Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Beberapa Prasyarat Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia

Posted: 29 Jul 2014 11:47 PM PDT

Sebagai Negara Kepulauan terbesar, menjadi Negara Maritim di ruang Nusantara adalah pilihan tak terelakkan. Menjadi kekuatan maritim besar mutlak memerlukan kekuatan TNI AL dan aparat keamanan laut yang kuat.

Beberapa Prasyarat Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia
Prof. Daniel M Rosyid sewaktu ditemui wartawan dalam Seminar Visi Indonesia 2030, Minggu (8/12/2013) di Jakarta. (Foto: M Reza Ar Raafi)

"Pengamanan kekayaan laut mensyaratkan pengamanan ruang laut terlebih dahulu. Hal ini menuntut TNI AL dan penguatan Sea and Coast Guard berkelas dunia," ujar pakar maritim dari ITS Surabaya, Prof Daniel M. Rosyid, kepada JMOL.

Untuk itu, ide mengenai Indonesia menjadi poros maritim dunia sejalan dengan pembangunan kekuatan Indonesia sebagai Negara Maritim.

"Ide Indonesia menjadi poros maritim dunia adalah visi yang layak diperjuangkan," tambahnya.


Doktrin Indonesia sebagai poros maritim merupakan ide yang dilontarkan Presiden terpilih, Joko Widodo, dalam beberapa kesempatan, dan menjadi bagian integral dari visi misi pemerintahan.

Ide tentang poros maritim dunia berangkat dari pemahaman geostrategis Indonesia dengan mayoritas wilayah lautan dan berada di alur laut pelayaran dunia yang sangat strategis. Sayangnya, selama ini potensi itu belum dimanfaatkan secara maksimal.

Selain itu, sebagai kekuatan poros maritim juga membutuhkan pengembangan pelayaran sebagai upaya peningkatan kinerja logistik nasional sekaligus menunjang pemerataan pembangunan. Dalam pengembangan ini bukan saja angkutan laut untuk barang tapi juga untuk penumpang, terutama untuk penyeberangan.

Semua itu, menurut Daniel, membutuhkan prasyarat. Pertama, orientasi pertumbuhan harus diubah ke orientasi pemerataan. Kedua, subsidi BBM harus diakhiri agar kita keluar dari jebakan moda jalan pribadi. Ketiga, harus ada perhatian dan anggaran untuk penguatan angkutan laut, sungai, dan penyeberangan, serta menjadikan TNI AL sebagai World-Class Navy.

"Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda tidak sesuai dengan visi Poros Maritim Dunia. Menjadi poros maritim dunia juga berarti membangun pelayaran kelas dunia (world-class shipping)," sebut Daniel.

Terakhir, perlu dibentuk Menteri Koordinator Maritim untuk segera mensinergikan kementerian dan instansi terkait lain yang memiliki kewenangan di laut.

"Menko Maritim perlu menegaskan bahwa angkutan laut adalah infrastruktur Negara Kepulauan, bukan Jalan Tol," tegas Daniel.

Daniel menambahkan, pembentukan lembaga pengawal laut dan pantai atau Sea and Coast Guard perlu segera direalisasikan. Hal ini sesuai amanah UU Pelayaran Nasional. Menurutnya, selama ini pembentukan lembaga ini selalu terganjal oleh ego sektoral.

"Lembaga ini akan menjadi bukti kehadiran Pemerintah di laut secara efektif sekaligus penangkal berbagai kegiatan illegal di laut, serta meningkatkan jaminan atas keselamatan pelayaran," pungkasnya. (JMOL)

F-16 C/D TNI-AU Tiba di Sarang Naga (Video)

Posted: 29 Jul 2014 11:40 PM PDT

Setelah lama dinantikan, akhirnya 3 buah pesawat tempur terbaru TNI-AU, yaitu F-16 C/D Blok 25 upgrade (atau dikenal dengan sebutan F-16 Blok 52 ID) akhirnya menjejakan kaki di sarang naga di Lanud Iswahyudi Madiun. 3 buah pesawat ini mendarat tepat pukul 11:25 setelah menempuh penerbangan melelahkan dari Amerika Serikat.



Penerbangan jarak jauh F-16 canggih ini dipimpin oleh Col. Howard Purcell dengan pesawat bernomer ekor TS-1625. Lalu 2 pesawat lainnya diawaki Maj. Collin Coatney dan Letkol. Firman Dwi Cahyono dengan pesawat TS-1620 serta terakhir  Ltc. Erick Housto dan Mayor Anjar Legowo menerbangkan pesawat TS-1623.


Dari sisi avionik, kemampuan F-16 C/D Blok 25 Upgrade itu telah mengalami peningkatan kemampuan signifikan. Dari data yang dimiliki ARC, sejumlah modifikasi itu diantaranya pemasangan Modular Mission Computer, Digital Video Recorder, IDM, dan lainnya. Namun demikian untuk radar tampaknya masih menggunakan standar Blok 25 yaitu APG-68 (V). Itu untuk urusan avionik. Di kokpit sejumlah sentuhan modernisasi juga dilakukan. Diantaranya pemasangan Common Color Multifunction Display, NVIS cockpit dan lainnya. Ditambah pula dengan perangkat bela diri berupa RWR ALR-69, External ECM dan lainnya. Dengan segudang upgrade, kemampuannya diharapkan setara dengan F-16 Blok 52.

Selain itu, sejumlah persenjataan juga diborong, meski dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Beberapa diantaranya adalah AIM-9X, AIM-120 C7 AMRAAM, JDAM Kit, hingga JHMCS (joint helmet mounted cueing system). Namun demikian, khusus pengadaan senjata ini masih menunggu persetujuan Pemerintah Amerika Serikat. (ARC)

Pangdam XVII Cenderawasih bantah anggota TNI tertembak di Tingginambut

Posted: 29 Jul 2014 10:15 PM PDT

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua membantah ada anggota TNI tertembak kelompok bersenjata di Tingginambut (28/7).

"Tidak ada anggota TNI yang tertembak di Tingginambut," tegas Mayjen TNI Zebua di Jayapura, Rabu.


Pangdam XVII Cenderawasih bantah anggota TNI tertembak di Tingginambut

Dia mengatakan, insiden yang terjadi di Tingginambut, Senin (28/7) semata-mata murni kesalahan anggota hingga menyebabkan senjata yang dipegangnya meledak dan mencederai tiga anggota TNI.

Sebelum insiden itu terjadi, kata Mayjen TNI Zebua, anggota sempat mendengar suara tembakan sehingga menyiapkan peralatan pelontar granat, namun ternyata alat tersebut mengalami gangguan sehingga meledak dan mengenai tiga anggota TNI.


"Jadi, tidak benar anggota yang saat ini sudah dievakuasi dan mendapat perawatan di RS Tentara Marthen Indey ditembak kelompok bersenjata," tegas Mayjen TNI Zebua.

Menurut Pangdam, kondisi ketiga anggota TNI itu stabil dan pihaknya berharap dapat segera sembuh.

Untuk menghindari terulangnya insiden serupa, lanjutnya, pihaknya sudah memerintahkan agar senjata yang ada senantiasa dicek sehingga saat digunakan tidak macet.

Selain itu, anggota yang bertugas senantiasa diingatkan untuk waspada karena kelompok bersenjata senantiasa menganggu saat lenggah, harap Pangdam. (Antara)

Tiga tentara kena serpihan peluru di Puncak Jaya, Papua

Posted: 29 Jul 2014 08:13 AM PDT

Tiga personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Pos Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Selasa (28/7) siang terkena serpihan peluru dari rekannya yang hendak menembak kelompopk sipil bersenjata.

Dokumen foto prajurit Yonif 753/AVT Kompi Satgas Pamrahwan berpatroli di sekitar Pos Merah Putih, di Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua. (ANTARA/Andika Wahyu)

"Mereka terkena serpihan dari tabung pelontar yang ditembakkan oleh salah seorang rekannya," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Rijkas Hidayatullah dalam keterangan persnya di Jayapura, Papua, Selasa.

Ia mengatakan, peristiwa itu bermula dari personel di Pos Tingginambut melihat segerombolan orang di pepohonan atau semak-semak di ketinggian depan sebelah kanan pos berjarak sekitar 300 meter menggunanakan teropong.


Gerombolan itu diindikasikan sekelompok Gerakan Separatis Pengacau (GSP) atau Gerakan Separatis Bersenjata (GSB) yang beroperasi di daerah tersebut.

Oleh karena itu, salah seorang personel dari Batalyon 751/Raider bernama Prajurit Kepala (Praka) Fernando yang saat itu berada di box styling depan pos menembakkan tabung pelontar (TP) ke arah lokasi ketinggian.

"Akan tetapi, TP tersebut meledak kurang lebih 10 meter dari tempat personel yang menembak, dan efek ledakan itu berupa serpihan mengenai tiga rekannya," kata Rijkas.

Ketiga anggota yang terkena serpihan itu adalah Prada Firman dari Yonif 751/R luka di bagian pelipis kiri, Praka Agus dari Yonif 751/R terluka di perut dan Serda Dedi Hartanto dari satuan perbantuan yang cedera di bagian dada kanan.

"Satu orang anggota bernama Praka Fernando dari Yonif 751/R mengalami gangguan pada telinga," katanya.

Setelah mendapat laporan melalui radio, kata Rijkas, 20 personil anggota gabungan TNI/Polri yang dipimpin Mayor Inf Erin dengan menggunakan tiga unit mobil langsung bergerak dari Mulia, Ibu Kota Puncak Jaya menuju ke Pos Tingginambut guna mengevakuasi korban luka.

Sekitar pukul 13.00 WIT, tim evakuasi TNI/Polri yang membawa korban dari Pos Tingginambut tiba di RSUD Mulia dan korban langsung ditangani olh pihak dokter dan medis untuk diberikan perawatan.

"Siang itu juga korban di evakuasi menuju Jayapura dengan menggunakan pesawat Trigana Air. Dan selanjutnya di bawa menuju RS Marthin Indey Jayapura guna mendapatkan perawatan medis lebih lanjut," katanya dan menambahkan kondisi para korban saat ini sudah stabil. (Antara)

OPM Tembak Empat Polisi di Lany Jaya Papua, 2 Tewas

Posted: 29 Jul 2014 07:58 AM PDT

Kelompok Separatis Bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus melancarkan serangan yang memakan korban jiwa pada Senin, 28 Juli 2014, sekitar pukul 12.10 WIT di daerah Indawa Lany Jaya Papua. Mereka menembaki empat anggota polisi yang sedang melaksanakan tugas, dua diantaranya tewas. 

OPM Tembak Empat Polisi di Lany Jaya Papua, 2 Tewas

Juru Bicara Polda Papua, Komisaris Polisi Pudjo Sulistyo mengatakan, aksi penyerangan dan penembakan terhadap empat anggota polisi itu terjadi saat bertugas menyambangi Desa Indawa dalam rangka bimbingan masyarakat.

"Keempat anggota ditembak saat melaksanakan kegiatan sambang desa dalam rangka Bimas Pioneer, pelaku adalah kelompok kriminal bersenjata," kata Pudjo.


Kelompok kriminal bersenjata itu menyerang secara seporadis, sehingga keempat anggota Polisi tidak sempat melakukan perlawanan. "Setelah menyerang kelompok bersenjata itu melarikan diri dan kembali masuk hutan," ujarnya.

Keempat anggota yang tertembak adalah Bripda Yoga Ginugy dengan luka tembak di perut, tewas di tempat, Bripda Zulkifli luka tembak di kepala dan juga tewas di tempat.

"Sedangkan Bripda Alex Numbery dan Bripda Helsky Bonyadone mengalami luka-luka," terangnya.

Polda Papua lanjut Pudjo, akan melakukan pengejaran terhadap para pelaku dengan berkoordinasi dengan Asintel Kodam untuk backup dari kesatuan TNI yang terdekat serta koordinasi dengan Kapolres Lany Jaya guna membantu mengevaluasi korban.

Pudjo Sulistyo mengutuk aksi serangan brutal kelompok kriminal bersenjata terhadap aparat kepolisia yang sedang bertugas. "Perbuatan itu harus kita kutuk dengan sekeras kerasnya, dimana polisi yang sedang melakukan kegiatan pembangunan sumber daya manusia yaitu dalam bentuk kegiatan Bimmas Sambang Desa, agar desa-desa di wilayah Papua menjadi desa sadar hukum, memiliki masyarakat yang lebih cerdas dan mampu menghadapi perubahan Zaman," paparnya.

Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan yakin bahwa kelompok kriminal tersebut harus mempertanggung jawab kan perbuatannya.  (VivaNews)

Pos TNI Diserang Di Papua, 3 Anggota Tertembak

Posted: 29 Jul 2014 07:55 AM PDT

Aksi penyerangan dan penembakan kembali terjadi di Distrik Tingginambut Puncak Jaya Papua, Senin 28 Juli sekitar 09.15 WIT. Kali ini yang diserang dan ditembaki adalah Pos penjagaan Tentara Nasional Indonesia. Akibatnya, 3 orang anggota TNI tertembak.

Pos TNI Diserang Di Papua, 3 Anggota Tertembak

Dari data yang berhasil dihimpun, penyerangan dan penembakan terjadi, saat sejumlah personel yang bertugas di Pos TNI di Tingginambut, berpatroli di sekitar pos. Lantas, sekelompok bersenjata yang jumlahnya lebih dari 3 orang, menyerang dengan menembaki pos.

Personel TNI berupaya bertahan dengan mengeluarkan tembakan balasan. Kelompok bersenjata lalu berhasil dipukul mundur dan kembali masuk hutan.


Namun, ternyata dalam aksi itu 3 personel TNI masing-masing atas nama Sersan Dua Dedi terkena serpihan di dada, Prajurit Kepala Agus terkena serpihan peleuru di bagian perut selebar 2 centimeter dan Prajurit Dua Firman terkena peluru di pelipis.

Kondisi ketiga prajurit itu masih stabil. Prajurit TNI lainnya dari Mulia, Ibukota Puncak Jaya saat ini sedang mengevakuasi mereka dari lokasi, untuk kemudian diterbangkan ke Jayapura guna mendapat perawatan.

Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Rikas Hidayatullah saat dikonfirmasi, belum bersedia memberikan keterangan. (VivaNews)

Unknown Wednesday, July 30, 2014
Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Letjen Gatot Nurmatyo dilantik sebagai KSAD

Posted: 25 Jul 2014 12:40 AM PDT

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jumat.

Di Istana Negara, Jumat, Presiden membacakan sumpah yang harus diikuti Gatot yang menggantikan Jenderal Budiman yang bakal memasuki masa persiapan pensiun.


KSAD Letjen TNI Gatot Nurmantyo membacakan sumpah jabatan pada acara pelantikan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/7). Letjen TNI Gatot Nurmantyo menggantikan pejabat lama Jenderal TNI Budiman yang akan memasuki masa pensiun. Dalam pelantikan itu Budiman tidak hadir.
(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Budiman sendiri tidak terlihat dalam acara pelantikan yang diikuti sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II itu.

Acara pelantikan ini sendiri dihadiri antara lain oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Kapolri Jenderal Sutarman.


Panglima TNI menegaskan pelantikan tersebut tidak terkait dengan politik dan murni kebutuhan dari organisasi TNI, sementara Budiman sendiri akan memasuki masa pensiun September 2014.

Letjen Gatot pernah mengemban sejumlah jabatan antara lain Gubernur Akmil (2009-2010), Panglima Kodam V/Brawijaya (2010-2011), Komandan Kodiklat TNI AD (2011-2013), dan Panglima Kostrad sebelum menjadi KSAD.

Rabu lalu (23/7), Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengharapkan KSAD baru Letjen Gatot Nurmantyo terus meningkatkan profesionalitas prajurit TNI AD.

"Saya harap, KSAD baru dapat meningkatkan dari kondisi existing yang sekarang sudah berjalan dengan baik, tingkatkan lagi dan terus ditingkatkan lagi," kata Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.



Perintah Presiden kepada KSAD Baru, Segera Konsolidasi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kepala Staf TNI Angkatan Darat baru Letjen TNI Gatot Nurmantyo untuk melakukan konsolidasi dan evaluasi guna menyukseskan program TNI AD.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kanan) berjabat tangan dengan KSAD Letjen TNI Gatot Nurmantyo (kiri)seusai acara pelantikan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/7). Letjen TNI Gatot Nurmantyo menggantikan pejabat lama Jenderal TNI Budiman yang akan memasuki masa pensiun. Dalam pelantikan itu Budiman tidak hadir. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

"Segera konsolidasi untuk melihat dan mengevaluasi apa-apa yang perlu dibenahi," kata Gatot menirukan Presiden setelah dilantik Presiden Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Jumat.

Gatot berjanji meneruskan program yang telah ditentukan tetapi melakukan sejumlah evaluasi berdasarkan situasi dan tantangan ke depan sehingga TNI AD dapat berkinerja lebih baik serta lebih profesional di masa mendatang.

Ia juga berharap semua program yang telah dirancang dapat berjalan sukses dan diselesaikan dengan baik.

Gatot menyatakan akan terus menjaga situasi Pemilihan Presiden 2014 tetap kondusif, apalagi Pilpres 2014 di Indonesia mendapat perhatian luas dunia.

"Ke depannya kondisi harus tetap damai, dan kami akan tetap selalu siaga untuk menjaganya," tegasnya. (Antara)

Menhan Tegaskan Posisi RI Netral Soal Sengketa Laut China Selatan

Posted: 24 Jul 2014 09:00 PM PDT

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro hari ini mendapat kunjungan dari Vice Chairman of the Central Military Commission PLA Tiongkok Jenderal Fan Changlong. Kunjungan ini sebagai bentuk implementasi kerjasama strategis di bidang pertahanan antara RI-Tiongkok.


Meski terus intens dalam kerjasama dengan Tiongkok di bidang militer, Purnomo menegaskan kalau posisi Indonesia tetap netral dalam sengketa Laut Cina Selatan.

"Kita sampaikan juga posisi Indonesia. Kalau kita ingin jalur itu sebagai kawasan bebas berlayar, zona damai, stabilitas jalurnya," kata Purnomo di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis, (24/7/2014).

Dia mengatakan Laut China Selatan bisa digambarkan sebagai rute bagi kapal-kapal niaga antar negara yang melintas. Indonesia sebagai negara kepulauan, menurutnya tetap mengupayakan zona damai di kawasan Laut China Selatan. Dia menyebut sejauh ini ada empat negara Asean yang bermasalah dalam kasus Laut Cina Selatan yaitu Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei.


"Ada empat negara Asean yang bersengketa dengan mereka yaitu Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Brunei. Terutama Vietnam dan Filipina. Begitu juga China dengan Jepang antara mereka. Kita memahami negara ini dua negara kuat. Tapi, sesuai pembukaan 1945 itu ditegaskan kalau Indonesia ikut menjaga kedamaian di dunia," kata Purnomo.

Soal kunjungan Jenderal Fan Changlong, Purnomo menyebut kalau pertemuan ini menjadi implementasi dari perjanjian kerjasama di bidang pertahanan sejak 2007. Kerjasama ini berlanjut dengan pengukuhan penandatanganan nota kesepahaman industri pertahanan kedua negara pada Maret 2011. Dalam kerjasama ini pula, kata dia, sudah diaplikasikan latihan gabungan antara TNI dengan militer Tiongkok.

"Kita dalam setahun itu tujuh kali mengadakan pertemuan (dengan Tiongkok)," ujarnya.

Wakil Dubes China: Pulau Natuna Milik Indonesia


Wakil Duta Besar China untuk RI, Liu Hongyang, menegaskan kembali, bahwa antara Indonesia dan negaranya tidak ada masalah sengketa Pulau Natuna. Pulau yang terletak dekat Riau itu, ujar Liu, memang milik Indonesia. 


Reklamasi daratan oleh China di Laut China Selatan. Foto diberikan oleh pemerintah Filipina

Demikian ungkap Liu yang ditemui di Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), pada Kamis, 26 Juni 2014. Menurut Liu, hal tersebut telah dijelaskan oleh Pemerintah China kepada Indonesia.

"Telah ada kesepakatan antara Menteri Luar Negeri Ali Alatas dengan Menlu Qian Qichen bahwa Natuna memang milik Indonesia. Sementara RI mendukung kedaulatan di Pulau Nansha," kata dia.

Penjelasan, imbuh Liu, bahkan telah disampaikan secara rinci ke Pemerintah RI.

China mengklaim 90 persen wilayah perbatasan Laut China Selatan seluas 3,6 juta kilometer persegi. Klaim China itu dikenal dengan batas sembilan garis putus-putus (nine dash lines).

Laman china.org.cn, melansir klaim itu didasari peta kuno armada Laut China pada abad kedua sebelum masehi. Isinya mengklaim China sebagai penemu Kepulauan Nansha (Spratly).

Walau Indonesia tidak masuk ke dalam kategori negara pengklaim dalam sengketa Laut China Selatan, klaim teritori itu tumpang tindih setidaknya dengan sebagian wilayah perairan timur laut Kepulauan Natuna, Provinsi Riau. Di perairan tersebut, setidaknya ada tiga blok eksplorasi minyak dan gas bumi milik Indonesia.

Menurut pakar hukum laut internasional, Hasjim Djalal, Indonesia telah dua kali berupaya menanyakan hal tersebut kepada China secara resmi. Pertama, tahun 1994 silam dengan mengirim utusan diplomatik resmi. Namun, saat itu tidak ada jawaban.

Upaya kedua, dilakukan tahun 1995, ketika Menlu Ali Alatas berkunjung ke Beijing. Saat itu pertanyaan Ali dijawab Menlu Qian, bahwa China tidak punya masalah dengan Indonesia.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pun telah mengajukan keberatan soal nine dash lines tersebut ke PBB tahun 2010 silam. (Detik| VivaNews)

Pemerintahan SBY Tuai Pujian Menjelang Akhir Masa Jabatannya

Posted: 24 Jul 2014 08:50 PM PDT

Begitulah gambaran perjalanan pemerintahan kita selama sepuluh tahun terakhir ini. Atas nama demokrasi, kebebasan berpendapat maka jalannya pemerintahan sepanjang jalan ceritanya dicecar terus oleh beberapa media vulgar untuk menggiring opini publik seakan-akan jalannya pemerintahan tidak membawa nilai, perbaikan dan pertumbuhan. Tetapi ketika menjelang akhir justru pujian mengalir dari media yang sama pula seiring dengan beralihnya cara pandang dan kepentingan mereka menghujat dari Presiden eksisting ke para Capres yang didukungnya.


Sejak awal kita berpandangan bahwa dalam setiap ide dan tulisan yang kita publikasikan, rangkaian kalimat yang kita sampaikan selalu ingin menyatakan niat khusnuzon.  Tidak ingin berputar pada alinea menyalahkan tetapi pada hasrat yang menggebu untuk menempatkan nilai prestasi pada koridor yang pantas.  Banyak hal yang sudah dicapai dalam perjalanan pemerintahan SBY tetapi apakah hasil itu kemudian bisa dipublikasikan secara proporsional oleh media "independen" kita. Jawab jelasnya tidak.  Yang diberitakan oleh media dengan tanda kutip independen itu lebih banyak publikasi hujatan, prasangka buruk, caci maki dan ejekan diluar batas-batas kepatutan untuk sebuah media berita. Pura-pura independen tetapi sejatinya untuk menyuarakan kepentingan pemilik medianya.


Pertumbuhan ekonomi rata-rata diatas 5 % selama sepuluh tahun merupakan prestasi yang pantas dipublikasikan termasuk peningkatan kesejahteraan.  Kekuatan ekonomi RI menjadi 10 besar dunia dan peningkatan pendapatan perkapita yang signifikan  membuat lembaga keuangan dunia mengapresiasi kepemimpinan SBY. Kepemimpinannya yang penuh perhitungan sehingga dianggap sebagai peragu belakangan baru dipahami sebagai bagian dari strategi kecerdasan untuk membangun harkat dan martabat. Contohnya masalah Ambalat ketika memanas di awal pemerintahan SBY.


Ikut berperan dalam misi perdamaian dunia

Ketika masalah itu sempat mendidihkan adrenalin bangsa ini, Presiden SBY justru melontarkan statemen diplomasinya yang halus dan tidak ingin membakar hasrat bermusuhan dengan Malaysia.  Dia katakan bahwa antara Indonesia dan Malaysia adalah tetangga yang punya banyak kesamaan, disana ada jutaan TKI yang  mencari nafkah, maka segala perselisihan teritorial hendaklah diselesaikan di meja perundingan.  Waktu itu banyak orang yang "gondok" dengan sang Presiden yang ternyata tidak lantang menyanyikan lagu maju tak gentar.

Namun perjalanan berbangsa kemudian membuktikan bahwa Panglima Tertinggi sejatinya "marah besar" dengan polah jiran sebelah yang meremehkan teritori Indonesia. Disamping itu berdasarkan kajian intelijen cuaca di Laut Cina Selatan diprediksi dalam beberapa tahun kedepan akan bergelombang dan membahayakan.  Maka melalui rembug nasional yang melibatkan Kemhan dan Parlemen dibuatlah strategi besar untuk memperkuat militer RI dengan belanja alutsista secara besar-besaran, terbesar sejak era Dwikora.  Disiapkan anggaran US$ 15 Milyar untuk modernisasi militer kita selama tahun 2010-2014 yang dikenal dengan Minimum Essential Force (MEF) jilid satu.


Prajurit Marinir di RIMPAC 2014 Hawaii, meningkatkan harkat dan martabat

 Kini setelah rencana besar itu digulirkan lima tahun lalu, hasilnya adalah mengalirnya dengan deras beragam alutsista untuk mengisi satuan tempur hulubalang republik.  Yang lebih membanggakan lagi adalah menggeliatnya industri pertahanan dalam negeri seperti PT PAL, PT DI, Pindad dan industri hankam swasta nasional untuk ikut meramaikan produksi alutsista buatan anak negeri maupun kerjasama produksi dengan negara lain.  Bukankah ini sebuah prestasi untuk meningkatkan harkat dan martabat.  Bayangkan kita sekarang punya 300 Panser Pindad, 12 Kapal Cepat Rudal, 2 LPD, murni produksi anak bangsa. Bukankah itu membanggakan harkat dan martabat.

Penggiringan opini publik memang luarbiasa selama sepuluh tahun ini.  Kebebasan menyuarakan suara miring seakan-akan republik ini menjadi negara gagal sangatlah memalukan.  Ada yang menyebut negeri auto pilot sambil membawa kerbau, bahkan ada yang menyebut negeri ini negeri para bedebah dengan puisi karangannya seakan-akan dialah satu-satunya malaikat, sementara penghuni republik ini setan semua.  Kalau mau diurai terlalu banyak umpatan, caci maki dan ejekan dalam serial pemerintahan menjelang satu dasawarsa ini.

Nah, sekarang ketika pemerintahan ini menjelang tutup buku untuk digantikan pemerintahan yang baru, hujatan itu tak ada lagi berganti dengan sanjungan dan pujian.  Dikatakan bahwa  SBY adalah seorang negarawan, seorang politisi santun yang telah mampu membawa berbagai kemajuan dan kebanggaan untuk negeri ini. SBY adalah jendral cerdas yang perlu dicontoh oleh presiden berikutnya.  Ironi bukan, dunia sudah jauh-jauh hari menyatakan keberhasilan yang mampu meningkatkan harkat dan martabat itu, baru kemudian pujian itu dilantunkan di pasar media dalam negeri oleh pasar yang sama pula yang dulunya menghujat.

 Bagi kalangan militer SBY telah menoreh sejarah emas untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas persenjataan  hulubalang republik termasuk peningkatan kesejahteraan para prajurit. Demikian juga kalangan yang memiliki visi perspektif dan bernaluri khusnuzon, termasuk tetangga kiri kanan sudah sejak lama mengapresiasi kepemimpinannya baik dari sisi kemajuan ekonomi, peningkatan kesejahteraan, hubungan luar negeri, kecerdasan diplomasi dan perkuatan pertahanan.

Tidak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan gaya kepemimpinan SBY.  Kesempurnaan hanyalah milik Allah.   Masih banyak yang harus dibenahi untuk negeri majemuk ini, dan bangsa besar ini akan terus berjalan menikmati eksistensi dan pertumbuhannya.  Maka ketika kita memandang dari sisi itu niscaya penilaian proporsional pada akhirnya akan menempatkan nilai Presiden ke enam itu sebagai seorang yang telah mampu mengantar negeri ini ke pintu martabat dan harkat yang jauh lebih baik dan bernilai memuaskan. (AnalisisAlutsista)

Panglima TNI Buat Baret Hitam untuk "Satukan" Tri Matra

Posted: 24 Jul 2014 08:17 PM PDT

Panglima TNI Jendral Moeldoko kembali memberikan pengarahan kepada 1.419 Perwira Tinggi dan Perwira Menengah berpangkat Kolonel dan Letkol yang berdinas di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (23/7) malam. Dia mengingkatkan bahwa TNI di tangannya ingin membangun semangat yang sama.

Panglima TNI Buat Baret Hitam untuk Satukan Tri Matra

Untuk itu ujarnya, Panglima TNI membuat satu baret hitam bagi seluruh prajurit yang menggunakan badge Mabes TNI dengan tujuan agar program Panglima TNI atau kebijakan Panglima TNI dalam rangka membangun kebersamaan, soliditas bisa terbangun dengan baik karena jiwanya kita satukan melalui baret hitam itu.

"Itu adalah sebuah simbol bagi sebuah organisasi untuk menunjukkan semangat untuk bersatu itu muncul dan pada akhirnya interoperabilitas TNI, baik di interoperabilitas intelijen, bidang operasi maupun logistik, semuanya bisa berjalan dengan sebaik-baiknya," ujar Panglima TNI.


Selain itu, TNI juga akan membangun pusat jasmani militer di TNI karena nanti memasuki Taruna atau calon Taruna TNI, itu akan dikembalikan lagi seperti zaman yang lalu semuanya memasuki satu pintu yaitu melalui Mabes TNI.

"Jadi nanti seleksi tidak lagi di darat, laut dan udara. Saya selaku Panglima TNI tidak mengizinkan setiap angkatan membentuk penerbang di masing-masing matra, semua penerbang baik darat, laut maupun udara harus melalui sekolah penerbang di Angkatan Udara," tegasnya.

Terakhir Panglima TNI juga menyampaikan bahwa akan ada beberapa penambahan Struktur TNI ke depan, akan adanya Asisten Teritorial di masing-masing angkatan.  (JPNN)

Unknown Friday, July 25, 2014
Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Pejabat tinggi militer Tiongkok kunjungi Indonesia

Posted: 24 Jul 2014 12:56 AM PDT

Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Tiongkok Jenderal Fan Changlong mengunjungi Indonesia untuk mempererat dan meningkatkan hubungan baik dan kerja sama pertahanan kedua negara.

ilustrasi - tentara Tiongkok dalam suatu upacara (arsip/REUTERS/Jason Lee)

Sumber resmi di Kementerian Pertahanan RI menyatakan Jenderal Fan Changlong tiba di Jakarta pada Rabu siang dan akan melakukan kunjungan kehormatan ke beberapa pejabat tinggi negara Indonesia pada Kamis (24/7) dan Jumat (25/7).

Rangkaiannya diawali dengan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara kedua delegasi membahas berbagai perkembangan kerja sama pertahanan Indonesia dan Tiongkok.


Usai melaksanakan pertemuan bilateral antara delegasi kedua negara, Jenderal Fan Changlong dijadwalkan diterima Wakil Presiden Boediono dan melanjutkan kunjungan kehormatan kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Markas Besar TNI di Cilangkap.

Jenderal Fan Changlong juga dijadwalkan mengunjungi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) di Sentul pada Jumat (25/7) sebelum kembali ke Beijing pada hari yang sama.

Kerja sama pertahanan Indonesia dan Tiongkok ditandai dengan penandatangan kesepakatan kerja sama bidang pertahanan antara kedua negara pada 7 November 2007.

Sejak itu kedua negara telah mengembangkan kerja sama pertahanan mulai dari saling kunjung pejabat tinggi kementerian pertahanan, pejabat tinggi Angkatan Bersenjata, pertukaran perwira, dan latihan bersama antarpasukan khusus TNI dan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.

Indonesia dan Tiongkok telah menjalin kerja sama untuk industri pertahanan, antara lain produksi bersama peluru kendali C-705 yang akan digunakan pada kapal cepat rudal TNI Angkatan Laut.

Komisi Militer Pusat merupakan salah satu badan penting dalam organisasi Partai Komunis Tiongkok, yang langsung dipimpin Ketua Partai Komunis yang juga Presiden Tiongkok kini Xi Jinping, sebagai panglima tertinggi.

Komisi Militer Pusat membawahkan Kementerian Pertahanan dan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.  (Antara)

KRI Jajaran Koarmabar Pasang Meriam & Alat Sensor

Posted: 24 Jul 2014 12:11 AM PDT

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Thaha Syaifuddin (STS-376) salah satu KRI jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Barat (Satkor Koarmabar) secara resmi mulai melaksanakan pengerjaan pemasangan (Retrofit) meriam 30 mm 7 barrels berikut peralatan Sensor Weapon Command (Sewaco) baru dari Cina, di PT PAL, Surabaya.

KRI Jajaran Koarmabar Pasang Meriam & Alat Sensor
KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376

Guna kelancaran pengerjaan pemasangan Meriam 30 MM 7 barrels, Komandan KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376, Letkol Laut (P) Ario Sasongko, S.E., M.P.M., melaksanakan acara berbuka puasa bersama sekaligus pengajian dan pemotongan tumpeng, di Lounge Room Bintara KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376.

Sementara itu, saat acara potong tumpeng, Komandan KRI STS-376 secara simbolis menyerahkan potongan tumpeng kepada Tamtama termuda. Turut hadir dalam acara tersebut, Pjs Komandan KRI STS, Mayor Laut (P) Toni Soemarno, S.E., KKM Mayor Laut (T) M. Irwan Ridhwan, Palaksa Kapten Laut (P) Denny Firdian, beserta seluruh Perwira, Bintara dan Tamtama KRI STS-376.


Dalam kesempatan tersebut, Komandan KRI STS-376 yang merupakan alumnus Armed Forces of Philippines Command and General Staff College ini memberikan penekanan, di antaranya yaitu untuk selalu memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT di dalam setiap langkah dan tindakan, serta tetap meningkatkan kewaspadaan dan purba jaga di dalam pelaksanaan pemasangan meriam baru ini, memahami dan melaksanakan tugas secara profesional, proporsional dan penuh tanggung jawab, jangan sampai lengah serta senantiasa melaksanakan pengecekan ulang terhadap seluruh ruangan-ruangan guna mengantisipasi bahaya kebakaran maupun kebocoran.

Berkaitan dengan hal tersebut, diharapkan seluruh rangkaian kegiatan pemasangan meriam baru ini dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, seluruh ilmu pengetahuan yang telah diperoleh personel KRI STS-376 selama menjalani training di China baru-baru ini dapat diaplikasikan di dalam mengoperasikan maupun merawat semua alutsista yang dipasang meriam dan peralatan sensor jenis tersebut.

Selanjutnya, Komandan KRI STS-376 menambahkan bahwa dengan adanya pemasangan meriam dan peralatan sensor yang baru ini, akan meningkatkan kemampuan tempur KRI STS-376 sebagai salah satu unsur KRI di jajaran Satkor Koarmabar. (PosKota)

Di Debat Terbuka PBB, Indonesia Lantang Kutuk Israel

Posted: 24 Jul 2014 12:00 AM PDT

Dalam debat terbuka di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat pada Selasa (22/7) mengenai situasi di Timur Tengah termasuk Palestina, Indonesia lantang mengutuk Israel.

Di Debat Terbuka PBB, Indonesia Lantang Kutuk Israel

Duta Besar Desra Percaya, selaku Wakil Tetap RI (Watapri) untuk PBB di New York, mengutuk keras serangan tidak berperikemanusiaan Israel di Jalur Gaza.

"Jika Dewan Keamanan tidak dapat mengambil tindakan nyata, itu bukan saja merupakan kegagalan PBB tetapi juga merupakan kekalahan terhadap perjuangan perdamaian dan kemanusiaan," tegas Desra Percaya.


Wakil Tetap RI di PBB itu menegaskan, Israel telah berkali-kali melanggar hukum internasional. Karena itu, Indonesia meminta Dewan Keamanan yang memiliki tanggung jawab bagi pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional harus mengambil tindakan sesegera mungkin.

"Hentikan agresi Israel, pastikan mengalirnya bantuan kemanusiaan terhadap para korban serta dorong Palestina dan Israel kembali ke meja perundingan," seru Dubes Desra.

Desra juga menyampaikan, Indonesia juga sangat menyesalkan di bulan Ramadhan, bulan yang sesungguhnya penuh dengan berkah telah dicederai dengan aksi kekerasan Israel.

Dubes Desra juga mengatakan, serangan militer Israel yang tidak berperikemanusiaan, khususnya yang baru saja terjadi terhadap wilayah Shuja'iya dan Khan Younis, sangat menyakitkan bangsa Indonesia.

Menurutnya, kekerasan antara Palestina dan Israel hanya akan menyulitkan upaya mencapai perdamaian. Apalagi, akar kekerasan itu sesungguhnya adalah pendudukan Israel di Palestina.

Selama pendudukan masih terjadi, lanjut Dubes Desra, kekerasan akan terus berlangsung.

"Atas dasar itulah, Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam membentuk negara yang merdeka dan berdaulat, dengan Jerusalem Timur sebagai ibukotanya," tegas Desra (ROL)

Unknown Thursday, July 24, 2014
Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Pangkostrad Letjen Gatot Nurmatyo Jadi KSAD Baru

Posted: 23 Jul 2014 12:45 AM PDT

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Fuad Basya membenarkan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo bakal dilantik sebagai pengganti Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman. "Benar. Beliau yang akan menggantikan Pak Budiman," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 22 Juli 2014.

Letjen TNI Gatot Nurmantyo, menerima hormat saat defile upacara penyerahan pasukan dalam serah terima jabatan Pangdam V Brawijaya pada Brigjen TNI Murdjito, di lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, 2 Desember 2011. TEMPO/STR/Fully Syafi

Meski begitu, Fuad belum mengetahui jadwal kepastian pelantikan terhadap Letjen Gatot Nurmantyo. Menurut dia, presiden yang dapat menentukan waktu pelantikannya. Setelah pelantikan, dia melanjutkan, akan dilakukan serah terima yang waktunya diatur oleh Panglima TNI Moeldoko. "Pelantikan, ya, kami tidak tahu karena itu terserah presiden," ujar dia.


Jenderal Budiman membenarkan pemberhentian dirinya pada akhir pekan ini. Kabar tersebut dia peroleh melalui sambungan telepon dari Panglima TNI, Senin malam, 21 Juli 2014, saat dia menggelar acara buka puasa bersama wartawan. Budiman sendiri tak tahu-menahu alasan pemberhentiannya.

Fuad menjelaskan, pemberhentian Jenderal Budiman oleh Presiden berdasarkan masa karier yang hanya tersisa sekitar dua tahun. Presiden, kata dia, melihat umur Budiman sebaiknya berhenti menjadi Kepala Staf TNI AD. "Dia kelahiran 1956, sudah mau pensiun," kata dia. (Tempo)

Unknown Wednesday, July 23, 2014
Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Panglima TNI Tegaskan Situasi Hari Ini, Aman

Posted: 21 Jul 2014 10:37 PM PDT

TNI akan bertindak tegas dalam menghadapi keelompok anarkis, demi terciptanya situasi yang aman.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan situasi keamanan pengumuman hasil rekapitulasi suara akhir pilpres 2014, akan berjalan aman dan terkendali.


Panglima TNI Jenderal Moeldoko
Panglima TNI Jenderal Moeldoko

Hal tersebut dikarenakan Polri dan TNI telah menjaga situasi keamanan dengan siaga tinggi hingga sampai menjelang penetapan pilpres ini.

" TNI sama sekali tidak menginginkan ada kelompok tertentu yang akan merusak infrastruktur," jelas Moeldoko, saat gelar apel siaga pasukan di Mabesad, Jakarta, Selasa (22/7/2014).


Kembali Moeldoko menegaskan pihaknya akan bertindak tegas dalam menghadapi keelompok anarkis, demi terciptanya situasi yang aman.

"Tentunya dengan standar prosedur netral, tegas dan profeional," kata Moeldoko.

Menurut, Moeldoko, TNI akan siaga dilihat dari situasi dan kondisi dilapangan. (JN)

KRI Usman Harun Akan Jaga Perairan Indonesia Timur

Posted: 21 Jul 2014 10:19 PM PDT

KRI Usman Harun di Inggris telah dijemput oleh 44 prajurit TNI menuju tanah air. Kapal penghancur itu kini dalam perjalanan dan sebuah tugas telah menantinya.

KRI Usman Harun Akan Jaga Perairan Indonesia Timur

Tugas itu adalah menjaga kedaulatan NKRI di wilayah timur laut Nusantara. Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

"Rencananya KRI Usman Harun ditugaskan di armada timur bersama dua KRI lainnya," ujar Moeldoko di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014).

Kapal jenis Multi Role Light Frigate ini telah meninggalkan Inggris pada 16 Juli lalu. Diperkirakan kapal yang memiliki radar dan sensor termutakhir itu akan tiba akhir September 2014.


"Dilepas, upacara penyerahan, berangkat ke Jakarta, jadi akhir September 2014 sampai," ujar sang jenderal.

Nama KRI Usma Harun sempat diprotes Singapura, karena menganggap Usman dan Harun adalah teroris yang melakukan pemboman di Singapura pada tahun 1960-an. Namun, pemerintah tetap bersikukuh dengan nama itu, karena Usman dan Harun merupakan prajurit Marinir TNI AL yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia.‬

‪KRI ini merupakan kapal perusak yang memiliki bobot 2.000 ton dan jangkauan tembakan yang jauh sejauh 40 nautical mile. Kapal ini adalah armada tercanggih TNI AL dibandingkan dengan yang lain. (Detik)

Pasukan khusus TNI diterjunkan bila situasi tak kondusif

Posted: 21 Jul 2014 09:17 PM PDT

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan, pasukan khusus TNI akan diterjunkan manakala situasi keamanan menjelang penetapan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 berlangsung tak kondusif.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko

"Pasukan Kostrad, Kopassus, Marinir dan Paskhas merupakan prajurit andalan. Pasukan cadangan ini di bawah kendali Panglima TNI. Saya tak ingin kalian diturunkan. Kalau diturunkan berarti situasi kritis. Saya hanya menginginkan kalian melakukan apel siaga saja dan siaga bila situasi tak kondusif. Pasukan dalam posisi tertinggi," kata Panglima TNI dalam amanatnya pada Apel Siaga Pengamanan Pilpres 2014, di Mabesad, Jakarta Pusat, Selasa pagi.

Menurut dia, apel siaga dilaksanakan dalam menjaga situasi keamanan yang sudha tercipta dengan baik menjelang penetapan Pilpres 2014.


"Saya tegaskan, TNI sama sekali tak menginginkan adanya kelompok-kelompok tertentu yang menganggu stabilitas keamanan nasional dan struktur sosial yang sudah terbangun dengan baik," kata Moeldoko.

Ia mengatakan, ada perbedaan membangun struktur sosial dengan membangun infrastruktur. Infrastruktur mudah untuk dibangun kembali, namun membangun struktur sosial yang telah dirusak sangat sulit untuk dibangun kembali.

"Apabila gangguan itu terjadi, TNI bertekad akan bertindak dengan tegas untuk selamatkan masyarakat, bangsa dan negara. Kebijakan panglima sangat jelas dalam menjalankan tugas, yakni netral, tegas dan profesional. Itu standar yang kita miliki, oleh karena itu prajurit harus mempedomaninya," kata Panglima TNI.

Moeldoko mengatakan, untuk pengamanan pengumuman oleh KPU, TNI telah menyiapkan 35 ribu pasukan untuk memback up kinerja aparat kepolisian. Dari jumlah tersebut, hanya 23 ribu pasukan yang akan bertugas aktif untuk pengamanan.

"Sisanya, mereka akan berada disiagakan jika sewaktu-waktu diperlukan. Panglima TNI juga punya cadangan terpusat PPRC dari Divisi II seluruh satuan baik darat, laut dan udara," ujarnya.

Siaga I yang diberlakukan oleh TNI ini untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa pada Selasa (22/7) ini tidak ada apa-apa dan situasi aman karena TNI siaga tinggi.

"Mari kita nikmati Hari Raya Idul Fitri dengan baik. Jangan setengah-setengah dan ragu-ragu menjalankan Hari Raya. TNI-Polri akan menjaganya," ujarnya.

Ia menambahkan, siaga I yang diberlakukan terus dilakukan hingga situasi benar-benar kondusif. Siaga seperti karet, bila situasi intensitasnya meningkat, maka siaganya akan ditingkatkan, namun bila landai dan kondusif, maka siaga akan diturunkan menjaga siaga II dan siaga III," katanya. (Antara)

Prajurit Pasmar-1 siap amankan pengumuman pilpres

Posted: 21 Jul 2014 09:10 PM PDT

Komandan Pasmar-1 Kolonel Marinir Kasirun Situmorang memimpin gelar kesiapan prajurit Marinir Wilayah Timur dalam rangka pengamanan tahap pengumuman resmi KPU untuk Pilpres 2014 di lapangan apel Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin.

Prajurit Pasmar-1 siap amankan pengumuman pilpres

Apel kesiapan yang juga dihadiri Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Purwadi itu diikuti ribuan prajurit Pasmar-1 dari Brigif-1 Marinir, Menkav-1 Marinir, Menart-1 Marinir, Menbanpur-1 Marinir dan Yontaifib-1 Marinir yang tergabung dalam Delapan Satuan Setingkat Batalyon (SSY) dan Satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Batalyon Taifib-1 Marinir untuk pengamanan Pilpres 2014.

Dalam amanatnya, Komandan Pasmar-1 mengatakan gelar kesiapan pengamanan Pilpres 2014 bertujuan menegaskan komitmen tugas dan kesiapsiagaan prajurit dan satuan jajaran Pasmar-1 dalam membantu dan mengamankan penyelenggaraan penetapan Pilpres 2014 oleh KPU.


Selain itu, juga untuk melihat secara langsung kesiapan personel dan material guna mendukung kesiapan Korps Marinir dalam rangka pengamanan Pilpres 2014 yang diikuti dua pasangan capres-cawapres yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Pesta demokrasi telah memasuki tahapan penting, yaitu masa penghitungan suara tingkat nasional yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi bagi setiap prajurit terkait tugas pengamanan di lapangan, apalagi posisi TNI, tidak terkecuali Korps Marinir, sudah memegang teguh komitmen netralitas dalam pilpres," katanya.

Menurut dia, peran Korps Marinir dalam membantu kelancaran penyelenggaraan rangkaian penetapan dan pemilihan presiden dan wakil presiden meliputi pemberian tugas bantuan pengamanan kepada kepolisian, membantu KPU dalam mengamankan logistik Pemilu hingga hasil akhir Pilpres.

"Saya ingatkan kepada seluruh prajurit Korps Marinir, khususnya jajaran Pasmar-1 yang terlibat dalam pengamanan Pilpres 2014 agar menjalin hubungan kerja sama dan koordinasi yang baik dengan aparat-aparat terkait, sehingga menjamin penyelenggaraan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dengan kondusif dan demokratis," katanya.

Dengan diadakannya gelar kesiapan tersebut diharapkan semakin memperkuat kemampuan antisipasi prajurit dan satuan jajaran Pasmar-1 terhadap berbagai potensi konflik, baik vertikal maupun horizontal yang mungkin timbul.

"Dengan bekal profesional dan disiplin yang telah melekat di dada dan jiwa raga prajurit Korps Marinir, saya yakin kalian akan mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, dan siap digerakkan ke seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

Dalam kesempatan tersebut juga digelar kesiapan prajurit Pasmar-1 yang tergabung dalam Satuan Setingkat Batalyon (SSY) untuk upacara HUT ke-69 Tentara Nasional Indonesia tahun 2014 yang akan digelar di Dermaga Ujung Koarmatim Surabaya.

Sementara itu, prajurit dan PNS Korem 081/Dhirot Saha Jaya serta ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 081 memperingati "Nuzulul Quran 1435 Hijriah" di Masjid Sudirman Korem 081/DSJ, Jalan Pahlawan, Kota Madiun (21/7).  (Antara)

Pergantian KSAD tak pengaruhi persiapan hadapi penetapan pilpres

Posted: 21 Jul 2014 09:05 PM PDT

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memastikan, pergantian Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman, tidak akan mempengaruhi persiapan TNI dalam menghadapi penetapan hasil rekapitulasi.


"Pergantian KSAD tidak ada pengaruhnya dengan kesiapan pasukan menghadapi penetapan Pilpres," kata Panglima TNI usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Prajurit TNI dalam rangka pengamanan Pilpres di Mabesad, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut dia, selama ini TNI tersusun dalam rantai komando yang kuat, sehingga jika ada pergantian tidak akan berpengaruh, bahkan dalam skala pengamanan pilpres sekalipun.


Pergantian KSAD Jenderal Budiman dilakukan setelah dirinya dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (21/7) siang. Presiden meminta Panglima TNI mengajukan nama-nama pengganti KSAD.

Pergantian pun dilakukan semata-mata untuk kepentingan organisasi dan regenerasi.

"Kenapa ada pergantian, karena untuk kepentingan organisasi, regenerasi. Pak budiman sebentar lagi masuk masa pensiun. Hanya kebetulan, dilakukan mau pengumuman pilpres," ujar Panglima.

Rencananya pergantian KSAD akan dilakukan pada pekan ini sambil menunggu Keputusan Presiden (Keppres).

Panglima TNI sendiri mengaku tak mengetahui secara pasti calon kuat untuk menjabat KSAD karena pemilihan KSAD berada di tangan Presiden SBY.

"Saya tak bisa mendahului Bapak Presiden. Karena Presiden SBY sendiri belum mengumumkan siapa calon yang akan menggantikan KSAD Jenderal Budiman," ujarnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko telah mengajukan tiga nama calon Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan KSAD Jenderal TNI Budiman yang akan memasuki masa pensiun pada September 2014.

"Panglima TNI sendiri telah mengajukan tiga orang calon KSAD kepada Presiden SBY, yang kemudian akan dipilih. Setelah itu, Presiden akan menerbitkan Keputusan Presiden soal penggantian KSAD yang baru," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Fuad M Basya, saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin malam.

Pengajuan tiga nama calon kuat KSAD itu dilakukan pada Senin (21/7) siang ketika Panglima TNI dipanggil oleh Presiden SBY.

Disinggung soal nama calon KSAD yang diusulkan, yaitu Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Gatot Nurmantyo, Wakil KSAD Letjen TNI M Munir dan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letjen TNI Waris.

"Jenderal bintang tiga tersebut merupakan nama-nama terbaik yang dipilih oleh Panglima TNI. Namun, calon kuat untuk menggantikan KSAD Jenderal Budiman diserahkan sepenuhnya kepada Presiden SBY," tuturnya. (Antara)

SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD

Posted: 21 Jul 2014 09:01 PM PDT

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberhentikan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Budiman. Menurut Budiman, pemberhentian itu disampaikan melalui Panglima TNI Jenderal Moeldoko. 

Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Budiman
 
"Panglima menelepon saya dan mengabarkan pemberhentian tersebut," kata Budiman kepada Tempo, Senin, 21 Juli 2014. Telepon itu diterima Budiman sekitar pukul 18.45.

Budiman, yang dilantik sebagai KSAD pada September tahun lalu, akan memasuki masa pensiun pada 25 September 2014. Budiman menyatakan tak menanyakan alasan pemberhentian. "Saya cuma bilang, 'Siap laksanakan, silakan Pak,'," kata Budiman.


Rencananya, Budiman diberhentikan pada Jumat, 25 Juli atau dua bulan lebih cepat. Belum jelas benar alasan pemberhentian Budiman. Sampai berita ini ditulis, Tempo belum mendapat tanggapan dari pihak Istana.


Panglima TNI ajukan tiga nama pengganti KSAD

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko telah mengajukan tiga nama calon Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan KSAD Jenderal TNI Budiman yang akan memasuki masa pensiun pada September 2014.

"Panglima TNI sendiri telah mengajukan tiga orang calon KSAD kepada Presiden SBY, yang kemudian akan dipilih. Setelah itu, Presiden akan menerbitkan Keputusan Presiden soal penggantian KSAD yang baru," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI Fuad M Basya, di Jakarta, Senin malam.

Pengajuan tiga nama calon kuat KSAD itu dilakukan pada Senin (21/7) siang ketika Panglima TNI dipanggil oleh Presiden SBY.

Tiga calon KSAD yang diusulkan adalah:

  1. Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Gatot Nurmantyo.
  2.  Wakil KSAD Letjen TNI M Munir 
  3. Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letjen TNI Waris

"Jenderal bintang tiga tersebut merupakan nama-nama terbaik yang dipilih oleh Panglima TNI. Namun, calon kuat untuk menggantikan KSAD Jenderal Budiman diserahkan sepenuhnya kepada Presiden SBY," katanya.

Menurut dia, tidak ada unsur politis dalam pergantian KSAD Jenderal TNI Budiman itu menjelang pengumuman rekapitulasi suara Pilpres oleh KPU, karena memang dua bulan lagi Jenderal Budiman akan memasuki masa pensiun.

"Ini wajar, bila pergantian KSAD dipersiapkan karena tinggal dua bulan lagi. Kecuali kalau masih tiga tahun lagi menjabat, baru ada unsur politis," demikian Fuad. (Antara | Tempo)

Unknown Tuesday, July 22, 2014