Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Mengasah Naluri Tempur di Banongan

Posted: 03 Jun 2014 09:25 PM PDT

Banongan hanyalah sebuah desa kecil di ujung timur Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Desa di Kecamatan Asembagus itu tidak terkenal. Kalau ada yang terkenal dari wilayah itu hanya sebuah pondok pesantren yang pernah diasuh oleh ulama terkemuka negeri ini almarhum KH As'ad Syamsul Arifin, yakni Pesantren Salafiyah Syafiiyah.

Mengasah Naluri Tempur di Banongan

Kini, Banongan yang terletak di perlintasan utama jalur Surabaya-Bali itu ramai, khususnya kendaraan-kendaraan militer, baik angkut maupun satuan-satuan tempur. Truk tentara hilir, kendaraan dinas juga demikian. Kendaraan-kendaraan berkode bintang yang pemiliknya menunjukkan seorang jenderal tiap hari hilir mudik di desa gersang yang penduduknya mayoritas bertani itu.

Selain itu dentuman-dentuman meriam dari yang ringan hingga berat yang memekakkan telinga mulai terdengar menyalak-nyalak. Helikopter berputar-putar di udara dan pesawat tempur melintas cepat.


Ya, Banongan menjadi tuan rumah para prajurit dari pangkat terendah hingga para jenderal karena menjadi lokasi pertempuran pada Latihan Gabungan (Latgab) yang dipimpin oleh Dirlat Letjen TNI Lodewijk F Paulus itu.

Konon, medan di areal Pusat Latihan Tempur Marinir itu sangat ideal untuk latihan tempur gabungan. Semua matra bisa "bermain" dengan leluasa karena ada unsur laut dan pantai, darat dan serangan udara. Kontur lahan yang berbukit-bukit juga cukup bagus sehingga pergerakan prajurit infanteri maupun kavaleri meyerupai peperangan sebenarnya. Konon prajurit negara asing juga menyukai medan latihan ini.

Pada Latgab 2014 yang puncaknya akan dilaksanakan 4 Juni itu melibatkaan 15.000 lebih prajurit TNI AD, TNI AL dan TNI. Ratusan jenis alat utama sistem senjata (alutsista) dikerahkan untuk menyukseskan latihan ini. Mereka adalah prajurit-prajurit penjaga kedaulatan negeri yang kini berjibaku dengan peralatan. Bagi yang berkeluarga, sudah berhari-hari mereka tidak jumpa anak istri

Sejumlah prajurit Armed Marinir tidur menggunakan alas tidur lapangan di pinggir Pantai Banongan bersama senjata peluncur meriam Howittzer dan RM 70 Grad. Mereka bercerita, harus "bertempur" dengan nyamuk besar-besar saat petang dan pagi hari.

Latihan gabungan tidak sekadar membuat Desa Banongan menjadi ramai. Masyarakat juga merasakan dampaknya. Dari sisi "hiburan", aksi pasukan, khususnya helikopter menjadi tontonan warga. Dari sisi ekonomi, menambah penghasilan sejumlah warga. Ada pemilik laundry, warung makan, penjual makanan keliling dan lainnya mengaku penghasilannya bertambah.

Latihan dengan penggunaan senjata-senjata berat penuh risiko. Karena itu Dirlatgab Letjen Lodewijk terus menerus melakukan pengecekan hingga detil terhadap persiapan latihan ini. Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD meminta komunikasi dan koordinasi antarkomando satuan harus betul-betul diperhatikan untuk menghindari adanya kecelakaan.

Lodewijk mengemukakan bahwa Latgab TNI ini untuk menguji doktrin TNI, yakni kampanye militer. Kita juga ingin melihat kemampuan prajurit dalam melaksanakan operasi gabungan dengan tiga matra," kata Lodewijk.

Kepada seluruh prajurit yang ikut dalam latgab Lodewijk meminta agar melaksanakan latihan dengan sungguh-sungguh. "Lakukan latihan dengan prosedur tetap latgab. Jangan melakukan overlaping, sehingga dapat menimbulkan masalah," ujarnya.

Lodewijk mengurai secara ringkas skenario latihan terbesar TNI yang pernah digelar sejak Latihan Gabungan TNI pada 1983 di Pantai Cilegon, Banten, itu. Diasumsikan ada kekuatan asing dari negara Musang yang mencoba merebut sebagian wilayah Indonesia. Mereka berpangkalan di Pulau Paju, sebelah barat Bengkulu. Mereka juga mengerahkan kekuatan laut dan udara mereka sebelum akhirnya melakukan pendudukan di Pantai Asembagus kompleks itu.

Sesuai doktrin pertahanan dan penyerbuan yang dianut TNI sampai saat ini, kekuatan penangkal yang harus dikerahkan adalah tiga kali kekuatan penyerbu/agresor. "Karena yang menyerbu berkekuatan satu brigade, maka kami siapkan kekuatan satu divisi," katanya.

Bukan hanya aspek teknis yang ditekankan dalam latihan ini, tapi juga spiritual untuk menjaga keselamatan prajurit dan alutsista serta suksesnya gawe besar itu.

Panglima Komando Tugas Darat Latgab TNI 2014 Mayjen TNI Fransen Siahaan menjelaskan bahwa kegiatan spiritual dilakukan oleh prajurit unsur darat dengan kegiatan doa bersama masyarakat sekitar dan ulama sebelum pelaksanaan latihan.

"Kami semalam mengadakan kegiatan doa bersama dipimpin oleh kiai yang santrinya 20.000-an orang. Kami juga melibatkan masyarakat untuk ikut mendoakan kelancaran kegiatan latihan ini. Kita berdoa agar Tuhan merestui semua kegiatan kami," kata jenderal berbintang dua itu, beberapa waktu lalu.

Ia mengemukakan, meskipun pihaknya sudah merencanakan semua kegiatan latihan dengan penuh perhitungan, namun aspek kekuatan di luar manusia harus diperhitungkan. Dengan carra pendekatan spiritual ini pihaknya membina pasukannya agar tidak takabur.

"Kita hanya merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan lancar atau tidaknya. Aktivitas doa bersama ini kan juga merupakan pembinaan menntal prajurit, yakni membina mereka agar memiliki mental bagus, tidak takabur," katanya.

Masih untuk keamanan, saat latihan puncak, masyarakat yang bekerja di dekat Banongan diimbau untuk tidak bekerja. Hal itu termasuk juga bagi nelayan. Sejumlah warga mengaku terbiasa dengan imbauan itu dan tidak merasa keberatan. (Antara)

PAL : Realisasi Kapal Perang Filipina Tunggu Desain

Posted: 03 Jun 2014 05:40 PM PDT

PT PAL Indonesia meyakini segera merealisasikan dua unit kapal perang jenis "Landing Platform Deck/LPD" pesanan Pemerintah Filipina karena proses pembangunannya saat ini memasuki tahap perencanaan desain.


"Oleh sebab itu, kami masih menunggu permintaan desain dari Pemerintah Filipina. Apakah rancangannya beda ataukah sama dengan LPD milik TNI AL," kata Kepala Humas PT PAL Indonesia, Bayu Wicaksono, dihubungi di Surabaya, Minggu.

Ia menyatakan, kapal perang "LPD" yang dibeli Filipina adalah jenis "Strategic Sealife Vessel/SSV". Kapal tersebut mempunyai ukuran panjang 122 meter.


"Secara ukuran, memang lebih panjang kapal LPD milik Indonesia yakni mencapai 125 meter," ujarnya.

Sementara itu, jelas dia, pemesanan kapal perang tersebut dilakukan melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) kepada PT PAL Indonesia. Untuk penandatanganannya sudah dilakukan pada bulan Maret lalu.

"Keputusan Pemerintah Filipina dilatarbelakangi keberhasilan kami membangun kapal perang jenis LPD dan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter pesanan dari Kemenhan," katanya.

Kini, tambah dia, pihaknya juga sedang melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Filipina. Hal itu bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan mereka. (PAL)

Indonesia-Australia tuntaskan masalah suaka dan penyadapan

Posted: 03 Jun 2014 05:37 PM PDT

Kepala negara Indonesia dan Australia akan bertemu di Batam, Kepulauan Riau, esok Rabu untuk menyelesaikan masalah kebijakan mengusir para pencari suaka dan penyadapan yang sering membuat hubungan kedua negara memanas, kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Menlu Marty Natalegawa (ANTARA/Andika Wahyu)

"Hubungan strategis antara Australia dan Indonesia terhambat karena persoalan penyadapan dan pengusiran para pencari suaka. Pertemuan dua kepala negara ini akan menjadi kesempatan untuk menormalisasi kerja sama," kata Marty dalam rapat dengar pandapat dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Selasa.

Istana sebelumnya mengungkapkan bahwa pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia Tony Abbott itu akan dilangsungkan secara informal disela-sela acara lomba membaca Alquran.


Pertemuan di Batam adalah forum tertinggi pertama antar kedua negara sejak kebijakan penyadapan terhadap sejumlah pejabat tinggi negara Indonesia oleh badan intelejen Australia terungkap ke publik tahun lalu.

Hubungan semakin memanas akibat kebijakan anti-imigran yang merupakan program utama Abbott. Selama beberapa bulan terakhir Australia mengusir para pencari suaka yang hendak menuju negara itu dengan kapal kecil dan memaksa mereka kembali ke Indonesia.

Sejumlah organisasi sipil seperti Indonesian Civil Society Network for Refugee Rights Protection (Suaka) menilai tindakan itu dilakukan secara sepihak tanpa berkoordinasi sehingga Australia terkesan melempar tanggung jawab internasional untuk mengurus pencari suaka.

Menurut Marty, kedua persoalan tersebut harus diselesaikan sebelum hubungan kedua negara kembali normal dan dia tegas menyebut Australia pihak yang bertanggung jawab.

"Bagi kami sudah jelas, Australia-lah yang menyebabkan persoalan ini. Terkait pencari suaka, isu ini seharusnya menyatukan kedua negara karena menyangkut kemanusiaan, namun kebijakan pengusiran kapal justru membuat kami terpisah," kata Marty.

Terkait penyadapan, Marty mengatakanIndonesia telah mengirim usulan dokumen kode tata laku sepanjang satu halaman pada 24 April lalu yang intinya meminta Australia tidak menyadap Indonesia.

"Sampai saat ini belum ada tanggapan dari pihak Australia terkait usulan kami," kata Marty.

Sementara itu pada hari yang sama Tony Abbott, di depan parlemen Australia, mengaku masih memerlukan waktu untuk mengkaji usulan dokumen kode tata laku dari Indonesia.

"Pemerintah Indonesia butuh waktu lama untuk memberikan usulannya, dan kami sekarang sedang mempertimbangkan usulan tersebut," kata Abbott sebagaimana dikutip The Guardian.

Abbott tidak menyinggung rencana pertemuannya dengan Presiden Yudhoyono ke parlemen. Namun dia menyatakan bahwa dialog "two plus two" yang akan mempertemukan menteri pertahanan dan menteri luar negeri kedua negara beberapa pekan mendatang akan menjadi waktu yang tepat untuk menyelesaikan kode tata laku yang diusulkan Indonesia. (Antara)

Aksi serangan panser dan pertempuran jarak dekat Batalyon 203

Posted: 03 Jun 2014 05:33 PM PDT

Awan debu menggumpal saat belasan panser Anoa 6x6 melaju kencang. Penembak senapan mesin 7,62 mm memberondong kubu pertahanan lawan hingga hancur lebur dalam bilangan detik.


Beberapa detik kemudian pasukan bersenjata lengkap melompat turun dari panser. Mereka mendaki bukit dengan formasi khusus.

Di puncak bukit pasukan melakukan pertempuran jarak dekat dan menghancurkan musuh dalam sebuah rumah.

Aksi di atas adalah skenario latihan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2014 di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Reporter Ramadhian F dan fotografer M Luthfi Rahman mengikuti latihan batalyon tersebut.


Batalyon infanteri mekanis bisa disebut batalyon khusus. Mereka pasukan jalan kaki (infanteri) yang mengoperasikan panser armoured personal carrier secara mandiri. Biasanya panser dioperasikan oleh batalyon-batalyon kavaleri.

Berikut fakta menarik soal Batalyon Infanteri Mekanis 203:


1. Baru ada di Kodam Jaya

Saat ini baru Kodam Jaya yang memiliki pasukan infanteri mekanis. Wajar saja, tugas pasukan infanteri mekanis ini memang lebih dikhususkan pada peperangan kota atau urban warfare.



Ada 3 Batalyon Infanteri Mekanis (Yonifmek) di Kodam Jaya. Yonifmek 201/Jaya Yudha yang bermarkas di Gandaria, Jakarta. Yonifmek 202 Tajimalela di Bekasi dan Yonifmek 203 Arya Kawuning di Tangerang.

Walau disiapkan untuk peperangan kota, pasukan ini juga tak masalah jika harus bertempur di hutan.

Dalam Latgab 2014 pun mereka menggempur musuh yang berada di perbukitan.


2. Pasukan infanteri penunggang panser


Ciri khas yang membedakan Yonifmek dengan Batalyon infanteri lain adalah soal kendaraan panser yang mereka gunakan. Setiap batalyon Yonifmek memiliki 45 sampai 53 unit panser Anoa 6x6.



Biasanya pasukan infanteri hanya menumpang panser yang dioperasikan kavaleri Kostrad. Namun Batalyon infanteri mekanis mengoperasikan panser milik mereka sendiri.

Dalam pertempuran, batalyon ini bertugas mendobrak pertahanan musuh yang tak bisa ditembus pasukan infanteri biasa.

Panser akan membawa pasukan sedekat mungkin pada sasaran. Lalu tembakan senapan mesin panser akan menghancurkan kubu lawan. Baru setelah itu pasukan turun melakukan pertempuran.


3. Pertempuran jarak dekat

Salah satu kemampuan Batalyon Infanteri Mekanik 203 adalah melakukan pertempuran jarak dekat (PJD). Dalam peperangan di perkotaan, kemampuan PJD memang mutlak diperlukan.



Pasukan bergerak dalam formasi regu. Berbaris rapat dengan posisi saling melindungi. Kemudian mendobrak pintu dan melakukan serangan jarak dekat.

Setiap personel dilengkapi dengan senapan serbu SS2. Beberapa personel juga dilengkapi pistol untuk menghadapi musuh dari jarak dekat.

Dalam peperangan modern, tren pertempuran di hutan belantara bergeser menjadi pertempuran di wilayah perkotaan. Contohnya seperti pasukan AS di Irak.


4. Kawal VIP

Batalyon Infanteri Mekanis berada di bawah Brigade Infanteri Pengamanan Ibukota/Jaya Sakti. Mereka bertanggung jawab atas keamanan Jakarta dan sekitarnya.



Salah satu tugas pasukan ini mengawal acara kenegaraan dan pengamanan objek vital negara. Mereka juga bertugas menjaga keamanan RI 1 dan RI 2 di lingkar luar.

Brigif Jaya Sakti diperkuat tiga batalyon mekanis, selain itu juga Yon 9 Kavaleri di Serpong. Pasukan baret hitam kavaleri ini menggunakan Tank AMX buatan Prancis.



 

Sumber : Merdeka

5 Keunggulan Panser ANOA di medan tempur

Posted: 03 Jun 2014 05:34 PM PDT

Armoured Personal Carrier (APC) Anoa 6x6 produksi PT Pindad Bandung ikut unjuk gigi di Latihan Gabungan TNI tahun 2014. Enteng saja kendaraan tempur lapis baja ini melibas medan Puslatur Marinir yang berat dan berdebu.


Ada 13 Anoa yang mengikuti Latgab TNI di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Panser buatan dalam negeri ini dioperasikan oleh Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning.

Reporter Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti latihan pasukan tersebut dan menjajal ketangguhan Panser Anoa di Puslatpur Marinir Situbondo, Jawa Timur.

Anoa menjadi salah satu kebanggaan industri pertahanan dalam negeri. Kendaraan tempur ini sudah teruji dalam penugasan Pasukan Garuda di luar negeri. Beberapa negara pun sudah memesan Anoa ke PT Pindad.Berikut beberapa keunggulan APC Anoa:



1. Lincah

APC Anoa memiliki panjang 6 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 2,75 meter. Berat kendaraan pengangkut pasukan ini 11 ton.

Namun dengan penggerak roda 6x6, Anoa dapat bergerak lincah baik di jalan aspal maupun di medan off road. Dia mampu melahap tanjakan dengan kemiringan 60 derajat.

Anoa pun bisa digeber dengan kecepatan 80 km di jalan mulus. Daya jelajah mencapai 600 km.

Medan latihan Situbondo didominasi medan off road yang tak rata. Panser Anoa mampu melahapnya dengan ringan.


2. Suspensi empuk

Salah satu keunggulan Anoa adalah suspensinya yang empuk. Dia bisa lincah melahap medan off road, sementara pasukan di dalamnya tetap nyaman dan tak terlalu merasakan guncangan. Walau berpenampilan sangar, Anoa rupanya memanjakan penumpang.

Pantauan merdeka.com, lebih nyaman naik Anoa di medan jalan rusak daripada naik mobil non-SUV.

Danton 2 Kompi Mekanis I, Yonif Mekanis 203 AK Letda Inf Rahadi Dwi Atmojo juga mengakui kenyamanan Anoa.

"Memang enak, suspensi empuk," kata Rahadi saat berbincang dengan merdeka.com.


3. Daya angkut pasukan banyak

APC Anoa masuk kendaraan tempur yang mampu mengangkut banyak orang. 1 Anoa mampu membawa 1 regu pasukan atau 13 personel, termasuk pengemudi dan penembak.

Kabin dalam Anoa cukup lega untuk satu regu pasukan bersenjata lengkap. Tempat duduk pasukan saling berhadapan. Jika tak diduduki, kursi akan otomatis terlipat sendiri.

Kabin Anoa juga dilengkapi pegangan tangan untuk pasukan. Semakin nyaman karena dilengkapi AC di beberapa titik. Dalam kondisi ranpur tertutup rapat pun terasa sejuk di dalam.

Pintu keluar pasukan terdapat di belakang Anoa. Dibuka tutup secara otomatis. Begitu pintu dibuka, pasukan dapat bergerak cepat melakukan serangan.


4. Persenjataan


Anoa bisa dipasangi senapan mesin SM2 7,62 mm atau senapan mesin SM5 12,7 mm. Selain itu ada peluncur granat otomatis. Cukup efektif untuk mendobrak dan menghancurkan pertahanan musuh.

Dalam Latgab TNI 2014, Kompi Mekanis I, Yonif Mekanis 203 AK mendapat tugas menghancurkan perkubuan musuh setelah pasukan infanteri kesulitan menerobos pertahanan lawan.

Panser Anoa segera melaju berbanjar. Dua panser terdepan menghujani kubu musuh dengan senapan mesin.

Begitu dekat sasaran, pasukan melompat keluar dari Anoa dan melakukan pertempuran jarak dekat.

Ranpur Anoa pun memiliki proteksi lumayan. Dia masih bisa menahan berondongan senapan 7,62 mm.


5. Banyak varian

Salah satu keunggulan Panser Anoa juga memiliki banyak varian. Tak cuma sebagai kendaraan pengangkut pasukan.

Ada varian Anoa untuk panser pengintai, penembak, kendaraan komando, hingga kebutuhan medis penunjang rumah sakit lapangan. Anoa juga bisa dimodifikasi untuk kebutuhan pengangkut amunisi ke garis depan.

Yonif Mekanis 203 pun memiliki Panser untuk menderek panser lain yang mengalami kerusakan di lapangan. (Merdeka)

TNI targetkan ada batalion mekanis di tiap Kodam

Posted: 03 Jun 2014 05:05 PM PDT

Markas Besar TNI menargetkan seluruh Komando Daerah Militer minimal akan memiliki satu batalion mekanis untuk memperkuat sistem pertahanan matra darat.

"Keberadaan batalion mekanis ini ke depan sangat prospektif," kata Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, kepada wartawan, di geladak KRI Makassar-590 yang berlayar di Laut Jawa, Selasa.


TNI targetkan ada batalion mekanis di tiap Kodam

Kapal perang TNI AL kelas Landing Platform Dock itu menjadi kapal komando Latihan Gabungan TNI 2014, latihan terpadu antar matra TNI yang paling besar dilaksanakan setelah latihan serupa pada 1983, di Cilegon, Banten.

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Mayor Jenderal TNI M Fuad Basya, menambahkan, batalion mekanis adalah batalion infantri yang dilengkapi dengan perangkat mobilitas, di antaranya panser pengangkut pasukan.


"Untuk saat ini batalion mekanis baru ada di Jakarta, yaitu Batalion Mekanis 201 dan sudah memiliki sejumlah panser meskipun belum ideal," katanya. Batalion mekanis itu dilengkapi panser Anoa 6x6.

Sementara Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD yang juga Direktur Latihan Gabungan TNI 2014, Letnan Jenderal TNI Lodewijk F Paulus, menjelaskan, secara ideal setiap batalion mekanis memiliki 52 panser.

"Sebetulnya ada dua yang dikembangkan TNI, yakni batalion mekanis dan batalion motoris. Batalion mekanis itu dilengkapi panser beroda rantai, sedangkan motoris yang beroda ban, yaitu Anoa," katanya. (AntaraNews)

No comments