Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Indonesia Berharap Negara Lain Hormati Prinsip Saling Menghormati dan Menjaga Kedaulatan Wilayah

Posted: 03 Jul 2014 12:06 AM PDT

Indonesia menghormati kepentingan masing-masing negara dan berharap negara lain juga menghormati kepentingan Indonesia dalam prinsip saling menghormati dan menjaga kedaulatan wilayah masing-masing. Pada dasarnya dalam menjalin hubungan kerjasama pertahanan dengan negara lain, Indonesia selalu mengedepankan persamaan-persamaan dan bukan perbedaan. Diharapkan persamaan-persamaan yang ada dapat semakin mempererat hubungan kerjasama pertahanan kedua negara.

Indonesia Berharap Negara Lain Hormati Prinsip Saling Menghormati dan Menjaga Kedaulatan Wilayah

Hal itu dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Selasa (1/7), saat menerima kunjungan delegasi National Defence University People's Liberation Army (PLA) Tiongkok yang dipimpin Mayjen B I Jingjing di kantor Kemhan Jakarta. Saat menemui Pimpinan Delegasi NDU PLA Tiongkok Wamenhan didampingi oleh Direktur Kebijakan Strategis Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI M Nakir dan Direktur Analisa Strategis Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Witjaksono.


Hubungan kerjasama pertahanan kedua negara kembali dijalin sejak tahun 2006 sejak itu hubungan kedua negara menjadi semakin dekat. Pondasi kerjasama pertahanan kedua negara yang dibangun sejak awal dikukuhkannya sampai pada tahun 2014 ini sudah banyak kemajuan. Di dalamnya termasuk hubungan antara NDU kedua negara, serta pembicaraan bilateral yang secara bergantian dilaksanakan dimana tahun ini merupakan tahun ke-5 yang rencananya akan dilaksanakan di Indonesia. Diharapkan setiap pembicaraan bilateral yang bersifat strategis ini dapat bermanfaat bagi kedua negara dan tidak hanya menjadi wacana strategis saja. Hubungan kerjasama juga dapat ditingkatkan dengan saling kunjung Pejabat Tinggi Angkatan Bersenjata kedua negara. Wamenhan kemudian menjelaskan bahwa pada tanggal 25 Agustus 2014 ini dirinya akan hadir pada Simposium Internasional Tsun Su di Beijing.

Sedangkan Mayjen B I Jingjing menjelaskan tujuan kunjungan Delegasi NDU PLA Tiongkok ini adalah untuk melihat perkembangan pembangunan pertahanan TNI serta meningkatkan hubungan persahabatan khususnya antara pejabat tinggi angkatan bersenjata dan Kementerian Pertahanan kedua negara. Kali ini Delegasi NDU PLA melakukan kunjungan selain ke Kemhan juga ke UNHAN dan Mako Kostrad TNI AD yang disambut dengan sangat hangat.

Dirinya menilai, Indonesia saat ini sedang berkembang dari sisi perekonomiannya dan pertahanannya. Mengenai prinsip Indonesia yang menginginkan saling menghormati dan menjaga dalam hal kedaulatan wilayah masing-masing, dijelaskan bahwa pada prinsipnya Tiongkok juga menginginkan perdamaian yang dijaga secara defensif dan abadi. Pihak Tiongkok juga mengharapkan Indonesia meningkatkan perannya di ASEAN dan di Kawasan Asia Pasifik.

Pimpinan Delegasi NDU PLA mengharapkan angkatan bersenjata kedua negara dapat semakin erat bekerjasama dan memainkan peran yang lebih penting sebagai perwujudan dari hubungan bilateral pertahanan kedua negara. Sejak tahun 1992, NDU PLA telah menerima 39 Delegasi dari Indonesia yang mencakup lebih dari 800 orang. Meskipun hubungan pertahanan kedua negara baru kembali terjalin pada tahun 2006. Sejak tahun 2001 sampai dengan 2014, Perwira TNI yang belajar di NDU PLA sebanyak 23 orang. Dirinya juga berharap bahwa hubungan kerjasama Kemhan/TNI semakin meningkat dengan PLA Tiongkok. Mengenai rencana kunjungan Wamenhan untuk menghadiri Simposium Tsun su di Beijing Agustus mendatang dirinya meyakinkan bahwa kehadiran Wamenhan disana akan menjadi pengaruh penting dalam simposium itu.

Dijelaskan pula bahwa pada tanggal 23 Juli 2014, Vice Chairman of The Central Military Commission PLA Tiongkok General Fan Changlong akan datang berkunjung ke Indonesia sebagai tindak lanjut MoU Presiden kedua negara. Pada kesempatan ini Atase Pertahanan Tiongkok untuk Indonesia mengundang Wamenhan hadir dan memberikan sambutan dalam jamuan makan malam untuk menghormati kunjungan General Fan Changlong yang akan dilangsungkan pada tanggal 21 Juli 2014 ini. (DMC)

647 Prajurit Dilatih di Batujajar Untuk Persiapan Berdirinya Kodam 13/ Merdeka

Posted: 02 Jul 2014 11:33 PM PDT

Korem 131/Santiago terus melakukan melakukan persiapan berdirinya markas Kodam 13/Merdeka di Sulawesi Utara. Pembangunan markas pun telah ditenderkan dan sudah ada kontraktor yang akan mengerjakan pembagunan yang rencananya didirikan di Teling tersebut.

ilustrasi latihan militer

 Komandan Korem 131/Santiago Brigjen TNI Musa Bangun saat ditemui mengatakan, sesuai rencana pembangunan pun akan dimulai tahun ini. Targetnya penyelesaiannya pun belum diketahui.

 "Itu kewenangan TNI AD. Kami hanya menjalankannya saja. Tapi saat ini sudah ada kontraktornya yang akan melakukan pekerjaan membangun markas Kodam. Kami pun tak mengetahui jelas anggarannya berapa," terang Musa Bangun, Selasa (1/7/2014).


 Selain mempersiapkan bangunan, TNI AD pun telah mempersiapan pasukannya.Adasebanyak 647 prajurit dari batalyon 712, telah dikirim ke Batujajar untuk mengikuti pendidikan. "Ini dilakukan sebagai prasyarat berdirinya satu Kodam," terangnya.

 Ke-647 prajurit tersebut pun menjalani pendidikan selama empat bulan di Batujajar, tempat berlatihnya Korps Baret Merah alias Kopasus.

 Di situ para prajurit tersebut mendapatkan pendidikan berupa kemampuan satuan tempur di udara, rawa dan laut.  "Mereka harus mahir di segalamedan. Merekakandilatih sama seperti pasukan khusus. Setelah menjalani pendidikan, maka batalyon 712 pun akan berganti nama menjadi batalyon 712 Rider," terangnya.

 Kodam 13/Merdeka nantinya mempunyai wilayah teritorial sendiri yakni mencakup wilayah Sulut, Gorontalo hingga Sulawesi Tengah termasuk juga daerah yang nantinya akan dimekarkan seperti Provinsi Bolmong Raya.

 Bagaimana dengan Korem 131/Santiago? Menurut Brigjen TNI Musa Bangun, Korem tetap akan bermarkas di tempat seperti biasanya. Namun hal itu bisa berubah dan akan berpindah jika ada petunjuk dari pimpinan TNI AD.

 "Untuk sementara ini Korem 131/Santiago masih tetap di lokasi, namun kita akan lihat perkembangannya ke depan sesuai petunjuk pimpinan. Justru untuk korem sendiri, rencananya akan ditambah dan dibangun di Gorontalo. Kemudian untuk jangkauan wilayah Kodam," terangnya.

 Mengenai kepangkatan, Musa Bangun menjelaskan bahwa untuk pimpinan Kodam akan dijabat oleh perwira bintang dua sedangkan korem tetap akan dijabat oleh perwira bintang satu.  (TribunJabar)

Kapal Angkut Tank Leopard Sedang Dibuat Industri Dalam Negeri

Posted: 02 Jul 2014 11:27 PM PDT

Perusahaan galangan kapal dalam negeri, PT. Daya Radar Utama (DRU) yang berada di Lampung dalam waktu dekat  akan segera meluncurkan kapal hasil produksinya, Kapal Angkut Tank (AT)-3 yang telah dipesan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).  

Kapal Angkut Tank Leopard

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Sabtu (28/6) berkesempatan meninjau secara langsung perkembangan dari pembangunan Kapal AT-3 yang dipesan TNI AL pada tahun 2012. Kapal yang dipesan melalui nomor perjanjian kontrak jual-beli No. Trak/1131/xi/PDN/2012 AL tertanggal 27 November 2012 tersebut dikerjakan sesuai dengan standar internasional.

Kapal AT-3 diproyeksikan untuk mengangkut kendaraan tank tempur berat khususnya Main Battle Tank (MBT) yaitu Tank Leopard milik TNI AD yang juga akan segera datang dari Jerman dalam waktu dekat.  PT. Daya Radar Utama (DRU) menargetkan, kapal akan selesai pada akhir bulan September 2014 sehingga dapat tampil pada peringatan hari ulang tahun TNI bulan Oktober 2014.


Kapal AT-3 berkapasitas 359 orang memiliki length over all (LOA) 120 meter dan length between perpendicular (LBP) 118,89 meter. Mesin dan pendukung disuplai tenaga penggerak utama mesin tipe LIAG MAN/MAN D 2840 8L27/38 berdaya @400 kW dengan putaran 1.500 rpm.

Selain itu, kapal dilengkapi mesin penggerak emergency dengan merek LIAG MAN/MAN D EXFF XE sebanyak satu set. Dengan daya mencapai 120 kW; alternator 380/220 v, 50 Hz, dan 3 phase, serta putaran 1.500 rpm. Kapal ini diproyeksikan mampu mengangkut 10 unit Main Battle Tank TNI-AD beserta dua kendaraan pendukung dan bahkan bisa untuk mengangkut  helikopter.

Turut mendampingi Menhan dalam peninjauan tersebut, Kabasarnas, Dirjen Pothan Kemhan, Staf Ahli Menhan Bidang Politik dan Staf Khusus Menhan Bidang Sosbud, Kapolda Lampung, Danrem 043 Gatam dan Danlanal Lampung.  (DMC)

No comments