Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


31.370 personil TNI AD amankan pilpres

Posted: 07 Jul 2014 01:03 AM PDT

Kepala dinas penerangan AD (Kadispen AD) Brigjen TNI Andika Perkasa mengatakan, TNI AD mengerahkan sebanyak 31.370 personel untuk mengamankan pemilihan umum presiden 2014 pada 9 Juli 2014.

31.370 personil TNI AD amankan pilpres
Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Meris Wiryadi memeriksa personil saat Apel Kesiapsiagaan Kodam XVI/Pattimura dalam rangka Pengamanan Pilpres 2014. Sebanyak 31.370 personel TNI AD dikerahkan untuk pengamanan pilpres berasal dari Kodam, Kostrad dan Kopassus.

"Hal itu berdasarkan perintah Panglima TNI melalui telegram dengan no. TR/316/2014, tanggal 2 April 2014," kata Kadispen AD, di Jakarta, Senin.

Kekuatan personel TNI AD yang di bawah kendali operasi Polri, mendapat dukungan logistik dari Pemerintah untuk Pengamanan Pemilihan Presiden 2014.

Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Budiman, kata dia, menginstruksikan kepada seluruh Jajaran TNI AD untuk siaga dan siap digerakkan apabila diperlukan untuk membantu Pengamanan Pemilihan Presiden putaran pertama selama 15 hari dan putaran kedua selama 12 hari.


Ia merinci 31.370 personil TNI AD itu, terdiri atas Kodam I (Sumut, Riau, Kep. Riau, Sumbar) sebanyak 3.000 personil, Kodam II (Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jambi) sebanyak 2.500 personil, Kodam III (Jawa Barat, Banten) sebanyak 2.100 personil, Kodam IV (Jawa Tengah, Yogyakarta) sebanyak 2.500 personel, Kodam V (Jawa Timur) sebanyak 2.500 personil.

Selain itu, Kodam VI (Kaltim, Kalsel) sebanyak 1.900 personil, Kodam VII (Sulsel, Sulteng, Sulbar, Sultenggara, Sulut, Gorontalo) sebanyak 3.000 personil, Kodam IX (Bali, NTB, NTT) sebanyak 1.900 personil, Kodam XII (Kalbar, Kalteng) sebanyak 1.900 personil, Kodam XVI (Maluku, Maluku Utara) sebanyak 1.600 personil, Kodam XVII (Papua, Papua Barat) sebanyak 2.340 personil, Kodam Jaya (DKI, Depok, Tangerang, Bekasi) sebanyak 2.030 personil, Kodam IM (Aceh) sebanyak 2.100 personil, Kostrad sebanyak 1.500 personil, Kopassus sebanyak 500 personil. (Antaranews)

Sekilas Tahapan Pendidikan Komando Pasukan Khusus TNI

Posted: 06 Jul 2014 05:44 PM PDT

Pendidikan Komando di Pusdikpassus Batujajar, Bandung terdiri dari tiga tahap yang seluruhnya dilaksanakan selama tujuh bulan.


Sekilas Tahapan Pendidikan Komando Pasukan Khusus TNI


1. Tahap Basis. Dilaksanakan selama sepuluh mingggu dan merupakan tahap pembentukan. Materi pelajarannya meliputi antara lain teori dan taktik ketrampilan dasar komando seperti menembak, tehnik dan taktik bertempur/bantuan tempur, operasi Raid, perebutan cepat, serangan unit komando, navigasi darat, bayonet ban, dsb.

2. Tahap Hutan Gunung. Dilaksanakan dihutan-hutan gunung yang bersuhu cukup dingin di wilayah Jawa Barat. Materi yang diajarkan meliputi pendaki serbu, pendidikan perorangan, menembak, navigasi darat, penjejakan dan anti penjejakan, praktek raid, survival dan patroli jarak jauh. Tahap ini ditutup dengan melaksanakan Long March dari Batujajar ke Cilacap.


3. Tahap Rawa Laut. Selesai melaksanakan tahap hutan gunung para prajurit memasuki tahap ketiga didaerah rawa dan muara sungai diantara wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Materi latihan meliputi pelajaran praktek pendaratan menggunakan LCR, navigasi laut, survival laut, pelolosan, renang ponco di laut dan ketrampilan-ketrampilan lainnya di medan yang sangat bervariasi, dengan demikian diharapkan mereka nanti mampu beroperasi dimana saja tanpa tergantung pada situasi dan kondisi medan yang bagaimanapun sulitnya. Serangan Fajar yang dilaksanakan dini hari dalam perebutan pancangan kaki di tepi pantai Permisan Nusa Kambangan menandai berakhirnya rangkaian pendidikan Komando sebelum secara resmi mereka dilantik menjadi prajurit Komando oleh Komandan Jenderal Kopassus.

PENDIDIKAN SPESIALISASI


Selain melaksanakan aktivitas rutin di satuan masing-masing, para prajurit dibekali beberapa kemampuan spesialisasi dasar yang dilaksanakan selama delapan minggu. Dalam pendidikan ini prajurit diberi kemampuan tambahan yang meliputi keahlian sebagai Penembak Runduk, Pendaki Serbu, Zeni/Demolisi, Perhubungan, Peralatan dan Kesehatan.


SEKOLAH PERTEMPURAN KHUSUS


Untuk menjaga kesiapan sebaik mungkin menghadapi berbagai bentuk ancaman prajurit Komando dituntut untuk selalu mampu mengembangkan kemampuannya dengan keahlian-keahlian khusus baik yang diadopsi dari satuan-satuan elit dunia maupun yang dirancang atau dikembangkan di Sekolah Pertempuran Khusus Kopassus. Materi yang diajarkan meliputi Pertempuran Jarak Dekat (PJD), Pertempuran Kota, Pertempuran Hutan dan kemampuan-kemampuan khusus lainnya yang berhasil dikembangkan secara intern dilingkungan Kopassus dengan mengantisipasi bentuk ancaman di masa yang akan datang. 



Sumber : TNI AD

PAL Mulai desain frigate nasional pada 2017 dan Kapal selam pada 2022

Posted: 06 Jul 2014 04:30 PM PDT

Dalam pemenuhan kebutuhan Alutsista matra laut Angkatan Laut, PT PAL Indonesia memiliki rencana Program menengah 5 tahun dan Jangka Panjang 25 tahun. Hal tersebut disebutkan dalam lokakarya rencana induk pemenuhan ALPAHANKAM pertengahan April lalu di Kementerian Pertahanan.

Direktur Utama PT PAL Muhammad Firmansyah Arifin
Direktur Utama PT PAL Muhammad Firmansyah Arifin

Dalam program jangka menengah 5 tahun, PT PAL akan dapat menciptakan sendiri desain frigate nasional pada 2017, sementara program jangka panjang 25 tahun, persero ini akan menciptakan desain kapal selam di tahun 2022.

Proses pengadaan kapal perang untuk TNI-AL yang sesuai kebutuhan dan kondisi geografi indonesia, PT PAL Indonesia sering melaksankan kerja sama dengan galangan kapal asing, seperti DSNS Belanda dalam produksi bersama kapal PKR 105m frigate class. Kerja sama itu dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan teknologi yang sering disebut dengan transfer of technology.


Ditegaskan pula bahwa PT PAL Indonesia sebagai Industri pertahanan dan Lead Integrator mempunyai tuntutan untuk dapat menguasai teknologi platform dan combat management system, terutama penguasaan konfigurasi sistem persenjataan dan integrasinya.

Dalam pembangunannya, kapal perang tidak dapat disamakan dengan pembangunan kapal komersial. Perbedaannya terletak pada desain platform kapal yang harus dapat memenuhi requirement meletakan persenjataan dalam hull desainnya.

Selain itu, dalam membuat desain platform kapal perang harus melihat pula beberapa pertimbangan kemampuan kapal untuk tetap dapat bertahan dalam kondisi di luar normal, seperti efek persenjataan musuh, serangan atas air, pengaruh internal dan eksternal blast, underwater explotions, shock, serta sisa tegangan saat penembakan rudal dari kapal.

Dewasa ini, dalam pembangunan kapal perang yang disesuaikan dengan kebutuhan, banyak kapal perang yang dapat dikembangkan persenjataannya dalam artian plug and play. Bukan hanya itu, kapal-kapal perang tersebut meningkatkan kemampuan stealth guna mengurangi deteksi radar.

Tidak hanya pada sisitem persenjataan dan sistem stealth, melainkan juga meningkatkan kecepatan kapal dengan kemampuan mencapai 40 knots. Hal tersebut mendukung tactical advantages, namun maintenance lebih terhadap kapal yang memiliki kecepatan tinggi ini sering dilakukan pada hull akibat flamming response dan fatigue strength atau kelelahan material karena guncangan pada struktur kapal yang dilaju pada kecepatan maksimal.

Dengan kata lain, galangan kapal industri pertahanan harus mampu membuat konfigurasi sistem persenjataan yang dimaknai dengan seluruh sistem persenjataan yang terpasang di kapal sangat terkait hull perfomance kapal. (JurnalMaritim)

TNI dan Basarnas Tandatangani Perjanjian Kerjasama

Posted: 06 Jul 2014 03:42 PM PDT

Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan Badan Search And Rescue (SAR) Nasional (Basarnas) yang diwakili oleh Marsekal Madya TNI F. Henry Bambang Soelistyo, S.Sos Kepala Basarnas di Ruang Hening Gedung Soedirman Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur  (04/07/2014). 

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama TNI dengan Basarnas

Dalam sambutannya Panglima TNI, mengatakan bahwa dalam konteks interoperabilitas TNI - Basarnas memiliki kepentingan untuk menyusun nota kesepahaman, sebagai bagian pengembangan pelaksanaan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) TNI di bidang pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (SAR) sesuai yang diamanatkan dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Hal ini didasari oleh semangat jiwa kita untuk ingin bersatu padu menyelesaikan persoalan kesulitan manusia dalam memberikan perlindungan, pertolongan dan penyelamatan warga bangsa, khususnya para korban kecelakaan pelayaran, penerbangan dan di lokasi-lokasi ekstrim lainnya.  Untuk itu, kiranya perlu dipedomani empat faktor kunci dalam mencapai efektivitas dan efisiensi tugas SAR, yaitu keahlian atau expertise, proses strategis operasi SAR, sumber daya atau resources, networking atau partnership dan investigasi menyeluruh. 


Lebih lanjut Panglima TNI berharap nota kesepahaman ini harus dikembangkan ke arah penguatan beberapa substansi penting, antara lain: Pertama, penggunaan dan pembinaan sarana serta prasarana, dengan memperkecil keterbatasan dan ketergantungan. Kedua, peningkatan kapasitas dan kapabilitas satuan serta personel dalam tugas SAR di semua kemungkinan kondisi yang dihadapi.  Ketiga, formalisasi information sharing, terkait manajemen, operasional, teknologi dan perkembangan pengetahuan  SAR.     Keempat, menyelenggarakan operasi SAR nasional, terhadap kecelakaan penerbangan, pelayaran, bencana alam dan musibah lainnya.

Hadir dalam acara tersebut Kasum TNI Laksdya TNI Ade Supandi, S.E., Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Wakasal Laksdya TNI Didit Herdiawan, Irjen TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin, Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Hardiono Saroso, Para Asisten Panglima TNI,  Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya dan beberapa pejabat teras Basarnas. (TNI)

TNI AL dan Tim SAR Selamatkan Kapal Yatch Perancis

Posted: 06 Jul 2014 03:37 PM PDT

Jajaran TNI Angkatan Laut beserta Tim SAR berhasil menyelamatkan kapal Yatch berbendera Perancis MISS Saigon yang mengalami kecelakaan di perairan Timur Indonesia, tepatnya 30 nautical mile dari Barat Papua, kemarin.

TNI AL dan Tim SAR Selamatkan Kapal Yatch Perancis

MISS Saigon yang sedang melaksanakan perjalanan dari Vietnam ke Papua New Guinea ditemukan mengapung dengan kondisi kapal dipenuhi air dan nyaris tenggelam.


Jajaran TNI Angkatan Laut, dalam hal ini Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) X Jayapura mendapatkan laporan dari perwakilan TNI Angkatan Laut yang betugas di Information Fusion Center (IFC) Singapura tentang kejadian tersebut.

Jajaran Lantamal X Jayapura segera  mengeluarkan telegram kepada Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Timur (Danguskamlatim) TNI AL, untuk melaksanakan operasi SAR dan berkoordinasi dengan Basarnas wilayah Manokwari dan Biak.  Akhirnya kapal tersebut berhasil diselamatkan. (tiyo | Poskota)

Penerbangan Uji Fungsi pesawat F16C-52ID Peace Bima Sena II Berhasil

Posted: 06 Jul 2014 03:30 PM PDT

Pelaksanaan Functional Check Flight atau Uji Fungsi pesawat F16C-52ID ber nomor ekor TS 1625 telah sukses dilaksanakan pada tanggal 21 April 2014. Pesawat berkursi tunggal ini merupakan pesawat pertama yang telah selesai melaksanakan program regenerisasi di Depo Regenerisasi Hill AFB. Proyek yang dinamakan Peace Bima sena II yang memakan waktu hampir 14 bulan ini dimulai sejak bulan April 2013. Penerbangan Uji Fungsi  dilaksanakan untuk memastikan semua sistem yang terintregrasi bisa beroperasi dengan baik.

Penerbangan Uji Fungsi pesawat F16C-52ID Peace Bima Sena II Berhasil

Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI I.B Putu Dunia didampingi Atase Udara RI di Washington DC, Kol Pnb Benedictus B Koessetianto dan Technical Liaison Officer Mayor Tek. Subagyo telah melaksanakan kunjungan kerja selama 2 hari di Depo Regenerasi Hill AFB, Utah pada tanggal 4-5 April 2014. Dalam kunjungan tersebut Kasau menerima laporan dari Maj Gen Brent Baker, Komandan Kompleks Logistik tentang pelaksanaan regenerasi F-16 C/D-52ID dalam Proyek Peace Bima Sena II di Hill AFB.  Dalam kesempatan tersebut Kasau melaksanakan inspeksi ke hangar tempat regenerasi pesawat dilaksanakan. Kasau juga melihat langsung pesawat pertama (TS 1625) yang telah selesai melaksanakan upgrade dan modifikasi. Kasau menyampaikan harapan agar regenerasi dapat dilaksanakan secara optimal sesuai jadwal yang telah direncanakan.


Pengadaan 24 pesawat F16 C/D-52ID merupakan kerjasama antara Pemerintah AS dan Indonesia berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tanggal 17 Januri 2012. Pelaksanaan regenerasi meliputi structural/airframe upgrade 24 pesawat Block 25 agar mempunyai usia pakai lebih lama, serta modernisasi sistem avionic dan engine. Diharapkan program regenerasi akan meningkatkan kemampuan struktur pesawat sehingga dapat dioperasikan hingga mencapai masa usia pakai (service life) optimal. Disisi lain modernisasi avionic dan engine pesawat akan memiliki kemampuan tempur yang setara dengan F-16 block 52.



Selain pengadaan 24 pesawat F-16, kontrak kerjasama juga meliputi pengadaan spare parts, support equipment, training, JMPS (Joint Mission Planning System), RIAIS (Rackmont Improve Aivonic Intermediate System ), AME (Alternate Mission Equipment) dan PMEL (Precision Measurment Equipment Laboratory). Dua puluh pesawat F-16 C/D-52ID yang terdiri dari lima pesawat F-16 D berkursi ganda dan 19 pesawat F-16 C berkursi tunggal akan dikirimkan secara bertahap ke Indonesia. Enam orang penerbang Skadron Udara 3 sudah mulai melaksanakan pelatihan "Differential Training"  di Tucson Arizona  mulai tanggal 30 Juni-14 Juli 2014. Selanjutnya dua penerbang akan ikut ferry flight tiga pesawat pertama dari Utah-Alaska–Guam–Madiun dengan air refueling sepanjang perjalanan yang direncanakan berangkat tanggal 15 Juli hingga tanggal 20 Juli 2014 tiba di Lanud Iswahjudi, Madiun Jawa Timur.

Pengadaan 24 F-16 C/D-52ID tersebut akan melengkapi Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin untuk menambah kekuatan tempur  TNI Angkatan Udara sebagai tulang punggung kekuatan dirgantara (Air Power) kita demi menjaga Keamanan Nasional Indonesia. (TNI AU)

Meski Berpuasa Ramadhan, Marinir TNI AL Tetap Eksis di Latma Multilateral RIM of Pasific 2014

Posted: 06 Jul 2014 03:24 PM PDT

Setelah tiga minggu mengikuti Latma multilateral RIM of Pasific 2014, Prajurit Korps Marinir TNI AL melaksanakan latihan Helo On Off Drills dan Battle Sight Zero (BZO) di Marine Corps base Hawaii (MCBH) Kaneohe, OAHU-Hawai, Senin (2/7), seperti dilansir Dispenal.

Meski Berpuasa Ramadhan, Marinir TNI AL Tetap Eksis di Latma Multilateral RIM of Pasific 2014

Dalam latihan tersebut, Satgas Marinir yang dipimpin Mayor Marinir Briand Iwan Prang dibagi menjadi dua peleton. Peleton-1 yang dipimpin Komandan Peleton (Danton) Lettu Marinir William David Halley melaksanakan Helo On off Drills atau latihan keluar masuk heli kemudian membentuk perimeter pertahanan di Landing Zone Eagle MCBH. Latihan yang menggunakan helikopter Sikorsky CH-53E Super Stallion ini juga diikuti oleh Marinir Amerika, Tonga dan Australia.


Sementara itu, Peleton-2 yang dipimpin Danton Kapten Marinir Agus Mutaqim melaksanakan latihan Battle Sight Zero (BZO) atau menembak reaksi bersama dengan marinir Amerika dan Korea di Range 9 markas MCBH.

Latihan tersebut merupakan bagian dari kegiatan latihan militer maritim terbesar di dunia bertajuk Latma Multilateral RIMPAC 2014 yang berlangsung mulai 2 Juni sampai dengan 1 Agustus 2014 mendatang, dengan melibatkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Di sela-sela kegiatan, Danton-1 berkesempatan memberikan motivasi kepada seluruh prajurit agar selalu semangat mengikuti setiap kegiatan walaupun sedang melaksanakan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan. (JurnalMaritim)

No comments