Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Intelijen asing coba intervensi Pilpres Indonesia

Posted: 01 Jul 2014 12:51 AM PDT

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebut ada upaya intelijen asing yang mencoba mempengaruhi (intervensi) hasil Pemilu Presiden Indonesia 9 Juli 2014.

Intelijen asing coba intervensi Pilpres Indonesia

Sinyalemen itu, kata Mahfud saat berkunjung di Pondok Pesantren Putri Al Hikmah Melathen, Tulungagung, Jawa Timur, Senin, ditandai dengan sejumlah propaganda sejumlah jurnalis luar negeri untuk "menyerang" capres Prabowo Subianto.

"Sudah pasti (ada) peran asing itu. Tapi tidak apa-apa, biar rakyat yang menilai," ujarnya menjawab pertanyaan wartawan mengenai testimoni jurnalis investigasi AS, Allan Nairn yang menyebut Prabowo pernah membuat pernyataan yang melecehkan Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).


Ia menengarai, tulisan dalam blog pribadi jurnalis Allan Nairn sebagai bentuk kampanye hitam yang bertujuan menjatuhkan citra Prabowo yang elektablitas politiknya cenderung meningkat.

Upaya intervensi asing tidak hanya tercermin dari testimoni kontroversial yang ditulis Allan Nairn, tetapi juga aktif dilancarkan beberapa jurnalis asing lain dengan mengungkit isu HAM.

Mahfud menuding, gerakan pembusukan itu terstruktur dengan melibatkan jaringan intelijen negara luar yang tidak menginginkan Prabowo memenangi Pilpres 9 Juli 2014.

"Keterlibatan intelijen asing ini memang tidak bisa dihindari. Selama ketahanan nasional kita baik, kami percaya upaya mereka akan sia-sia," tukasnya.

Dalam pidato sambutannya di hadapan seratusan anggota komunitas Sahabat Mahfud dan jaringan Koalisi Merah Putih di Ponpes Putri Al Hikmah Melathen, Tulungagung, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta ini menyebut capres yang ia dukung sama sekali tidak terikat dengan kepentingan negara lain.

Komitmen Prabowo untuk mengevaluasi kerja sejumlah perusahaan asing di Indonesia yang selama ini sarat kolusi (suap), menjadi bukti independensi capres nomor 1 ini untuk tidak mudah disetir kepentingan luar negeri dalam membuat kebijakan-kebijakan nasional.

Selain menyerang Prabowo secara langsung, sejumlah media luar negeri juga membidik sejumlah barisan pendukungnya.

Kasus terbaru, sebagaimana diungkapkan Koordinator Prabowo Media Center, Budi Purnomo Karjodihardjo tercermin dari tulisan jurnalis majalah "TIME" yang menyebut kampanye yang dilakukan musisi pendukung Prabowo, Ahmad Dhani sebagai kampanye politik terburuk yang pernah ada.

Dhani dikritik karena dalam klip video lagu yang diciptakannya untuk Prabowo, ia mengenakan seragam mirip pemimpin Nazi.

Dalam artikel tanggal 25 Juni 2014 berjudul "One of the Worst Pieces of Political Campaigning Ever", jurnalis Yenni Kwok menulis, "Semoga Indonesia tidak pernah mengetahui (kepemimpinan Prabowo sebagai presiden)."

Budi menuding ada upaya untuk menjatuhkan citra Prabowo dengan segala isu karena dunia Barat tidak ingin Indonesia dipimpin oleh mantan Danjen Kopassus itu.

"Mereka lebih senang Indonesia tetap tertinggal negara-negara Asia lainnya dan juga negara-negara Barat," kata Budi sebagaimana dikutip salah satu media "online" (daring) nasional.

Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Antara)

Dokumen rencana pemberontakan PKI ditemukan

Posted: 01 Jul 2014 12:42 AM PDT

Dokumen kecil berisi rencana pemberontakan PKI dengan target mendirikan negara komunis di Indonesia ditemukan ahli sejarah Universitas Negeri Surabaya, Prof Dr Aminuddin Kasdi.

Foto dokumentasi pemberangusan anggota atau simpatisan Partai Komunis Indonesia pasca pemberontakan mereka pada Oktober 1965. Sampai kini masih sangat banyak informasi ataupun penggalan sejarah otentik yang gelap tentang pemberontakan PKI ini. (kvltmagz.com)

"Jadi, pengakuan pihak tertentu ada skenario ABRI melakukan penangkapan orang-orang PKI setelah Oktober atau ada pembantaian terencana oleh NU terhadap PKI, ternyata tidak didukung bukti historis," katanya, kepada ANTARA, di Surabaya, Senin.

Menurut dia, fakta yang sebenarnya justru ada dalam buku kecil atau buku saku tentang ABC Revolusi yang ditulis CC (Comite Central) PKI pada 1957, yang merinci tiga rencana revolusi atau pemberontakan PKI tentang negara komunis di Indonesia.


"Buku yang saya temukan itu justru membuktikan bahwa rencana pemberontakan PKI yang diragukan sejumlah pihak itu ada dokumen historisnya, bahkan dokumen itu merinci tiga tahapan pemberontakan PKI yang semuanya gagal, lalu rumorpun diembuskan untuk mengaburkan fakta," katanya.

Tanpa menyebut asal-usul dokumen yang terlihat lusuh itu, ia mengaku bersyukur dengan temuan dokumen yang tak terbantahkan itu.

"Kalau ada orang NU melakukan pembunuhan, itu bukan direncanakan, tapi reaksi atas sikap PKI sendiri yang menyebabkan chaos itu," katanya.

Ia menjelaskan sikap PKI memang menyakitkan, sehingga NU melakukan reaksi balik. "PKI melakukan provokasi dengan ludruk yang temanya menyakitkan, seperti matinya Tuhan, malaikat yang tidak menikah karena belum dikhitan, dan banyak lagi," katanya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat jangan terpengaruh dengan provokasi politik yang didukung media massa untuk "membesarkan" PKI guna mengaburkan sejarah dengan menghalalkan segala cara.

"Kita jangan terpancing dengan sisa-sisa orang PKI di berbagai lini yang berusaha membangkitkan mimpi tentang negara komunis melalui media massa, buku-buku, dan semacamnya yang seolah-olah benar dengan bersumber kesaksian," kata dia.

"Ada sisa-sisa PKI bercokol di media massa," katanya pula.

Ia menambahkan, testimoni berbagai pihak itu mungkin benar, namun testimoni itu bersumber dari individu-individu yang tidak mengetahui skenario besar dari PKI untuk merancang tiga revolusi dengan goal untuk mendirikan negara komunis di Indonesia.

"Saya bukan hanya bersaksi, karena saya juga sempat mengalami sejarah pemberontakan PKI itu dan lebih dari itu, saya mempunyai bukti yang sangat gamblang dari dokumen PKI sendiri," katanya.

Senada dengan itu, guru besar Universitas dr Soetomo Surabaya, Prof Dr Sam Abede Pareno, menyatakan, buku Memoir on The Formation of Malaysia, karya Ghazali Shafie terbitan Universiti Kebangsaan Malaysia, menunjukkan kaitan erat Konfrontasi Indonesia-Malaysia dengan PKI.

"Dalam buku itu jelas Bung Karno tidak menghadiri persidangan puncak dengan Tungku Abdul Rachman di Tokyo pada tahun 1963, karena PKI tidak suka dengan pertemuan itu," kata penulis buku Rumpun Melayu, Mitos dan Realitas itu.

Oleh karena itu, konfrontasi Indonesia-Malaysia itu bukan sekadar demo anti-Indonesia atau demo anti-Malaysia, melainkan PKI merancang konfrontasi itu agar rencana besar (negara komunis) tidak "terbaca".

Apalagi Bung Karno melontarkan gagasan nasionalis, agama, dan komunis yang justru "melindungi" gerakan PKI.

"PKI memang selalu memanfaatkan kelengahan pemerintah Indonesia yang sibuk menghadapi Agresi Militer I Belanda pada 1947 dengan aksi terpusat di Madiun pada 1948," katanya.

"Lalu ketika pemerintah sibuk dengan Ganyang Malaysia yang juga mereka sponsori itu, PKI menikam dari belakang dengan Gerakan 30 September 1965," katanya.

Pada Juli ini juga ada beberapa agenda besar nasional, di antara yang terbesar adalah Pemilu Presiden 9 Juli nanti yang menyerap sejumlah besar pengerahan sumber daya nasional.  (Antara)

RIMPAC 2014 : Prajurit Marinir TNI-AL Latihan Menembak dan Fastrope

Posted: 01 Jul 2014 12:38 AM PDT

Segenap prajurit Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Satgas Latma Multilateral Rim of Pacific (RIMPAC) 2014 dibawah pimpinan Mayor Marinir Briand Iwan Prang melaksanakan latihan di Marine Corps base Hawaii (MCHB) Kaneohe, OAHU-Hawaii, Minggu (29/06/2014).


Dalam kegiatan tersebut para prajurit dibagi menjadi dua peleton, peleton pertama yang dipimpin Kapten Marinir Agus Mutaqim, melaksanakan latihan ground/airboune Integrated Terminal & Fast Rope di boondeckren MCHB yang melibatkan marinir Amerika dan Korea.




Sementara itu, peleton kedua yang dipimpin oleh Lettu Marinir William David Halley melaksanakan latihan menembak di rank 9 bersama dengan marinir Amerika, Asutralia dam Tonga.






Para prajurit baret ungu ini dalam rangka mengikuti latihan militer maritim terbesar di dunia bertajuk Latma Multilateral RIMPAC 2014, merupakan latihan 2 tahunan yang digelar oleh Armada ke 3 Amerika dengan melibatkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang berlangsung mulai 2 Juni sampai dengan 1 Agustus 2014 mendatang. (Marinir)


Skadron Udara 5 Latihan Evakuasi Crash Landing

Posted: 01 Jul 2014 12:30 AM PDT

Skadron Udara 5 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin baru-baru ini melaksanakan latihan Crash Landing dan Ditching dengan menggunakan Pesawat Boeing 737-200 Intai Strategis dan CN-235 MPA yang dilaksanakan di Hanggar Skadron Udara 5 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin.


Latihan yang berlangsung selama dua hari dari 26 sampai dengan 27 Juni lalu melibatkan para awak pesawat dan teknisi Skadron Udara 5 Wing 5 itu, merupakan latihan yang bertujuan untuk menyiapkan serta meningkatkan kemampuan awak pesawat dalam menghadapi keadaan emergency yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Oleh karena itu, latihan tersebut begitu penting dan menjadi syarat mutlak dalam mewujudkan keberhasilan terbang dan kerja.


Latihan evakuasi Crash landing dan Ditching yang dilaksanakan secara terjadwal tersebut, selain merupakan aplikasi program kerja Skadron Udara 5 Tahun 2014, juga merupakan salah satu prosedur tetap pesawat Boeing 737-200 Skadron Udara 5. Latihan yang dilaksanakan meliputi pemberian materi melalui metode bina kelas, untuk memberikan pemahaman terhadap para awak pesawat, kemudian dilanjutkan dengan praktek lapangan untuk memudahkan dan meyakinkan para peserta latihan, sehingga diharapkan para peserta latihan tidak lagi mengalami keragu-raguan dalam melakukan tindakan awal pada saat dihadapkan dengan kondisi terjadinya crash.

Komandan Skadron Udara 5 Wing 5 Letkol Pnb Bambang Sudewo disela-sela kegiatan meyampaikan bahwa latihan Evakuasi Crash Landing dan Ditching yang berlangsung dua hari adalah untuk menyegarkan kembali semua prosedur tentang pelaksanaan evakuasi crash landing dan ditching, baik penerbang maupun crew, sehingga diharapkan setiap awak pesawat mampu dan tidak ada keragu-raguan dalam melaksanakan tugas masing-masing pada saat menghadapi kondisi emergency crash landing dan ditching. (poskota)

No comments