Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Terima Kasih SBY

Posted: 19 Oct 2014 06:35 AM PDT

Terima Kasih SBY

Jokowi Ingatkan Australia agar Tak Langgar Perbatasan Maritim NKRI

Posted: 19 Oct 2014 07:06 AM PDT

Angkatan Laut (AL) Australia pernah menerobos perbatasan Indonesia tanpa izin untuk menghalau para pencari suaka pada awal tahun 2014 ini. Hal yang sama pernah dilakukan Australia tanpa terdeteksi, saat masa perjuangan kemerdekaan Timor Timur pada 1999 lalu. Apa reaksi presiden terpilih Jokowi?


"Kami akan memberikan peringatan bahwa ini tidak bisa diterima," tegas Jokowi dalam wawancara eksklusif dengan kelompok Fairfax Media menjawab pertanyaan terkait AL Australia yang pernah menerobos perbatasan dengan RI. Wawancara dilansir Sydney Morning Herald (SMH) edisi 18 Oktober 2014 yang ditulis detikcom, Minggu (19/10/2014).

"Kami memiliki hukum internasional, Anda harus menghormati hukum internasional," imbuh Jokowi.

Jokowi, dalam wawancaranya memaparkan rencana untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Australia, termasuk di bidang militer dan intelijen. Namun saat ditanya soal kedaulatan negara, Jokowi mengatakan dia bisa 'lebih kuat' bahkan dibanding dengan bekas rivalnya saat Pilpres lalu, Prabowo Subianto, yang seorang jenderal.


Hubungan Indonesia-Australia yang sempat rusak karena penyadapan pada telepon Ibu Negara dan soal pelanggaran batas wilayah kedaulatan, Jokowi mengatakan akan membangunnya kembali. Untuk pertama kalinya Jokowi mengatakan ia akan mendorong jalan baru kerjasama keamanan yang menguntungkan kedua negara, termasuk memerangi terorisme.

"Tidak hanya ke Australia, tetapi juga Indonesia," tuturnya.

Jokowi juga mengajak Australia untuk menengahi masalah multilateral yang terjadi di Laut China Selatan. "Dua pertiga wilayah Indonesia itu lautan, perairan. Di Laut China Selatan, saya pikir Indonesia bisa berperan sebagai perantara yang jujur," jelasnya.

Di bidang pendidikan, Jokowi mendorong generasi muda di Indonesia untuk belajar di perguruan tinggi di Australia, di mana salah satu putranya telah menyelesaikan pendidikannya di sana. Dan dia berharap Australia juga bisa mengirimkan generasi mudanya untuk belajar di Indonesia, dalam Colombo Plan di bawah Menlu Julie Bishop.

"Hubungan business-to-business dan people-to-people adalah penting. Kami akan mengirimkan pelajar kami dari sini ke Australia," tuturnya.

Jokowi juga mendorong warga Australia mengeksplorasi daerah wisata selain Bali, di negara paling besar dengan keragaman terbanyak di muka bumi ini. (Detik)

Kolonel Hersan, Eks Komandan KRI Diponegoro Jadi Ajudan Jokowi

Posted: 19 Oct 2014 06:53 AM PDT

Jokowi telah resmi memilih tiga ajudan dari kalangan TNI AD, AU, dan AL. Kolonel Laut Hersan terpilih menjadi ajudan presiden ketujuh itu yang berasal dari kalangan AL.

"Dari AL yang terpilih adalah Kolonel Laut (P) Hersan, SH," kata Kadispen TNI AU Laksamana Pertama Manahan Simorangkir saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (19/10/2014).


Kolonel Hersan, Eks Komandan KRI Diponegoro Jadi Ajudan Jokowi

Kolonel Hersan merupakan alumni Akademi Angkatan Laut tahun 1994. Dalam perjalanan kariernya, Hersan pernah menjadi Komandan KRI Diponegoro.

"Lahir tanggal lahir 7 Juli 1970, dua jabatan terakhir adalah Komandan KRI SRI-352 dan Satkor Koarmatim," jelas Manahan.


Hersan pagi tadi sudah mengikuti proses gladi resik pelantikan Jokowi sebagai presiden. Mulai besok, Hersan bersama tiga ajudan lain akan selalu berada di dekat Jokowi.

Dari kalangan TNI, Jokowi sudah memilih tiga ajudan. Ketiga ajudan itu yakni, Letkol Inf Widi Prasetejiono dari TNI AD yang pernah menjabat debagai Danrem Surakarta. Dari TNI AU, Jokowi memilih Kolonel Toni Haryono yang pernah menerbangkan pesawat tempur Sukhoi.

Sementara itu, hingga sore ini, mantan Gubernur DKI itu belum menentukan ajudan dari kalangan Polri. (Detik)

No comments