Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Tak Hanya Romantisme Poros Maritim, Indonesia Butuh Shipping Corporated

Posted: 18 Jul 2014 07:59 AM PDT

Doktrin Indonesia menjadi poros maritim dunia sudah mendapat perhatian luas. Ide ini dilontarkan Calon Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan dan menjadi bagian integral dari visi misi pencapresan.

Pelabuhan Bitung
Pelabuhan Bitung

Ide tentang poros maritim dunia itu berangkat dari pemahaman geostrategis Indonesia yang mayoritas wilayahnya didominasi lautan dan berada di alur laut pelayaran dunia yang sangat strategis. Sayangnya, selama ini potensi itu belum dimanfaatkan secara maksimal.

Pengamat pelayaran dan maritim Indonesia, Siswanto Rusdi, ikut mengomentari doktrin poros maritim tersebut. Menurutnya, sebelum bicara poros maritim dunia, perlu ada penyamaan persepsi mengenai apa yang disebut sebagai istilah maritim. Karena, titik tekan istilah maritim terletak pada bidang pelayaran, pelabuhan, dan kepelautan.


"Bahasa maritim itu adalah bahasa pelayaran, bahasa pelabuhan, dan bahasa pelaut," katanya.

Saat ini, seolah-olah maritim hanya disempitkan pada perbaikan nasib nelayan dan perikanan. Sedangkan jika ingin menjadi kekuatan poros maritim maka pelayaran dan pelabuhan-lah yang harus dikuatkan.

Menurut Rusdi, kondisi pelayaran saat ini masih jauh dari harapan. Pelayaran hanya jago kandang. Seharusnya bisa didorong agar pelayaran bisa berbicara di level internasional. Jika itu bisa diwujudkan, baru bisa berbicara kekuatan poros maritim.

"Yang lebih riil sekarang, berapa banyak jumlah kapal kita yang ke luar negeri? Bisnis pelayaran ini adalah bisnis global. Tidak ada yang mainnya hanya di dalam negeri saja," ujar Rusdi.

Kerja Konkret

Ia tidak melihat ada program yang mengarah kepada penguatan pelayaran nasional dalam program Jokowi, sehingga yang terlihat hanya romantisme belaka.

"Mari kita bicara pada tataran konkret. Jangan bicara pada tataran abstrak," ajaknya.

Menurutnya, Kebijakan konkret yang bisa dibuat, misalnya dengan membuat Indonesia Shipping Corporated, semacam pull kapal yang melayani rute internasional. Pesertanya adalah perusahaan-perusahaan pelayaran yang mampu dan mau, serta pemerintah harus bisa memberikan insentif kepada perusahaan pelayaran tersebut.

"Ini yang lebih konkret," tegasnya.

Adapun konsep Tol Laut yang digadang-gadang kubu Jokowi sebagai solusi konektivitas nasional, menurut Rusdi, belum bisa secara substansi menjawab masalah konektivitas di Indonesia. Pasalnya, tanpa konsep tersebut pun sudah ada trayek-trayek tetap petikemas yang melayani rute yang ada dalam Tol Laut.

"Pada kenyataannya, yang ada sekarang ini pun kondisinya banting-bantingan harga," tuturnya.

Ia menganggap, ada kesalahan anggapan dari para penggagas ide Tol Laut ketika menganggap bisnis petikemas tidak memiliki jadwal dan rute tetap. Padahal, salah satu karakter dasar dari bisnis petikemas selalu terjadwal.

"Sudah ada jadwal dan rute tetap dari pelayaran yang ada sekarang, seperti yang dilakukan Meratus atau Tempura Mas. Kalau maksud Tol Laut hanya ingin memastikan jadwal dan rute, bisa marah mereka," ucap Rusdi.

Menurutnya, para penggagas ide Tol Laut tidak mengetahui sejarah bisnis petikemas. Ia menjelaskan, dahulu sebelum ada petikemas, orang memakai general cargo. Sistem pada general cargo tidak berjadwal. Maka dari itu dibuatlah sistem petikemas berjadwal. (JMOL)

Indonesia Dukung DK PBB Bergerak Tangani MH17 yang Ditembak di Ukraina

Posted: 18 Jul 2014 07:33 AM PDT

Pemerintah Indonesia mendukung sepenuhnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menindaklanjuti kasus ditembaknya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina, Kamis (18/7) malam. Sebab menurut SBY ini masalah serius.

Indonesia Dukung DK PBB Bergerak Tangani MH17 yang Ditembak di Ukraina
ilustrasi Malaysia Airlines

SBY menjelaskan sudah mendapatkan laporan dari Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa soal DK PBB yang sudah akan bertindak. Itu dikatakan SBY dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (18/7).

"Saya dapat laporan dari Menteri Luar Negeri bahwa Dewan Keamanan PBB akan bertindak. Indonesia mendukung penuh, DK PBB harus mengambil langkah serius dan segera," jelas SBY.


Sebelumnya SBY meminta internasional memperhatikan kasus ditembaknya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina. Kasus ini harus ditangani tim investigasi setaraf internasional.

SBY menjelaskan Indonesia mengetahui pesawat MH17 itu ditembak jatuh dari sumber resmi. Dia berharap jika itu benar, maka pelakunya harus ditindak tegas. Sebab di pesawat itu ada 15 warga negara Indonesia yang tewas.

"Dari sejumlah sumber resmi dan terpercaya yang Indonesia ikuti, pesawat Malaysia itu jatuh ditembak peluru dari darat ke udara. Indonesia meyerukan agar dilakukan investigasi internasional. Kalau benar itu terjadi, Indonesia berharap pelaku diberi sanksi hukum tegas," kata SBY. (JaringNews)

SBY Larang Pesawat Indonesia Lewat Udara Konflik Rusia-Ukraina dan Gaza

Posted: 18 Jul 2014 07:30 AM PDT

Pemerintah Indonesia melarang maskapai penerbangannya melewati jalur udara kawasan konflik antar negara. Dia kawasan itu di antaranya kawasan konflik Ukraina-Rusia dan Jalur Gaza yang menjadi konflik Palestina-Israel.

SBY Larang Pesawat Indonesia Lewat Udara Konflik Rusia-Ukraina dan Gaza

Pelarangan itu menyusul kasus ditembaknya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina, Kamis (18/7) malam. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono khawatir ada 'rudal nyadar' di sana.

"Saya telah menginstruksikan agar maskapai penerbangan Indonesia menghindari daerah-daerah konflik militer khususnya Ukraina dan Russia dan di atas wilayah jalur Gaza," ujar SBY dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (18/7).


Presiden mengatakan pelarangan ini juga diumumkan kepada warga negara Indonesia yang akan berpergian ke luar negeri ataupun yang balik ke Indonesia untuk memilih penerbangan yang tidak lewat jalur itu.

"Saya juga menyerukan kepada WNI yang bepergian dengan jasa penerbangan bisa memastikan bahwa pesawat yang ditumpanginya tidak melintas di daerah konflik seperti Ukraina, Russia, dan Gaza," jelas dia. (JaringNews)

Panglima TNI : Tentara Ingin Kawal Pilpres Dengan Aman

Posted: 18 Jul 2014 07:18 AM PDT

TNI ingin mengawal Pilpres dengan aman dan TNI tidak main-main guna mengamankan demi terciptanya rasa aman untuk masyarakat, bangsa dan negara. Agar tidak berspekulasi, TNI telah menghitung segala resiko ancaman dan setiap ancaman akan berhadapan dengan polisi dan TNI.


Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko pada saat menyaksikan Latihan Pembebasan Sandera (Basra) Penanggulangan Teroris (Gultor) Pasukan Khusus TNI tahun 2014 di Guest House Mabes TNI AD yang berada di dalam lingkungan Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (18/ 7/2014).

Kesiapan TNI ini adalah kesiapan dalam posisi yang tertinggi dan hasil dari latihan selama ini sebagai bentuk tanggung jawab TNI kepada masyarakat Indonesia. "Dalam menghadapi situasi politik saat ini saya instruksikan agar pasukan TNI selalu siap", ujar Panglima TNI.



Sementara itu, tujuan latihan ini untuk menunjukkan kesiapsiagaan TNI dalam menghadapi segala kemungkinan bentuk ancaman dan gangguan pada Pilpres 2014 dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan di seluruh wilayah NKRI serta untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat Indonesia. Panglima TNI juga menghimbau kepada masyarakat Indonesia agar tenang.


Panglima TNI: Tentara Ingin Kawal Pilpres Dengan Aman

Adapun sasaran latihan adalah para prajurit Pasukan Khusus TNI memiliki ketrampilan dan kemampuan dalam melaksanakan tehnik Mobilisasi Udara (Mobud) dengan baik. Dengan latihan ini para prajurit TNI memiliki kecepatan bergerak mulai dari pemuatan heli, pemindahan udara, keluar dari heli dan dilanjutkan aksi di daerah sasaran. Selain itu, juga untuk melatih kecepatan bergerak prajurit secara professional, gesit, lincah dan penuh dengan kewaspadaan.

Skenario latihan diawali dengan formasi arrow tail terbang dari Lanud Halim PK menuju daerah sasaran Guest House Mabes TNI AD Cilangkap dengan ketinggian 1000 feet. Setelah diatas area Guest House, satu Super Puma dan dua Bell 412 berputar yang selanjutnya memasuki sasaran (Spot) untuk persiapan melaksanakan Rappeling And Fastrope. Selanjutnya satu BELL 412 TNI AD berputar dan menunggu penjemputan kemudian MI-17 terbang ke atas untuk melaksanakan pelolosan ke daerah yang aman. Kemudian tim kedua dengan menggunakan 6 Helikopter melaksanakan manuver Super Puma dan bell rappeling dan fastrope on spot (tim keamanan dan eksekutor).

Di akhir kegiatan Komandan Latihan (Danlat) Mayjen TNI Fransens G. Siahaan yang kesehariannya menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri I/Kostrad menyampaikan bahwa Latihan ini melibatkan 52 personel (terdiri dari Kostrad, Kopassus TNI AD, Marinir TNI AL dan Paskhas TNI AU) dan 10 pesawat Helikopter (terdiri dari 2 Heli Bell 412 TNI AL, 2 pesawat Heli Bell 412 TNI AD, 2 pesawat Heli Super Puma Nas 332 TNI AU dan 4 pesawat MI-17 TNI AD). (Poskota)

Kadispenum Puspen TNI
Kolonel Inf Bernardus Robert

No comments