Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Pasukan Garuda TNI Kembali Menjadi Juara Menembak UNIFIL di Lebanon

Posted: 10 Oct 2014 12:20 AM PDT




Kontingen Garuda TNI berdiri di podium nomor satu saat menerima piala kejuaraan menembak UNIFIL.


Dari seluruh kategori yang dilombakan, Kontingen Garuda TNI berhasil menyapu bersih semua nomor yang dipertandingkan yaitu The Best Shot Rifle diraih oleh Praka Wardono (Indo FPC) dan The Best Shot Pistol diraih oleh Sertu Setiawan (Indo FPC).




Kontingen Garuda TNI saat pemberian medali di atas podium.


Kontingen Garuda TNI menurunkan tiga tim terbaiknya yang masing-masing diwakili oleh Satgas FHQSU (Force Head Quarter Support Unit), Satgas Indo FPC (Indonesia Force Protection Commpany) dan Satgas Indobatt (Indonesia Battalion). 


Kontingen Garuda TNI berfoto bersama dengan medali dan piala usai hasil menjuarai seluruh materi lomba menembak antar Kontingen Negara peserta UNIFIL (United Nation Interim Force In Lebanon) di lapangan tembak Ebel El Saqi Sektor Timur Lebanon, Rabu (8/10). Dalam lomba yang diselenggarakan oleh India Batt (India Battalion) beberapa waktu lalu ini diikuti oleh berbagai negara peserta TCC (Troops Contribution Country). 


Kontingen Garuda TNI berpose sambil memperlihatkan medali kejuaraan menembak antar Kontingen Negara peserta UNIFIL yang berhasil diraih. 



Sumber : Merdeka

Jokowi janji perbesar anggaran TNI 3 kali lipat

Posted: 09 Oct 2014 09:26 PM PDT

Presiden terpilih Joko Widodo menghadiri perayaan HUT TNI ke-69 di Komando Armada Wilayah Timur (Koarmatim), Surabaya, Jawa Timur. Usai upacara perayaan HUT TNI, Jokowi yang didampingi Jusuf Kalla mengaku akan meningkatkan anggaran TNI untuk memperkuat ketahanan negara hingga tiga kali lipat.

Jokowi janji perbesar anggaran TNI 3 kali lipat

"TNI itu pilar pemersatu bangsa. Kita lihat tadi alutsista yang dikeluarkan menjadi kebanggaan kita. Kalau ekonomi baik di atas 7 persen, anggaran tehnik bisa kita tingkatkan sampai tiga kali lipat nantinya," ujar Jokowi kepada wartawan, Senin (7/10).

"Modernisasi jangka panjang kita tingkatkan terus peralatan yang ada kita tingkatkan juga," tambahnya.


Jokowi menambahkan, selain anggaran teknis, dirinya juga tidak melupakan kesejahteraan prajurit TNI. Jokowi berjanji, nanti kesejahteraan prajurit TNI juga akan ditingkatkan.

"Kesejahteraan prajurit juga tidak dilupakan. Ini untuk menunjang profesionalisme," jelasnya.

Sementara itu, wakil presiden terpilih Jusuf Kalla menilai, Perayaan HUT TNI yang dilakukan hari ini cukup meriah dan luar biasa. JK pun mendukung Jokowi untuk meningkatkan alutsista di era pemerintahannya nanti.

"Luar biasa, TNI kita sangat luar biasa. Saya dukung Pak Jokowi untuk melanjutkan sistem keamanan TNI," tandasnya. (Merdeka)

TNI Siap Amankan Bali Demokrasi Forum 2014

Posted: 09 Oct 2014 08:47 PM PDT

Jelang Bali Democracy Forum (BDF) VII tahun 2014, Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) VVIP terus memperketat penjagaan di lokasi pelaksanaan BDF VII, di Bali Internasional Convention Center, Nusa Dua Bali.

TNI Siap Amankan Bali Demokrasi Forum 2014
 Jelang BDF VII tahun 2014, Satgaspam VVIP terus memperketat penjagaan di lokasi pelaksanaan BDF VII, di Bali, (SINDOphoto)

Dansatgaspen BDF VII, Letkol Laut (KH) Mugiyono mengatakan, Satgaspam VVIP BDF VII tahun 2014 menerapkan sistem pengamanan secara profesional, dengan tingkat pengamanan tertinggi.

Terkait hal tersebut, Satgaspam terus melaksanakan pemeriksaan setiap kendaraan secara teliti guna memastikan, bahwa personel dan kendaraan yang dibawanya tidak membawa barang yang dapat mengganggu keamanan.


"Sehingga pelaksanaan BDF VII dapat berlangsung secara aman dan nyaman sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan," kata Mugiyono melalui pers rilis yang diterima Sindonews, Jumat (10/10/2014).

Sementara itu lanjut Mugiyono, Satgaspam Laut juga telah melakukan penyekatan di sekitar perairan Nusa Dua, Bali. Tindakan itu untuk memastikan wilayah laut di sekitar lokasi BDF VII dalam keadaan aman.

"Begitu pula dengan Satgaspam Udara juga melakukan patroli udara secara rutin di wilayah udara di sekitar Nusa Dua Bali," ucap Mugiyono.

Untuk pengamanan jalur yang dilalui para delegasi, Satgaspam juga melakukan pengamanan lalu lintas dari Bandara Ngurah Rai menuju Nusa Dua, Bali.

Kesiapan pengamanan juga dilakukan oleh Satgaspam Bandara yang terus melaksanakan sterilisasi di daerah bandara.

Sejak kemarin, para delegasi dari berbagai Negara telah tiba di Bali seperti delegasi dari Denmark, Namibia, India, Maladewa, Tunisia, Filiphina, Afganistan, Brasil, Korea dan juga Cina.

Sementara itu, Kepala Negara dari Timor Leste, Brunei Darussalam, Filiphina dan juga Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono telah berada di Bali guna mengikuti BDF VII yang berlangsung tanggal 10-11 Oktober 2014 di Nusa Dua Bali. (SindoNews)

Kemampuan Tempur Tank Amfibi BMP-3F Disegani di Dunia

Posted: 09 Oct 2014 08:45 PM PDT

Tank Amfibi BMP-3F adalah kendaraan tempur lapis baja yang mampu bermanuver di air dan darat. Tank hasil rakitan pabrik senjata Kurganmashzavod Rusia tahun 2013 ini mempunyai kemampuan paling unggul di kelas peralatan tempur amfibi saat ini.

Kemampuan Tempur Tank Amfibi BMP-3F Disegani di Dunia

Senjata utama Tank Amfibi BMP-3F adalah meriam kaliber 100 mm, senjata antiserangan udara, rudal antitank, serta mampu mengangkut pasukan sekaligus mempertahankan diri dari serangan lawan.

Tank ini memiliki akurasi tembakan ke sasaran dengan kemampuan bertahan tinggi di berbagai medan pertempuran. Keunggulan inilah yang menjadikan Tank Amfibi BMP-3F sebagai salah satu tank amfibi disegani di dunia.


BMP-3F berbobot 18,7 ton dengan dimensi panjang 7,14 meter, lebar 3,15 meter, dan tinggi 3,57 meter mampu membawa tujuh pasukan dan tiga personel.

Hingga saat ini, ada 10 negara yang menggunakannya selain Rusia dan Indonesia, yaitu UEA, Venezuela, Kuwait, Korsel, Sri Lanka, Siprus, Ukraina, Azerbaijan, dan Yunani. (SindoNews)

Tol Laut Harus Didukung Pertahanan yang Kuat

Posted: 09 Oct 2014 08:27 PM PDT

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memiliki segudang pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mendukung konsep tol laut yang digagasnya.

Di antaranya membenahi infrastruktur, memperkuat pertahanan laut dan memperbaiki birokrasi.


Tol Laut Harus Didukung Pertahanan yang Kuat
Tol laut merupakan salah satu konsep atau gagasan Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi saat kampanye pilpres lalu
Hal itu diungkapkan sejumlah kalangan, baik praktisi, pelaku usaha, maupun pengamat militer dalam diskusi betema Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia, Dari Negara Kepulauan Menuju Negara Maritim yang diselenggarakan Ikatan Alumni UI (Iluni) di Ball Room Dwiwarna Purwa, Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Kamis 9 Oktober 2014.

Pakar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan,‪ mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia tidak cukup dibangun hanya dengan kurun waktu lima tahun.


Untuk itu, ada banyak hal yang harus dilakukan pemerintahan baru nanti, pertama dari segi visi, roadmap, anggaran yang besar, dan instansi yang perlu dibentuk serta pelibatan masyarakat.

"Kemudian problem yang selama ini terjadi, karena bukan kali ini saja kita bermasalah dalam hal maritim. Lalu kemudian masalah pertahanan agar tidak ada masalah yang masuk dari luar. Sebetulnya banyak sekali yang harus dibenahi," tutur Hikmahanto.

Menurut dia, untuk mendukung kebijakan tol laut, diplomasi laut harus diperkuat. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan yang muncul.

Dia mencontohkan, Malaysia sebagai negara yang berbatasan langsung sudah meratifikasi konvensi laut 1982. Namun, ketika ada masalah kelautan dengan Indonesia, negeri jiran itu selalu menggunakan peta yang dibuatnya pada 1979.

"Ini tidak konsisten karena mereka sudah ada ratifikasi konvensi laut 1982. Mereka enggak rela kalau lautnya berkurang," katanya.

Menurut dia, diplomasi luar negeri thousand friends, zero enemy kurang efektif karena membatasi Indonesia dalam bersikap tegas seperti dalam kasus pembangunan mercusuar di daerah Tanjung Datu, Kalimantan Barat dan masuknya kapal orange yang mengangkut imigran.

Kemudian, dari sisi pertahanan juga harus diperkuat sebab kapal perang yang dimiliki Indonesia masih terbatas, bahkan sampai saat ini belum bisa mengamankan nelayan sendiri.

Belum lagi banyaknya aturan yang tumpang tindih dan oknum aparat yang bermain.Hal lain yang harus dipersiapkan, kata Hikmahanto, adalah bagaimana merubah orientasi masyarakat terutama pelaku usaha untuk menggunakan laut bukan jalan sebagai alat transportasi.

"Menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia maka diperlukan anggaran yang besar dan sebagainya," ucapnya. (Sindo)

No comments