Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia


Perwira TNI AU dituntut mampu berbahasa Inggris

Posted: 07 Jul 2014 05:11 PM PDT

Setiap perwira TNI AU dituntut mempu menguasai bahasa Inggris secara lisan maupun tulisan, karena bahasa asing itu memiliki peran penting dan strategis dalam era globalisasi.

Perwira TNI AU dituntut mampu berbahasa Inggris

"Pada era globalisasi dan perkembangan zaman saat ini, bahasa Inggris memiliki peran penting dan strategis karena telah menjadi bahasa pergaulan internasional, dan digunakan dalam berbagai literatur," kata Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) Marsekal Muda TNI Tabri Santoso di Yogyakarta, Senin.

Pada pembukaan Kursus Intensif Bahasa Inggris Angkatan Ke-23, ia mengatakan kursus yang bersifat intensif bagi personel TNI AU ini bertujuan untuk membekali dan menjadikan mereka mampu menghadapi pesatnya perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi serta tugas yang berkaitan dengan peran diplomasi.


"Apalagi akhir-akhir ini setiap perwira mempunyai kesempatan untuk berperan dalam dunia internasional. Untuk itu kemampuan berbahasa Inggris bagi perwira sangat dibutuhkan terutama dalam melaksanakan penugasan yang berhubungan langsung dengan negara lain," katanya.

Menurut dia, dengan mampu berbahasa Inggris tentu perkembangan teknologi dan informasi yang hampir seluruhnya berasal dari luar negeri akan mudah diikuti. Selain itu semakin kompleksnya tugas akan menuntut kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya adalah kemampuan dalam bidang bahasa Inggris.

"Selama pelaksanaan kursus tersebut saya minta kepada seluruh perwira siswa agar dapat mengikutinya dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab, memanfaatkan dan menggunakan waktu yang singkat itu secara optimal sebagai ajang untuk menggali pengetahuan sekaligus mengasah kemampuan berbahasa Inggris," katanya.

Kursus Intensif Bahasa Inggris Angkatan Ke-23 yang berlansgung selama sekitar tiga bulan itu diikuti sebanyak 104 perwira siswa di lingkungan TNI AU. (Antara)

Papua Siaga 1, Pangdam: Silakan Serang, Kami akan Tumpas

Posted: 07 Jul 2014 04:09 PM PDT

Jelang hari pencoblosan Pilpres 9 Juli mendatang, Kodam Cenderawasih XVII/Jayapura meningkatkan status keamanan menjadi Siaga 1. Ini dikarenakan adanya pesan singkat dari kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Panglima Divisi VII Lapago, Erimbo Enden Wanimbo, yang mengancam akan menyerang sejumlah objek vital dan markas aparat keamanan di ibukota kabupaten yang terletak di pegunungan tengah Papua.

Papua Siaga 1, Pangdam: Silakan Serang, Kami akan Tumpas

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua dalam telekonferensinya dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman menegaskan, dalam rangka peningkatan status keamanan pihaknya telah menggeser ribuan personel ke sejumlah titik rawan.

"Pergeseran pasukan telah dilakukan dalam minggu ini. Kami juga menyiapkan pasukan cadangan 9 satuan setingkat kompi atau sekitar 7.200-an personel," jelasnya di Makodam XVII/Cenderawasih, Minggu (6/7/2014).


Kodam Cenderawasih juga mengantisipasi 6 daerah rawan dalam pilpres tahun ini, di antaranya Kabupaten Lanny Jaya, yakni di sekitar wilayah Pirime, Puncak, Keerom, Jayapura, Yapen dan Skow, Wutung yang terletak di perbatasan Papua dan Papua Nugini.

"Sebenarnya saya sedih juga jika ada kelompok yang berseberangan itu tewas tertembak prajurit kami, namun jika mereka sudah angkat senjata, tentu kami akan membalasnya dan tidak segan-segan untuk menumpas. Kami sudah siap untuk hal ini. Silakan saja jika mereka mau menyerang aparat keamanan, pasti akan ada ucapan selamat datang dari kami," tegasnya.

Dalam laporan tersebut, Zebua juga menyebutkan bahwa hingga H-3 Pilpres, baru 40% logistik yang terdistribusi hingga ke
distrik-distrik. Sisanya baru akan didistribusikan besok.

"Kami siap membantu mendistribusikan logistik dengan menggunakan 3 helikopter yang ada di Jayapura dan 2 di Timika," ujarnya. (Liputan6)

Ini dia Gelar Kekuatan TNI Amankan Pemilu Presiden 2014

Posted: 07 Jul 2014 08:00 AM PDT

Sebanyak 31.370 personel TNI Angkatan Darat bersiaga untuk mengamankan pemilihan presiden 2014. Jumlah kekuatan tersebut sesuai dengan telegram Panglima TNI nomor TR/316/2014 tanggal 2 April 2014.

Ini dia Gelar Kekuatan TNI Amankan Pemilu Presiden 2014

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Andika Perkasa menjabarkan perincian personel dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Senin, 7 Juli 2014:

  • Kodam I (Sumut, Riau, Kepulauan Riau, Sumbar) = 3.000 
  • Kodam II (Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jambi) = 2.500
  • Kodam III (Jawa Barat, Banten) = 2.100
  • Kodam IV (Jawa Tengah, Yogyakarta) = 2.500
  • Kodam V (Jawa Timur) = 2.500
  • Kodam VI (Kaltim, Kalsel) = 1.900
  • Kodam VII (Sulsel, Sulteng, Sulbar, Sultra, Sulut, Gorontalo) = 3.000
  • Kodam IX (Bali, NTB, NTT) = 1.900
  • Kodam XII (Kalbar, Kalteng) = 1.900
  • Kodam XVI (Maluku, Maluku Utara) = 1.600
  • Kodam XVII (Papua, Papua Barat) = 2.340
  • Kodam Jaya (DKI Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi) = 2.030
  • Kodam IM (Aceh) = 2.100
  • Kostrad = 1.500
  • Kopassus = 500


Menurut Andika, personel itu bertugas selama 15 hari dalam pelaksanaan pemilihan presiden tahap satu dan 12 hari pada pemilihan presiden tahap 2.

Namun Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Budiman menginstruksikan kepada seluruh jajaran TNI AD untuk siaga dan siap digerakkan bila diperlukan untuk membantu pengamanan pemilihan presiden. (Tempo)

Jelang Pemilu Presiden : TNI Siagakan Tim Penanggulangan Teror

Posted: 07 Jul 2014 07:52 AM PDT

TNI menggelar Latihan Gabungan (Latgab) Penanggulangan Teror (Gultor) di Lanud Iswahyudi Madiun, Jawa Timur. Di awal pelaksanaan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko memberikan Perintah Operasi (PO) kepada tim Gultor.

Jelang Pemilu Presiden : TNI Siagakan Tim Penanggulangan Teror

"Ini latihan dalam keadaan riil. Sampai saat ini pasukan tidak tahu apa yang akan kita lakukan, karena kita ingin tahu kesiapan pasukan seperti apa," jelas Moeldoko di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (7/7/2014).

Melalui radio komunikasi, Moeldoko memberikan PO kepada tim Gultor TNI, Satuan 81 Kopassus dan Satuan Bravo Paskhas. Moeldoko didampingi oleh KASAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, KASAL Laksamana TNI Marsetio, sementara KASAD Jenderal TNI Budiman diwakilkan oleh Wakasad Letjen TNI M. Munir. Turut hadir pula Wakasau Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito.


"Perhatikan dan cermati. Saat ini telah terjadi pembajakan dari hasil informasi signal elektronik pesawat negara tertentu di dekat Indonesia dan kita arahkan ke Madiun," jelas Moeldoko.

"Saya perintahkan untuk pasukan khusus langsung laksanakan operasi no. 2 Kilat Bugis dan untuk Paskhas Siaga Nusantara. Segera ambil langkah-langkah taktis. Demikian perintah saya, segera bertugas. Laksanakan," Moeldoko memerintahkan tim Gultor.

Menurut Jenderal Bintang 4 tersebut, latihan ini bertujuan dalam rangka perencanaan pembuatan komando pasukan khusus TNI. Selain itu, Moeldoko menyebutkan meski dalam rangkaian pemilu, TNI tidak ingin hanya fokus pada keamanan dalam negeri. TNI ingin menunjukkan bahwa mereka pun siaga terkait ancaman keamanan dari luar negeri.

"Pesan untuk negara-negara luar, kita siap menghadapi sesuatu yang datangnya dari luar," tegas Moeldoko.

Saat ini Moeldoko tengah terbang menuju Mako Kopassus di Cijantung untuk mengecek kesigapan dan persiapan para personel setelah perintah ia keluarkan. Usai dari Cijantung, Moeldoko pun akan langsung menuju Madiun untuk meninjau Latgab Gultor tersebut. (Detik)

TNI Dapat Pesan Jelang Pilpres dari Separatis Papua

Posted: 07 Jul 2014 02:04 AM PDT

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Andika Perkasa, mengatakan pihaknya menerima laporan dari Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVII Cenderawasih Papua, Mayor Jenderal TNI Christian Zebua. Isinya, terkait teror jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) di Provinsi Papua.

TNI Dapat Pesan Jelang Pilpres dari Separatis Papua

Menurut Andika, laporan itu disampaikan langsung oleh Christian kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman melalui teleconference, Minggu kemarin, 6 Juli 2014.

"Pesan itu isinya mereka (pelaku teror) mengajak semua kelompok masyarakat untuk golput atau tidak mencoblos saat Pilpres 2014," ujar Andika saat dihubungi VIVAnews, Jakarta, Senin 7 Juli 2014.


Dalam pesan singkat itu para kelompok separatis juga mengancam akan menyerang pos Polisi dan pos TNI AD.

Dengan adanya laporan tersebut, KSAD Jenderal Budiman langsung menginstruksikan agar para personel meningkatkan kewaspadaan dan tetap menjaga keamanan di Papua.

"KSAD juga mengatakan kondisi (di Papua) secara keseluruhan masih aman," kata Andika.

Terkait hal itu, untuk pengamanan Pemilihan Presiden 2014, sesuai Telegram Panglima TNI No TR/316/2014 tanggal 2 April 2014, kekuatan personel khusus di Komando Daerah Militer (Kodam) XVII di Papua dan Papua Barat akan diterjunkan sekitar 2.340 personel.

Jenderal Budiman, kata Andika, juga mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi jelang pilpres 9 Juli nanti. (VivaNews)

No comments