Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Indonesia, Estonia dan Finlandia kembangkan pertahanan cyber

Posted: 19 Jul 2014 01:44 AM PDT

Kerjasama pertahanan dan keamanan di bidang cyber merupakan topik utama pembahasan dalam pertemuan Menhan RI Purnomo Yusgiantoro dengan Menhan Estonia, Sven Mikser di Tallinn, ibukota Estonia dan dengan Menhan Finlandia, Carl Haglund di Helsinki, Finlandia.

Indonesia, Estonia dan Finlandia kembangkan pertahanan cyber

Menhan RI bersama Delegasi Kemhan RI melakukan kunjungan kerja ke Estonia dan Finlandia dalam rangka mengembangkan kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan antara Indonesia dengan Estonia dan Finlandia, demikian Sekretaris Pertama Bidang Pensosbud KBRI Helsinki, Made P. Sentanajaya kepada Antara London, Sabtu.

Dalam pertemuan dengan Menhan Estonia, Sven Mikser di Tallinn, Menhan Purnomo Yusgiantoro menyampaikan keinginan Indonesia untuk dapat mengembangkan kerjasama pertahanan dan keamanan di bidang cyber dengan Estonia, yang merupakan salah satu negara dengan Center of excellent pengembangan pertahanan cyber di kawasan Eropa.


NATO Cooperative Cyber Defense Center of Excellent (NATO CCD-COE) yang merupakan pusat pelatihan dan penelitian NATO di bidang pertahanan dan keamanan cyber telah didirikan di Tallinn, sejak tahun 2008.

Menhan Estonia sangat menyambut baik keinginan kerjasama dari pihak Indonesia dan dalam waktu dekat pembahasan kerjasama akan ditindaklanjuti dengan pertukaran informasi dan peningkatan saling kunjung di tingkat staf.

Sementara dalam pertemuan dengan Menhan Finlandia, Carl Haglund di Helsinki tanggal 16 Juli 2014, selain mengupayakan kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan Cyber, Menhan juga menginginkan adanya peningkatan kerjasama antara Indonesia dengan Finlandia di bidang Peace Keeping Operation, Penelitian dan pengembangan Industri Pertahanan, serta kerjasama pendidikan dan pelatihan bagi staf TNI.

Sebagai tindak lanjut dari upaya kerjasama yang ditawarkan, kedua negara telah sepakat untuk segera menuangkan langkah-langkah kerjasama di bidang hankam tersebut dalam sebuah Letter of Intent.

Dalam kunjungan kerja ke Finlandia,dari tanggal 14 sampai 16 Juli Menhan RI juga berkesempatan meninjau Finnish Defense Forces International Center (FINCENT) di Tuusula, Finlandia yang merupakan tempat pelatihan dan pendidikan bagi pasukan penjaga perdamaian Finlandia untuk misi-misi perdamaian PBB, serta mengunjungi industri militer strategis Finlandia.

Keinginan Indonesia dalam mengembangkan kerjasama pertahanan cyber dengan Estonia dan Finlandia dilandasi kondisi semakin maraknya gangguan keamanan saat ini yang dilakukan melalui perantara internet.

Kerjasama Indonesia dengan Estonia dan Finlandia dibidang pertahanan dan keamanan cyber diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menanggulangi potensi gangguan keamanan yang dilancarkan melalui internet tersebut. (ANtara)

Menhan resmikan KRI Bung Tomo di Inggris

Posted: 19 Jul 2014 01:37 AM PDT

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro meresmikan kapal perusak kawal rudal jenis Multi Role Light Frigate (MRLF) KRI Bung Tomo-357 dan KRI John Lie-358 di Dermaga Anchorline, Barrow-In-Furness, Inggris, Jumat (18/7).

Menhan resmikan KRI Bung Tomo di Inggris

Selain dihadiri jajaran Kementerian Pertahanan RI, acara pemberian nama dan peresmian KRI Bung Tomo-357 dan KRI John Lie-358 juga dihadiri anggota DPR dari Komisi I bidang pertahanan, pejabat TNI Angkatan Laut, Dubes RI  didampingi pejabat KBRI London serta pejabat pemerintahan Inggris, demikian Pensosbud KBRI London Heni Hamida kepada Antara London, Sabtu.

Setelah peresmian, kedua KRI langsung menuju Indonesia dan diharapkan bisa turut berpartisipasi memeriahkan HUT TNI ke-69 pada 5 Oktober 2014 di Pangkalan TNI Angkatan Laut Surabaya.


Kapal perang produksi BAE Systems, Inggris, tahun 2004 tersebut memiliki spesifikasi teknis yang handal.

Dengan panjang 95 meter dan lebar 12,7 meter serta dilengkapi sistem pendorong empat motor pokok CODAD (Combined diesel and diesel) yang mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 31 knots.

Kedua kapal perang tersebut juga dilengkapi dengan sistem persenjataan yang tergolong mutakhir, seperti peluru kendali anti kapal permukaan MM 40, peluru kendali anti serangan udara Sea Wolf, meriam 76 mm, meriam 30 mm serta torpedo anti kapal selam.

Didukung oleh sistem kendali persenjataan, navigasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan baik, kapal jenis MRLF tersebut dirancang untuk mampu bertempur menghadapi ancaman baik dari atas air, bawah air maupun udara.

Sebelum diresmikan menjadi kapal perang Republik Indonesia oleh Menteri Pertahanan RI, kedua kapal menjalani prosesi pemberian nama yang memiliki arti simbolis agar kapal tersebut memiliki semangat kepahlawanan dari tokoh pahlawan nasional yang digunakan serta agar kapal beserta awaknya di dalam pengabdiannya demi kejayaan bangsa dan negara senantiasa dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Prosesi pemberian nama KRI Bung Tomo-357 dan KRI John Lie-358 dilakukan oleh Lies Purnomo Yusgiantoro, istri Menhan RI selaku ibu kandung kapal.

Bung Tomo merupakan salah satu tokoh pahlawan yang lahir di Surabaya pada tanggal 3 Oktober 1920.

Bung Tomo terkenal karena peranannya yang signifikan dalam membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk melawan kembalinya penjajah yang akan menguasai negara Indonesia.

Semangat pertempuran Bung Tomo telah ditunjukkan dalam pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan oleh seluruh bangsa Indonesia.

Sementara Laksamana Muda TNI Jahja Daniel Dharma atau yang lebih dikenal sebagai John Lie merupakan salah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Laut pada masa perang revolusi.

Pada awal kemerdekaan, John Lie ditugaskan mengamankan pelayaran kapal-kapal yang mengangkut komoditas ekspor Indonesia yang akan diperdagangkan di luar negeri menembus blokade penjajah.

Hasil dari penjualan hasil bumi tersebut selanjutnya digunakan demi keperluan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.   (Antara)

500 Kopassus Siaga Satu Jelang Putusan 22 Juli

Posted: 19 Jul 2014 01:24 AM PDT

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memberlakukan siaga satu jelang penghitungan suara di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Selasa 22 Juli nanti. Sebanyak 500 pasukan telah disiapkan untuk mengamankan jalannya proses rekapitulasi tersebut.

500 Kopassus Siaga Satu Jelang Putusan 22 Juli

Demikian disampaikan Wadanjen Kopassus, Irjen M Herindra, usai membuka pasar murah di Lapangan Gatot Subroto, Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu 19 Juli 2014.

Ratusan pasukan baret merah itu, jelas Herindra, tidak langsung
dikerahkan Gedung KPU Pusat.


"Kami hanya standby di markas, tidak berjaga di sana. Namun jika sewaktu-waktu diperlukan kami siap dengan 500 personel yang telah diposisikan dalam siaga satu," tegas Herindra.

Selain menyiagakan 500 pasukan, pihaknya juga mengaku telah menyiapkan lima batalyon pasukan cadangan yang siap dikerahkan dalam keadaan darurat.

"Kami mengimbau agar masyarakat ikut menjaga ketertiban. Dan kami (Kopassus) selalu siap jika dibutuhkan," pungkasnya.

TNI bantu Polisi

Kesiapan menghadapi putusan Pilpres 22 Juli 2014 juga ditunjukkan Kodam III Siliwangi yang hari ini menggelar simulasi kerusuhan jelang penetapan. Aksi latihan ini digelar di halaman Gedung Sate Bandung.

Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Dedi Kusmayadi, mengatakan, TNI siap mem-backup Polda Jabar dalam pengamanan pilpres jika situasi tak kondusif.

"Jika dalam suasana mendesak TNI harus bertindak tanpa Polisi, kami akan bertindak tegas, karena kami tidak dianjurkan membiarkan kerusuhan atau kriminalitas terjadi," terangnya.


Sumber : VivaNews

Markas Divisi III Marinir Sorong Rampung Dibangun

Posted: 19 Jul 2014 01:15 AM PDT

Markas Divisi III Marinir di Sorong yang telah direncanakan Mabesal sejak setahun lalu kini sudah rampung dibangun. Markas yang terletak di kilometer 16 Sorong Aimas itu berdiri megah. Kepastian administrasi dan kedatangan personel, tinggal menunggu keputusan Presiden.

Prajurit Marinir dalam Upacara Peringatan HUT Ke-68 TNI Di Surabaya. (Foto: Dispen Korps Marinir)

"Divisi Marinir merupakan tahapan dalam membangun Armada RI kawasan Timur di Sorong yang telah direncanakan lama oleh Kemhan dan Mabesal," ujar Dirjen Kuathan Kementerian Pertahanan RI Laksda TNI Agus Purwoto di kantornya beberapa waktu lalu.

Sejauh ini, Korps Marinir TNI AL terbagi menjadi pasukan, yakni Pasmar 1 yang bermarkas di Gedangan Sidoarjo dan Pasmar 2 yang bermarkas di Jakarta.


Lebih lanjut, menurut Agus, pembangunan Divisi III Marinir merupakan pengembangan postur organisasi Marinir sebagai Kotama (Komando Utama—red) yang ditempatkan di daerah strategis dan rawan konflik.

Rencananya, dalam divisi ini akan ditempatkan 6.000 hingga 10 ribu personel yang siap menjaga kedaulatan NKRI di pulau paling timur Indonesia. Selain itu, kebutuhan akan Alutsista juga menjadi perhatian pemerintah yang saat ini telah memasuki penghujung masa jabatan.

"Paling tidak, ini merupakan pencapaian dalam MEF tahap I dan akan dilanjutkan kemudian di tahap II," papar Agus.

Ditinjau dari letak geografis, Sorong merupakan kota strategis di Pulau Papua, khususnya Papua Barat. Kota yang terletak di ujung kepala burung Pulau Papua tersebut merupakan pintu masuk Papua dan penghubung antara Papua dengan daerah lain.

Beberapa konflik horizontal kerap terjadi di kota ini. Salah satunya, kerusuhan bernuansa SARA pada April lalu, serta adanya pasukan OPM pimpinan Izak Klablim dikabarkan sering melakukan operasi di daerah ini.

Diharapkan, dengan kehadiran Divisi Marinir di Sorong dapat meminimalisasi gejala-gejala tersebut, baik dengan Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Sepanjang sejarah perjalanan korps yang memiliki slogan Jalesu Bhumyamca Jayamahe (Di Laut dan Darat Kita Jaya) ini selalu dikenal dekat dengan rakyat, serta merakyat. (JMOL)

No comments