

Untuk itu, Fransen telah memerintahkan kepada Danrem 172/PWY untuk mengecek apakah itu betul prajuritnya.

"Saya sudah perintah Danrem 172, Pak Tri untuk cek, apakah itu personelnya. Termasuk telah meminta Danpom untuk mengusut hal ini," katanya.

Mengenai dari mana amunisi itu berasal sehingga bisa dijual kepada kelompok tertentu, Fransen mengatakan jika hal itu termasuk dalam penelusuran yang harus diungkap.

"Ini amunisi masih ditelusuri. Saya sudah perintahkan ke As Intel dan Danpom supaya segera ditelusuri, terutama amunisi yang tahun-tahun yang dulu atau yang lama. Apakah ada rekayasa dan memang ada kelemahan. Atau pada saat latihan menembak, dipakai peluang itu?," katanya.

Seperti diberitakan sehari sebelumnya, Mayjen Fransen mengakui jika ada tiga oknum prajurit TNI terindikasi menjual amunisi kepada kelompok sipil bersenjata (KSB) yang beraksi di kawasan pegunungan Papua.

Ketiga prajurit itu, seorang di antaranya telah memasuki usia pensiun, dan dua orang lainnya masih dinas aktif.

Ketiganya masih tinggal di asram Kodim Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. (Antara)

Oknum Polri jual amunisi ke OPM, pengkhianat

Posted: 30 Oct 2014 12:09 AM PDT

Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al Habsy menyatakan, oknum anggota Kepolisian RI yang menjual amunisi kepada pemberontak di Papua adalah penghianat negara.

 Oknum Polri jual amunisi ke OPM, pengkhianat

"Apa yang dilakukan salah satu oknum anggota Polsek Nduga tidak dapat ditolelir. Karena amunisi yang dijual dan digunakan kelompok pemberontak untuk menyerang anggota TNI dan Polisi," kata Aboebakar di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Menurutnya, yang dilakukan oleh oknum tersebut sama saja dengan memfasilitasi kelompok sparatis untuk memberontak, bahkan membunuh rekannya sendiri.


"Kasus ini harus menjadi bahan evaluasi untuk Polda Papua dan Mabes Polri. "Pengamanan amunisi dan persenjataan harus diperketat dan pengawasannya harus ditingkatkan untuk menghindari kejadian yang serupa," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Seorang anggota Polri, yakni Briptu TJ, juga terindikasi kuat menjual amunisi kepada kelompok pendukung OPM itu.

"Dalam waktu dekat, (Briptu TJ) akan disidang kode etik dan diusulkan untuk dipecat dari kepolisian," ucap Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende. (Antara)

Indonesia lepas pesawat Singapura yang masuk tanpa izin

Posted: 30 Oct 2014 12:06 AM PDT

Indonesia hari ini telah melepaskan kembali pesawat Singapura yang ditahan sejak Selasa siang (28/10) karena masuk wilayah NKRI tanpa izin.

Pesawat Singapura itu dilepaskan dan minta kembali ke negaranya Rabu sekitar pukul 16.30 WIB, setelah pemerintah Indonesia mengenakan denda Rp60 juta atas pelanggaran itu sesuai dengan aturan yang berlaku.


Indonesia lepas pesawat Singapura yang masuk tanpa izin
TNI AU tangkap pilot Singapura. foto : handout/dispenau

"Diizinkannya pesawat jenis Cessa milik Singapura itu kembali setelah mendapat izin dari Dirjen Perhubungan Udara," kata Komandan Lanud Supadio Pontianak Kolonel (Penerbang) Tedi Rizalihadi di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu.

Sesuai dengan UU No. 1/2009 dan keputusan Dirjen Perhubungan Udara, terhadap pelanggaran itu dikenakan didenda Rp60 juta dan langsung masuk kas negara. "Mabes TNI juga sudah mengeluarkan security clearence sebagai syarat melintas wilayah NKRI," ujarnya.


Danlaud Supadio menyatakan Indonesia perlu waspada dengan pengalaman ini dan berharap itu menjadi pelajaran bagi pesawat asing yang coba-coba masuk ke wilayah udara NKRI tanpa izin.

Pesawat Singapura itu dipaksa mendarat di Pangkalan Udara Supadio pada Selasa sekitar pukul 13.30 WIB, setelah dikawal dengan pesawat Sukhoi Lanud Batam, karena memasuki wilayah Indonesia tanpa izin.

Pesawat itu berisi tiga orang kru yang diidentifikasi bernama kapten Tan Chin Kian (Singapura 13 Oktober 1950), Xiang Bohong (Trainee Chinese 07 Mei 1989), dan Zheng Chen (Trainee Chinese 01 Maret 1990).

Pesawat tersebut tertangkap oleh radar berada di wilayah Indonesia sekitar pukul 11.00 WIB. "Kemudian kami mendapat informasi dari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) yang menyatakan ada pesawat asing melintas di wilayah NKRI dari rute Sibu (Sarawak, Malaysia) menuju Singapura," ungkapnya.

Pesawat tersebut tertangkap radar dengan kecepatan 200 knots. "Atas laporan Kohanudnas tersebut, Lanud Batam mengirimkan dua pesawat Sukhoi untuk melakukan pengejaran dan bertemu di utara Pontianak dengan jarak 100 nautical mile," kata Tedi.

Saat itu kebetulan ada pesawat Hawk yang sedang berpatroli Rajawali juga, dan kemudian dilakukan pengejaran dengan Sukhoi dari Lanud Batam.

"Setelah mereka (pilot pesawat) tersebut menyadari tidak memiliki izin terbang di Indonesia, maka mereka dipaksa untuk mengarahkan ke Lanud Supadio," ungkapnya.

Menurut dia pertimbangan didaratkannya di Lanud Supadio karena lebih dekat dari TKP, dan Lanud Supadio juga sudah memiliki unit tempur sehingga kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan diharapkan bisa mengatasinya.

"Kami saat ini memiliki Paskhas, Pom TNI-AU dan pesawat tempur jenis Hawk. Semua identitas, termasuk peralatan navigasi sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan dan pendalaman untuk mengetahui masuknya ke wilayah NKRI tanpa izin," katanya.

Atas pengamanan ini tentunya menandakan TNI-AU siap menjaga NKRI, dan meningkatkan pengamanan wilayah udara Indonesia, dengan radar-radar yang ada, termasuk pesawat penindak seperti pesawat Sukhoi dan Hawk, kata Komandan Pangkalan Udara Supadio Pontianak itu. (Antara)

Di Perbatasan, TNI Dapat 1.000 Botol Miras Ilegal Asal Malaysia

Posted: 29 Oct 2014 11:56 PM PDT

Satgas Pamtas Yonif Linud 433/JS Kostrad Kabupaten Nunukan menyerahkan lebih dari 1.000 botol miras ilegal asal Malaysia kepada aparat bea cukai di Nunukan. Ribuan miras tersebut merupakan hasil tangkapan di pos pos satgas pamtas wilayah perbatasan.

Di Perbatasan, TNI Dapat 1.000 Botol Miras Ilegal Asal Malaysia
Seribu lebih botol miras hasil tangkapan Satgas Pamtas Yonif Linud 433/JS Kostrad di wilayah perbatasan Nunukan diserahkan ke Bea Cukai.

"Jumlahnya 1.068 botol dan kaleng miras ilegal dari Malaysia. Kebanyakan hasil tangkapan dari pos pos di wilayah perbatasan seperti dari Pos Sei Ular, Pos Tanjung Ar dan Pos Sebuku. Ini tangkapan sebulan terakhir, karena kita sudah tahu pergerakan dari penyelundup miras itu. Kalau bulan kemarin yang kita serahkan ke bea cukai baru 400 botol, karena kita belum mengenal pergerakan para penyelundup ini," ujar Dan Satgas Yonif Linud 433/JS Kostrad Letkol Inf Agus Tatius Sipepu, Kamis (30/10/2014).


Penyerahan ribuan botol miras ilegal tersebut dilakukan agar barang itu dapat ditangani secara hukum, dan menjadi pelajaran bagi para penyelundup miras ilegal di wilayah perbatasan agar menjadi jera.

"Mereka kan banyak jaringan. Jadi mereka main kucing kucingan dengan kita. Mereka juga memanfaatkan kelengahan petugas saat sandar di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan dengan cara menggunakan perahu perahu kecil untuk memindahkan miras ilegal dari kapal-kapal regular jurusan Tawau Nunukan sebelum mengirim miras itu ke wilayah lain di Nunukan," kata Agus.  (Kompas)

Unknown Thursday, October 30, 2014
Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Kasal Respons Positif Kemenko Kemaritiman Kabinet Kerja Jokowi-JK

Posted: 27 Oct 2014 09:18 PM PDT

Kementerian Koordinator Kemaritiman (Kemenko Kemaritiman) dalam kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK yang dipimpin Indroyono Soesilo mendapat respons positif dari Kasal, Laksamana TNI Marsetio.

Kasal Respons Positif Kemenko Kemaritiman Kabinet Kerja Jokowi-JK
Kasal Laksamana (TNI) Marsetio. (Foto: Dispenal)


Ditemui sehabis upacara peringatan HUT ke-50 Rumah Sakit Gigi dan Mulut Ladokgi RE. Maartadinata, Bendungan Hilir, Senin (27/10/2014), Marsetio mengungkapkan adanya Kemenko merupakan upaya penguatan pembangunan kemaritiman di Indonesia.

"Baru diumumkan tadi malam adanya Kemenko Kemaritiman. Ini merupakan upaya penguatan-penguatan yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi untuk membangun Poros Maritim," ujar Marsetio.

Lebih lanjut, Kasal menambahkan, ke depan, rencana-rencana strategis yang akan dilakukan oleh Kemenko ini harus mendapat dukungan dari semua pihak.


"Kemenko Kemaritiman ini nantinya akan mengkoordinasikan semuanya yang berkaitan dengan maritim. Dalam jajaran TNI AL sendiri juga akan diselaraskan program-program penguatan dalam membangun maritim," tambahnya.

Kasal mangapresiasi purnawirawan perwira tinggi AL yang berkiprah dalam kabinet kerja Jokowi-JK, seperti Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno yang saat ini menjabat Menkopolhukam. Menurutnya, itu merupakan perwira terbaik yang pernah dimiliki TNI AL dan berguna bagi kemajuan bangsa dan negara. (JMOL)

Allan Nairn Sebut Hendropriyono Mengaku Terlibat Pembunuhan Munir

Posted: 27 Oct 2014 09:03 PM PDT

Mantan Penasehat Tim Transisi Joko Widodo - Jusuf Kalla, Hendropriyono disebut sudah mengakui jika dirinya terlibat dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Pengakuan Hendro itu terucap dalam wawancara dengan Jurnalis Investigasi asal Amerika Serikat Allan Nairn.

Allan Nairn Sebut Hendropriyono Mengaku Terlibat Pembunuhan Munir
Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono

Dalam sebuah tulisan di website pribadi Allan, www.allannairn.org, dia menuliskan jika dirinya wawancara Hendro atas undangan, 16 Oktober kemarin. Allan menjelaskan jika kasus pembunuhan Munir terungkap, maka itu akan memberikan masalah ke CIA, TNI dan Presiden Jokowi.

"Hendropriyono, salah satu tokoh yang paling kuat di Indonesia, mengakui 'tanggung jawab komando' dalam pembunuhan aktivis hak asasi terkemuka di negara itu. Dalam dua wawancara malam hari di rumah Hendro di Jakarta pada 16 Oktober, Hendropriyono membuat pernyataan yang muncul untuk membuka dia untuk penuntutan dan dapat menciptakan masalah bagi CIA, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan untuk Joko Widodo, presiden baru Indonesia," begitu petikan tulisan.


Dalam tulisan itu, Allan menyebutkan jika Hendropriyono adalah penasihat kunci Jokowi. Dalam wawancara itu Hendro juga menyatakan siap diadili untuk 3 kasus yang diduga melibatkan dirinya. Di antaranya pembunuhan Munir, operasi Timor Timur dan pembantaian 1.989 orang di Talangsatu.

"Pada saat itu lebih dari dia telah meninggalkan beberapa dan pertahanan berdiri terpanjang TNI. Dan telah setuju untuk diadili atas 3 kekejaman utama. Pembunuhan Munir, kampanye 1999 teror yang menghancurkan diduduki Timor Timur, dan 1.989 Talangsari pembantaian yang diterima julukan "Jagal dari Lampung," begitu tulis Allan lagi.

Dalam tulisan tertanggal 27 Oktober 2014 itu Allan juga menyebutkan jika Hendro bersedia membuka dokumen rahasia milik pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat terkait 3 kasus itu.

"Pertemuan dengan Hendropriyono tak terduga dan kadang-kadang aneh. Sesi pertama dimulai dengan dia mencoba untuk menyanjung saya, dan berakhir dengan saya mengatakan kepadanya bahwa saya berharap pembunuh Munir akan dipenjara seumur hidup," kata Allan.


Sumber : Jaring News

Paskhas Latihan Anti-Teror di Tiongkok

Posted: 27 Oct 2014 08:47 PM PDT

Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara menggelar latihan bersama dengan mitranya dari Angkatan Udara Tiongkok, untuk mempererat hubungan dan kerja sama kedua pihak, selain meningkatkan kemampuan serta ketrampilan tempur.

Paskhas Latihan Anti-Teror di Tiongkok

Dalam latihan bersama yang digelar di Pusat Latihan Terpadu Divisi 43 Airbone Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (Peoples Liberation Army/PLA), itu pasukan baret jingga TNI AU mengerahkan sekitar 80 personelnya, disambut Asisten Atase Pertahanan RI Mayor Sus Adi Triady.

Dalam latihan bersama bersandikan "Sharp Knife Airbone" 2014 itu kontingen Tiongkok menurunkan sekitar 80 personelnya, berikut senjata dan sistem pendukungnya.

Direktur Latihan Kontingen Indonesia Kolonel Psk Bambang Hariyono mengatakan materi yang dilatihkan adalah menembak senjata dasar, menembak senjata khusus, bela diri militer, pembebasan sandera dan operasi antiteror.


"Kami juga nanti akan berlatih bersama tentang halang rintang, mendaki dan rappeling, dan simulasi fastrooping dan taktik penanggulangan teror beregu," kata Bambang yang sehari-hari bertugas sebagai Asisten Intelijen Korps Pasukan Khas TNI AU.

Sejak Kesepakatan Kerja Sama Pertahanan Indonesia dan Tiongkok ditandatangani pada 7 November 2007, militer kedua negara telah menjalin kerja sama latihan bersama diawali latihan bersama Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan mitranya dari Tiongkok pada Juni 2011 di Pusdik Kopassus di Batujajar, Jawa Barat.

Latihan antiteror antara Kopassus dan Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat Tiongkok kembali digelar pada Juli 2012 di Jinan, Provinsi Shandong, Tiongkok.

Kegiatan serupa dikembangkan pula pada matra udara antara Korps Pasukan Khas TNI AU dan mitranya dari Tiongkok pada November 2013 di Bumi Margahayu, Jawa Barat.

Militer Indonesia dan Tiongkok berencana menggelar latihan bersama antara pasukan khusus angkatan laut kedua negara yang akan diselenggarakan secara bergantian di Indonesia dan Tiongkok. (Antara)

Insiden Kebakaran KRI Teluk Bintuni

Posted: 27 Oct 2014 08:40 PM PDT

PT Daya Radar Utama (DRU) Lampung masih tertutup soal insiden kebakaran pada KRI Teluk Bintuni yang terjadi tadi malam. Pantauan langsung Saibumi.com di lokasi PT DRU Lampung di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara KM 12 Srengsem, Panjang, Bandar Lampung, Senin 27 Oktober 2014.

Insiden Kebakaran KRI Teluk Bintuni

"Maaf, tidak boleh masuk yah. Soalnya para pimpinan lagi keluar," langsung kata salah satu security begitu Saibumi.com parkir di depan pintu pagar utama. Waktu ditanya siapa saja para pimpinan PT DRU yang keluar, pemuda bertubuh gemuk itu terdiam sambil menghubungi seseorang via HT. "Maaf tetap nggak bisa masuk. Soalnya para pimpinannya lagi meeting!," katanya kembali memberi alasan berbeda.

Masih di areal depan pagar pintu masuk PT DRU, kembali Saibumi.com menghubungi para petinggi PT DRU lewat ponsel. Tapi hasil masih nihil. "Aduh, belum bisa omong apa-apa yah. Soalnya masih dalam investigasi secara internal dan eksternal. Jadi, tidak ada yang bisa diberi tahu. Tapi tadi perwira tinggi dari Kemenhan (Kementerian Pertahanan) sudah datang kok," kata Kepala Bagian Umum PT DRU Lampung Yahya singkat saat kebetulan bertemu di areal parkir PT DRU.


Langkahnya bergegas memasuki pintu pagar yang langsung tertutup rapat begitu kakinya menginjak halaman dalam PT DRU Lampung. Terlihat dari sisi pintu pagar, halaman depan dipenuhi oleh beragam kendaraan termasuk kendaraan Pomal.

"Bang, ijin ambil foto tampak depan yah," tanya Saibumi.com. "Aduh, jangan. Tidak boleh ambil foto yah, nanti kami yang kena marah," kata security itu lagi sambil tersenyum terpaksa.

Sebelumnya terjadi insiden kebakaran di KRI Teluk Bintuni. Informasi terbaru dari salah satu petugas pemadam disebutkan bahwa kebakaran tersebut diduga dipicu korsleting listrik. "Katanya ada instalasi listrik yang bermasalah di kapal. Lagi dibenerin. Eh, korslet jadilah kebakaran. Lokasinya diruang atas yang banyak tombol dan ada kursi besarnya. Ada empat damkar yang diturunkan. Dua mobil dari BPBP pos pusat, satu mobil dari Bumi Waras dan satu mobil lagi dari Tanjung Karang Timur. Sampai sekitar jam 9-an asap masih tebal yah," papar petugas tersebut rinci. (Saibumi)

Pesawat Asing Beechcraft BE55 VH-RLS Melanjutkan Perjalanan

Posted: 27 Oct 2014 02:03 AM PDT

Pilot dan co pilot pesawat asing Beechcraft Type BE55 Nomor VH-RLS yang di paksa landing di bandara Sam Ratulangi Manado akhirnya dibebaskan dan diizinkan kembali melanjutkan penerbangan mereka, Sabtu (25/10) pagi. Kedua warga Australia tersebut, yakni pilot Graeme Jacklyn dan kopilot Richard MacLean, telah membayar denda berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor Kep/195/IX/2008 tanggal 10 September 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Persetujuan Terbang (Flight Approval) pasal 6 sebesar Rp 60 juta rupiah dan kepada pihak PT. Angkasa Pura I menyerahkan uang sebesar 110,08 USD guna pembayaran jasa pendaratan/penempatan dan penyimpanan pesawat serta melengkapi persyaratan semua dokumen lainnya.

Pesawat Asing Beechcraft BE55 VH-RLS Melanjutkan Perjalanan

Setelah mendapatkan pengecekan kesehatan dari tim rumah sakit Lanud Sam Ratulangi, kemudian keduanya melakukan loading dan pengecekan pesawat dengan pengawalan dari anggota satpom Lanud Sam Ratulangi.

Komandan Lanud Sam Ratulangi Kolonel Pnb Hesly Paat mengatakan, semua dokumen yang diperlukan, seperti Security Cleareance, Diplomat Clearance, dan Flight Approved, telah terpenuhi, jadi sudah tidak ada masalah dan mereka bisa melanjutkan perjalanan. Mereka semua dalam kondisi baik dan sehat.


Setelah mengisi Flight Plan dan menyerahkan uang sebesar Rp. 110,5 USD ke PT. Air Nav Bandara Sam Ratulangi guna pembayaran jasa pelayanan navigasi penerbangan.

 


Pada pukul 09.23 Wita, pesawat asing Beechcraft Type BE55 Nomor VH-RLS, Captain Pillot, Mr. Jacklin Graeme Paul dan Mr. Maclean Richard Wayne (Co. Pillot), take off dari Bandara Sam Ratulangi dengan route : Manado-CEBU (Philipina). (TNI AU)

Connnie: TNI AL Negara Poros Maritim Harus Outward Looking dan Tingkatkan Diplomasi

Posted: 27 Oct 2014 01:29 AM PDT

Pemerintahan Joko Widodo yang telah diumumkan dituntut memiliki angkatan laut yang lebih outward looking dan meningkatkan peran diplomasi. Hal itu diungkapkan pengamat Pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie.

Connnie: TNI AL Negara Poros Maritim Harus Outward Looking dan Tingkatkan Diplomasi

"(Terjadi) Perubahan paradigma Presiden Jokowi dengan Ocean Leadership-nya. Dengan paradigma Poros Maritim Dunia, TNI yang tadinya lebih inward looking, otomatis akan menjadi TNI yang lebih outward looking," ujar Connie.

Maksud dari outward looking ialah TNI secara sederhana memiliki postur, deployment, dan kesiapan Alutsista serta personel TNI yang tidak lagi akan terkonsentrasi semata dari 200 NM zona ekonomi eksklusif ke perairan dalam, tetapi melampaui jauh ke luar zona tersebut. Hal itu ditambah dengan adanya ASEAN Political Security Community 2015 nanti.


"Sekarang, di hadapan mata kita ada ASEAN Political Security Community 2015, di mana jika program ini berjalan maka TNI AL segera harus bergabung di ASEAN Navy untuk ikut mewujudkan keamanan kawasan," ucapnya.

Selain itu, menurutnya, hal tersebut terkait dengan tugas TNI AL berdasarkan asas Trinitas, yaitu peran militer, peran polisionil, dan peran diplomasi.

"Peran militernya dalam rangka menjaga kedaulatan wilayah NKRI, khususnya pulau-pulau terluar yang hilang secara kepemilikan dan secara pengawasan. Dalam pelaksanaanya, menggerakkan unsur-unsur KRI, KAL, Pesawat Udara, dan sarana pangkalan-pangkalan TNI AL secara terus-menerus selama 270 hari dengan membentuk operasi siaga tempur laut," jelasnya.

Dalam peran polisionil AL, sambungnya, terkait penegakan hukum di laut, tugas TNI AL adalah melindungi sumberdaya dan memelihara ketertiban di laut yang dilakukan baik dengan patroli keamanan di laut.

Connie menambahkannya dengan meningkatkan intensitas kehadiran KRI dalam kegiatan patroli rutin serta pameran bendera (Show of Flag) untuk mendekati masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terluar, sekaligus menggugah semangat kebanggaan dan cinta Tanah Air.

Dalam hal diplomasi, Wakil Ketua ILUNI UI tersebut menuturkan, perlu menggandeng ASEAN Navy saat Indonesia kesulitan menjaga stabilitas kawasan.

"Peran ini sangat penting di mana TNI AL melakukan kegiatannya dalam bentuk kerja sama karena wilayah perbatasan yang jauh dari pengawasan sering dimanfaatkan pihak-pihak tertentu sebagai gerbang kegiatan ilegal, di antaranya perompakan, penyelundupan, penggeseran patok-patok perbatasan, illegal fishing dan illegal logging serta pelintas batas," ungkap Connie.

TNI AL, lanjut Connie, harus melaksanakan strategy partner dengan negara-negara tetangga.

"Dan ke sinilah saya kira bentuk ASEAN Navy akan mengarah dan anggaran pertahanan kita pasti harus mengikuti arah tren ini," tutupnya. (JMOL)

Menko Kemaritiman, Harapan Baru Benahi Kemaritiman Indonesia

Posted: 27 Oct 2014 01:10 AM PDT

Adanya Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Kemaritiman) membuka harapan bagi dunia kemaritiman Indonesia. Demikian disampaikan pengamat kemaritiman, Laksda (Purn) Budiman Djoko Said, beberapa saat setelah kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK diumumkan.

Menko Kemaritiman, Harapan Baru Benahi Kemaritiman Indonesia
Presiden Joko Widodo melantik dan mengambil sumpah 34 menteri Kabinet Kerja masa bakti 2014-2019, Senin (27/10/2014) siang, di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Setkab)

"Diangkatnya Bapak Indroyono Soesilo sebagai Menko Kemaritiman telah mendongkrak harapan baru tentang diberdayakannya aset bangsa yang terlupakan selama ini," ucap Budiman.

Menurutnya, naluri presiden Jokowi sangat tepat dengan menempatkan maritim sebagai poros. Hal itu sama saja dengan menjadikan maritim sebagai instrumen kekuatan nasional berkategori survival.


"Menempatkan maritim yang dikomandoi seorang Menko menunjukkan bahwa Maritim tidaklah cukup dikendalikan dengan hanya satu strategi, mengingat luasnya dimensi atau wilayah domainnya," tutur Wakil Ketua Forum Kajian Pertahanan dan Maritim itu.

Lebih lanjut, mantan Danseskoal tahun 2000 itu menambahkan, domain maritim meliputi semua area atau benda, baik dari, di atas, di bawah, di dalam, berkaitan, berdekatan, atau berbatasan dengan laut, kelautan, samudera, teluk, pantai, sungai, delta, estuari, litoral, atau semua wilayah yang bisa dilayari, termasuk semua infrastruktur dan aktivitas yang berkaitan dengan manusianya, kargo, dan semua kendaraan yang bisa berjalan di atas air, dan udara di atasnya.

"Bayangkan, dalam elemen domain maritim tersebut, ini pekerjaan yang mahaberat. Bukan sekadar mengkoordinasikan, namun manajemen srategis modern menuntut kepada kontrol kualitas produk per masing-masing komoditas dari semua elemen domain maritim itu," tandasnya.

Selain itu, Budiman berharap Menko Kemaritiman dapat bekerja secara maksimal dalam mengendalikan setiap elemen domain maritim.

"Selamat untuk Pak Indroyono. Bapak secara tidak langsung adalah pengendali kualitas semua produk elemen domain maritim, dan semua elemen domain maritim dipersyaratkan hadirnya strategi maritim yang jantungnya adalah angkatan laut dan strategi nasional untuk keamanan maritim dengan jantungnya adalah coast guard," tuturnya.

Dalam penutupnya, Budiman menerangkan, dengan dilaksanakannya tugas itu semua maka maritim akan benar-benar membawa kemakmuran bagi bangsa Indonesia.

"Sekali lagi, selamat dan semoga maritim sebagai instrumen kekuatan nasional mampu diberdayakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat untuk waktu mendatang," tutup Budiman. (JMOL)

Unknown Tuesday, October 28, 2014
Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Kopassus Taklukkan Gunung Tertinggi di Dunia dengan Gaya Kampung

Posted: 27 Oct 2014 12:22 AM PDT

Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencapai puncaknya. Bahkan untuk bisa mencapai puncaknya, diperlukan latihan selama beberapa tahun, baru punya keyakinan untuk mendakinya. Namun, jika ada tim pendaki yang kemudian bisa menaklukan gunung tersebut hanya dengan latihan selama 3 bulan saja, yakinkah Anda? Hal ini sudah dibuktikan oleh tim pendaki dari Kopassus TNI-AD, yang berhasil mencapai puncak pegunungan tersebut pada tahun 1997. Salah satu pelakunya adalah Kolonel Inf Iwan Setiawan, yang sekarang menjabat sebagai Danpusdikpassus.

KOPASSUS-MENDAKI-PUNCAK-EVEREST
Tim Pendaki Gunung Kopassus di puncak Everest, Pegunungan Himalaya

Bergabung di Kopassus sejak tahun 1993. Selesai menamatkan sekolah menengah atas, Iwan Setiawan masih belum berfikir akan melanjutkan pendidikannya kemana. Namun, saat masih di jenjang pendidikan tersebut, kebetulan sekolah tempat dia menuntut ilmu berlokasi di Margahayu, Bandung, yang jaraknya dekat dengan Lapangan Udara Sulaeman. Di sana banyak keluarga anggota TNI AU yang tinggal, dan banyak dari mereka adalah teman sekolahnya.


Berkat teman-temannya, dia termotivasi untuk mendaftar ke AKABRI. "Alhamdulillah, dari sekian banyak yang mendaftar saya yang berhasil lulus AKABRI. Sementara itu, menjadi anggota Kopassus sendiri belum ada di bayangan saya. Waktu itu, saya lihat di televisi film tentang penumpasan G30S PKI oleh RPKAD. Saya membayangkan, pasukan itu hebat, terlatih dan disegani selain itu latihannya pasti berat. Sementara itu, saya sendiri masih sangsi apakah mampu atau tidak tetapi saya berupaya dengan doa dan semangat latihan, lalu mendaftar dan bisa lolos, " tuturnya pria kelahiran asli Soreang, Bandung, ketika ditanyakan awal menjadi anggota TNI.


Kolonel Inf Iwan Setiawan
Kolonel Inf Iwan Setiawan | foto : asatunews.com

Lalu apa hubungannya antara bocah lugu dari SMA di Margahayu dengan Mount Everest? "Perlu diketahui, Malaysia sudah latihan untuk mendaki ke puncak gunung tersebut selama 3 tahun. Mereka juga sudah berani memproklamirkan sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang akan mencapai puncak pegunungan itu. Pada saat itu, Danjen Kopassus pak Prabowo punya keinginan bahwa Indonesia negara besar jangan sampai kelah dengan negara lain. Sehingga beliau mempunyai gagasan membentuk tim dari pemuda-pemuda terbaik dari Kopassus, juga sipil, agar disiapkan untuk pendakian ke puncak gunung tersebut. Kebetulan juga spesialisasi saya adalah daki – serbu, menjadikan saya salah satu yang direkrut dan berhasil lolos melalui seleksi menjadi tim tersebut. Bagi saya, itu merupakan tugas yang sangat menantang bahkan cukup berat dan resikonya tinggi. Alamlah yang menjadi tantangannya, kita dari iklim tropis dan tidak punya pengalaman naik gunung dengan suhu minus 50 derajat. Kami punya semangat dan demi kehormatan bangsa dan negara, juga kesatuan Kopassus, saya siap mempertaruhkan jiwa dan raga demi merah putih juga baret merah", ujar ayah dari Arya Everest Setiawan, putra pertamanya.

Pemberian nama anak pertama tersebut, ketika dilahirkan saat sudah kembali dari tanah air setelah mencapai puncak gunung tersebut dan nama itu pemberian dari Prabowo Subianto. Nama anak kedua diberi nama Carstenz's Nidya Aulia, yang lahir saat sang ayah sedang mendaki puncak Carstenz. Sementara si bungsu diberi nama Nabil Khansa.

Seperti diungkapkan diatas, persiapan untuk mendaki gunung Everest ini tidak bisa dianggap main-main. Diperlukan waktu latihan minimal selama 3 tahun. Namun, tim pendakian dari Kopassus ini hanya diberi waktu latihan selama 3 bulan saja. Bisa dianggap hal tersebut sebagai bonek (bondo nekat). Akan tetapi, semua kerja keras tersebut terbayarkan, ketika tim tersebut menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengibarkan sang merah putih di puncak tertinggi di dunia. Selain itu, merupakan negara ketiga di dunia untuk militernya setelah Nepal dan India.

Selain persiapan fisik, ada juga persiapan mental yang harus dilakukan oleh ayah dari tiga anak ini, yaitu dengan meminta ijin menikah dulu dengan pacarnya yang satu sekolahan, kepada para komandannya. "Ketika diijinkan, ya Alhamdulillah, saya dengan tekad bulat tidak ragu-ragu melaksanakan kegiatan latihan di Nepal di gunung Paldor (5900 meter), lalu bulan kedua di gunung Island Peak (6189 meter) dan bulan ketiga langsung mendaki gunung Everest. Ada perasaan bangga dan haru saat kami sampai di puncak gunung itu. Di sana tidak ada kehidupan lain, hanya ada puncak gunung tersebut dan langit. Mungkin hanya kita dan Tuhan saja yang tahu, makanya bukan karena hebat atau kuat. Tugas kita kesana adalah menziarahi dimana kepercayaan orang-orang bahwa setiap puncak gunung, adalah tempat yang suci. Jadi kami kesana bukan untuk menaklukan namun untuk menziarahi. Dengan latihan yang keras, semangat, tekad yang bulat serta doa dari seluruh bangsa Indonesia kami bisa berhasil dan kembali dengan selamat hingga kini, " tutur suami dari Beti Sri Supartini, saat ditanyakan perasaannya saat mencapai puncak gunung keramat tersebut, sembari tersenyum mengakhiri wawancara. (Asatunews)

Panglima TNI Prihatin 52% Prajurit Belum Punya Rumah

Posted: 27 Oct 2014 12:00 AM PDT

Dalam rangka acara Pencanangan Bhakti TNI Renovasi Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) ke-10, ratusan prajurit TNI berbaur dengan masyarakat melakukan aksi renovasi rumah penduduk miskin di Wilayah Kediri, Jawa Timur.

Panglima TNI Prihatin 52% Prajurit Belum Punya Rumah

Acara yang diselenggarakan bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur tersebut dibuka oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko bertempat di lapangan Desa Bogo, Kecamatan Plemahan, Kediri, Jawa Timur.

Menurut Moeldoko, kegiatan RTLH ini merupakan momentum penting bagi TNI sebagai ruang interaksi dengan masyarakat sehingga selalu terbangun soliditas yang baik antara TNI dengan Rakyat.

Selaku pimpinan TNI, Moeldoko mengaku dirinya mempunyai dua tugas pokok utama yaitu menyiapkan prajurit-prajurit agar siap tempur dan juga menyejahterakan seluruh prajurit TNI.


Dalam konteks menjaga dan memelihara kesejahteraan prajurit, TNI dihadapkan dengan berbagai keterbatasan. Salah satunya terkait rumah tinggal.

"Hingga saat ini, prajurit TNI yang telah memiliki rumah sendiri baru mencapai 48%, sisanya 52% tidak memiliki rumah dalam artian para prajurit TNI tersebut tinggal di rumah saudara, kontrak maupun rumah dinas," kata Moeldoko melalui rilis yang diterima Sindonews, Jumat (24/10/2014).

Melihat data tersebut, lanjut Moeldoko, tentu sangat ironis. Meski para prajurit TNI tidak memiliki tempat tinggal sendiri, namun mereka tetap memikirkan dan melakukan aksi sosial dengan melakukan renovasi rumah tinggal masyarakat sehingga layak huni.

Menurut Moeldoko, kegiatan yang dilakukan para prajurit TNI di Jawa Timur ini dapat dijadikan contoh bagi prajurit di daerah lain, khususnya menyangkut renovasi rumah tempat tinggal yang tidak layak huni.

Melihat ketimpangan yang dihadapi prajurit TNI tersebut, jenderal bintang empat itu berharap di masa yang akan datang pemerintahan lebih memperhatikan kesejahteraan prajurit TNI.

"Hal itu dapat ditempuh dengan melakukan pembangunan perumahan bagi prajurit TNI sehingga ke depan para prajurit dapat memiliki tempat tinggal sendiri dan dapat hidup lebih sejahtera," kata dia. (Sindo)

Profil Singkat Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo

Posted: 26 Oct 2014 09:47 PM PDT

Mayjen TNI Doni Monardo (lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963; umur 51 tahun) adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/643/IX/2014 tanggal 5 September 2014, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI telah dimutasi menjadi Komandan Jenderal Kopassus (Danjen Kopassus) pengganti Mayjen TNI Agus Sutomo. Sebelumnya ia menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

Mayjen TNI Doni Monardo


Karier

Doni, lulusan Akmil 1985 ini berpengalaman dalam bidang infanteri. Penempatan pertama langsung pada Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998. Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya. Pada tahun 1999 hingga 2001, lelaki yang suka kegiatan menembak dan beladiri ini ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali. Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun 2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.

Pada tahun 2005 sampai dengan 2006 Doni ditugaskan di Aceh. Setahun di sana, dia kembali ditarik ke Jakarta bergabung dengan Paspampres. Pada tahun 2006 dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, atau yang lebih dikenal dengan Kostrad. Salah satu program yang hingga kini dikenang masyarakat Makassar adalah penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan termasuk di sekitar Bandara Hasanuddin.

Setelah di Makassar, Doni di promosikan menjadi Dan Grup A Paspampres hingga 2010. Selama bertugas mengawal orang nomor satu di Republik Indonesia ia sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27 negara di dunia. Puas di Paspamres, Doni kemudian diberi kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana Bogor. Hanya beberapa bulan menjadi Danrem di Bogor, Doni diberi kepercayaan menjadi Wadanjen Kopassus. Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia. Atas keberhasilan itu pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi Brigadir Jenderal.

Bulan April 2012 Doni mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhannas. Baru empat bulan di Lemhannas Doni dipromosikan menjadi Danpaspampres.

Pendidikan

  • SMA N 1 Padang (1981) 
  • Akmil (1985)
  • Seskoad (1999)
  • Lemhannas (2012)
Jabatan
  • Waasops Danpaspampres 
  • Dan Brigif Linud 3/Tri Budi Sakti
  • Dan Grup A Paspampres (2008)
  • Danrem 061/Surya Kencana (2010)
  • Wadanjen Kopassus (2011)
  • Danpaspampres (2012)
  • Danjen Kopassus (2014)


Sumber : Wikipedia

Profile Ryamizard Ryacudu - Menteri Pertahanan Era Presiden Joko Widodo

Posted: 26 Oct 2014 09:31 PM PDT

Ryamizard Ryacudu resmi menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) dalam Kabinet Kerja 2014-2019 setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu, di Istana Merdeka, Jakarta, mengumumkan 34 nama menteri dan dua wakil menteri untuk pemerintahannya.

Profile Ryamizard Ryacudu - Menteri Pertahanan Era Presiden Joko Widodo
Jendral Purnawirawan Ryamizard Ryacudu
 
Prof. Bilveer Singh, Indonesianis dari  S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) and guru besar ilmu politik  National University of Singapore (NUS), pada 2004 menulis buku "Ryamizard: In the Footsteps of Gadjah Mada", menilai sosok perwira tinggi tersebut terinspirasi Gajah Mada dalam menjaga integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Nama Ryamizard Ryacudu telah diduga banyak kalangan untuk mengisi kursi salah satu kementerian karena pada Selasa (22/10) sore Presiden Joko Widodo memanggil dirinya ke Istana Negara untuk berdiskusi masalah kebangsaan.


Pria berusia 64 tahun ini pada 2004 sempat diajukan Presiden RI periode 2001-2004 Megawati Soekarnoputri ke DPR menjadi Panglima TNI menggantikan posisi Jenderal Endriartono Sutarto. Namun, Presiden RI 2004-2009 Susilo Bambang Yudhoyono membatalkannya.

Ryamizard lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 21 April 1950, dan dibesarkan dalam keluarga tentara. Ayahnya yang bernama Musanif Ryacudu (almarhum) berpangkat terakhir Brigadir Jenderal TNI, dan dikenal dekat dengan Presiden RI 1945-1966 Soekarno.

Karir militer Ryamizard mulai mendapat perhatian publik saat memangku jabatan Pangdam V Brawijaya pada 1999 dan diteruskan menjadi Pangdam Jaya di tahun yang sama.

Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad pada 2000-2002 dan menjadi Kasad 2002-2005.

Meski dinilai sangat irit ketika bicara soal politik, alumni pendidikan militer Akabri Darat tahun 1974 itu berkomitmen menjadi seorang prajurit sejati yang profesional.

Jenderal berbintang empat itu memperistri Nora Trystiana, putri sulung Wakil Presiden RI 1992-1998 Jenderal TNI Try Sutrisno. Mereka dikaruniai tiga orang anak, Ryano Patriot, Dwinanda Patriot dan Tryananda Patriot.


 
Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu



Profile Singkat Ryamizard Ryacudu

Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 21 April 1950). Mantan perwira tinggi militer TNI AD ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005.[1] Ryamizard adalah menantu dari mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno, ia dikenal sebagai jenderal lurus dan tegas. Kariernya mulai cemerlang setelah dia memangku jabatan Pangdam V Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya.

Saat terjadinya gesekan elit nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya akan dihadapinya.[2] Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah.

Kemampuannya merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Lapangan Monas yang melibatkan unsur TNI AL dan TNI AU Juli 2001 menarik KSAD untuk menunjuknya sebagai Wakil KSAD dan kemudian mengantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD.


Pendidikan Militer

  • AKABRI (1974) 
  • Suscapa (1985-1986)
  • Seskoad (1991)

Karier Militer

Berikut adalah jabatan yang pernah dipegang Ryamizard:    

  • Komandan Peleton Kodam XII/Tanjung Pura (15 November 1976) 
  • Komandan Kompi Pelajar, Komando Pendidikan (Dodik), Kodam XII/Tanjung Pura
  • Komandan Kompi Secaba, Dodik, Kodam XII/Tanjungpura (28 Desember 1977)
  • Komandan Batalyon infanteri 641 dan 642, Kodam XII/Tanjungpura (22 Juli 1980)
  • Kepala Seksi-2/Operasi Yonif 641 (18 Januari 1982)
  • Kepala Seksi Operasi Brigif Linud 17 Kujang I (1 Januari 1987)
  • Wakil Komandan Yonif Linud 305/Tengkorak (1 Juli 1988)
  • Komandan Yonif Linud 305/Tengkorak (1 Juni 1990)
  • Kepala Staf Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad
  • Komandan Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad (1 Juni 1994)
  • Asisten Operasi Kodam VII/Wirabuana (1 April 1995)
  • Komandan Kontingen Garuda XII-B ke Kamboja (1992)
  • Komandan Sektor 5 Barat, dipercaya oleh pasukan PBB di Kamboja (UNTAC)
  • Komandan Komando resort militer 044/Garuda Dempo, Kodam II/Sriwijaya (1 September 1995)
  • Kepala Staf Divif 2/Kostrad (1 Agustus 1996)
  • Kepala Staf Kodam II/Sriwijaya, merangkap sebagai Wakil Ketua Tim Pengamanan Hutan Terpadu (15 Juli 1997)
  • Panglima Divif 2/Kostrad (15 Maret 1998)
  • Kepala Staf Kostrad (15 Juni 1998)
  • Pangdam V/Brawijaya (14 Januari 1999–4 November 1999)
  • Pangdam Jaya/Jayakarta (4 November 1999–1 Agustus 2000)
  • Pangkostrad (1 Agustus 2000–4 Juni 2002)
  • Kepala Staf Angkatan Darat (4 Juni 2002–5 Februari 2005)

Sumber : Antara | Wikipedia

Unknown Monday, October 27, 2014